Sekda Hambali Kritik Pedas Bupati Ahmad Yuzar, Suhu Politik di Kampar Panas

- Penulis

Jumat, 17 Oktober 2025 - 08:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ahmad Yuzar Bupati Kampar

Ahmad Yuzar Bupati Kampar

SUARA UTAMA, Kampar – Hambali, Sekretaris Daerah (sekda) Kabupaten Kampar mendadak panas. Hal itu menyusul pernyataan blak-blakan beredar luas di masyarakat melalui tayangan video selama 13 menit 38 detik. Tayangan video itu beredar di grup-grup media sosial. Kamis, (16/10/2025)

 

Dalam potongan video wawancara wartawan lokal dengan Hambali di salah satu kafe milik pejabat Eselon II Pemkab Kampar Hambali mengungkapkan sejumlah hal yang terjadi dalam kepemimpinan Ahmad Yuzar diantaranya Hambali menyampaikan bahwa banyak keputusan yang dinilai tidak sesuai prosedur, bahkan berpotensi melanggar aturan hukum.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Sekda Hambali Kritik Pedas Bupati Ahmad Yuzar, Suhu Politik di Kampar Panas Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hambali menyebutkan, salah satunya terkait uji kompetensi pejabat eselon II yang digelar mendadak tanpa koordinasi dan dasar hukum yang jelas. Ia mengaku baru menerima surat untuk mengikuti uji kompetensi pada hari ini sementara uji kompetensinya akan digelar Jumat, (17/10/2025).

Screenshot 20251017 081133 Gallery Sekda Hambali Kritik Pedas Bupati Ahmad Yuzar, Suhu Politik di Kampar Panas Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama
Hambali, Sekda Kabupaten Kampar

“Saya saja belum dua tahun menjabat Sekda, seharusnya belum bisa dilakukan evaluasi seperti itu,” kata Hambali.

Menurutnya, kegiatan uji kompetensi tersebut juga dinilai tidak efisien karena hanya menghabiskan anggaran di tengah efisiensi anggaran. “Uji kompetensi ini hanya buang-buang uang daerah. Saatnya kita efisiensi, bukan sebaliknya,” tegasnya.

 

Selain itu, Hambali menyoroti penggantian pengurus Korpri Kampar yang disebutnya cacat hukum. Ia menegaskan, mekanisme penggantian seharusnya dilakukan melalui rapat anggota dan disertai surat keputusan yang sah. Dari delapan pengurus, hanya Nur Azman (Sekretaris Dinas Perdagangan Koperasi UMK) yang masih bertahan.

 

Hambali juga mengungkapkan bahwa Bupati Kampar yang berlatar belakang birokrat bertindak semena-mena dalam pengesahan APBD perubahan Kampar tahun 2025 dimana Bupati Kampar tidak hadir dalam pengesahan APBD perubahan. “Baik pengantar PPAS maupun pengesahan APBD Perubahan tidak dihadiri bupati. Ini cacat hukum,” ujarnya.

Tak hanya itu, Hambali mengungkap dugaan penyimpangan dalam penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kampar, termasuk proses kerja sama dengan pihak universitas yang dinilai tidak sesuai aturan.

BACA JUGA :  Polresta Bandar Lampung Luncurkan Layanan Drive Thru dan E-Tilang

“Saya diminta menandatangani dokumen padahal tidak ada PKS-nya. Saya menolak, karena itu tidak sah,” tutur oleh sekda Kampar tersebut.

 

Hambali juga menyesalkan sikap Bupati Kampar Ahmad Yuzar dan ia menilai bupati berbohong karena di saat daerah harus melakukan efisiensi, justru bupati membeli mobil dinas Toyota Vellfire, sebuah mobil jenis MPV mewah. “Boleh cari tahu Toyota Vellfire dibeli tahun 2025. Dia seperti orang baik, seperti malaikat tapi diam-diam mengikuti hawa nafsunya membeli mobil dinas sekitar satu setengah miliar. Kenapa saya buka ini, agar bupati taubat,” ungkap Hambali sambil mengajak agar semua membangun Kampar dengan baik.

Hambali juga mempertanyakan panitia seleksi (pansel) pejabat tinggi yang dianggap tidak netral karena diduga memiliki hubungan keluarga dengan unsur pimpinan daerah. Ia menyebut sejumlah nama Pansel yang dekat dengan Bupati/Wabup seperti nama Firdaus , notabene adalah kakak kandung Wakil Bupati Misharti, kemudian Dr Seno yang juga ipar Wakil Bupati. “Tidak ada satupun dari Pemda,” bebernya.

 

Menutup pernyataannya, Hambali menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Kampar karena pernah mendukung Ahmad Yuzar hingga menjadi penjabat bupati.

“Saya minta maaf kepada masyarakat Kampar. Saya yang dulu mendukung beliau jadi Pj Bupati. Ternyata karakter aslinya muncul sekarang,” ucapnya.

Hambali menegaskan, dirinya siap mundur dari jabatan bila langkah-langkah yang diambil pemerintah daerah terus menyimpang dari aturan.

“Lebih baik saya pensiun dini daripada bekerja dalam sistem yang tidak benar,” tegasnya.

Sekda Kampar Hambali menyatakan tidak akan ikut dalam proses evaluasi yang telah dijadwalkan. Dalam pernyataannya, ia juga menegaskan siap mundur dari jabatannya apabila dianggap tidak lagi diperlukan oleh Bupati.

Penulis : Zulfaimi

Sumber Berita : Suara Utama

Berita Terkait

Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal
Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 
Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif
Polsek Tabir Bergerak Cepat Usai Viral Dugaan Penampungan Emas Ilegal Milik Badi
Program Rehabilitasi Lapas IIB Bangko Berakhir, 20 WBP Tunjukkan Hasil Positif Pemulihan
Penguatan HAM Dalam Wadah Negara Demokrasi Indonesia
Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas
Diduga Dibacking Orang Kuat, PETI Milik Eng di Sungai Putih Melenggang Bebas Tak Tersentuh Hukum
Berita ini 583 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 21:28 WIB

Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal

Jumat, 5 Desember 2025 - 18:08 WIB

Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 

Jumat, 5 Desember 2025 - 11:26 WIB

Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:14 WIB

Program Rehabilitasi Lapas IIB Bangko Berakhir, 20 WBP Tunjukkan Hasil Positif Pemulihan

Kamis, 4 Desember 2025 - 16:12 WIB

Penguatan HAM Dalam Wadah Negara Demokrasi Indonesia

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:37 WIB

Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas

Kamis, 4 Desember 2025 - 07:47 WIB

Diduga Dibacking Orang Kuat, PETI Milik Eng di Sungai Putih Melenggang Bebas Tak Tersentuh Hukum

Kamis, 4 Desember 2025 - 06:48 WIB

Badi Diduga Fasilitasi Pebleburuan Emas PETI di Desa Buluran Panjang,Tabir

Berita Terbaru