Suarautama – Kisah percintaan dari sebuah angkatan cerita seorang pemuda yang mencintai kekasihnya di dalam pertemuan menjelang sore dari karangan Gusti dan Aisha.
Bermulanya sebuah pemuda yang polos, ceria, dan lugu kerap di suruh oleh ibunya untuk membelikan sebuah bahan masakan berupa sayuran yang di perintahkan oleh Ibunya ‘Gusti.
Seorang pemuda yang haus akan senyuman dan majas selalu berkunjung hadir tempat rumah seorang neneknya yang kerap menjadikan sebuah tempat penuh sebuah cerita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada bulan Agustus tepatnya pada Rabu, 11 Agustus 2020, seseorag telah beranjak pindah ke tempat belakang rumah tempat seorang gusti berada yaitu seorang Aisha bersama keluarganya.
Pada saat itu Gusti mendengar datangnya kabar seorang yang berada hunian atau pindah dari rumah mereka tempat tinggal sebelumnya.
Dari edaran kabar terdengar bahwa ada seorang yang akan menempati rumah sewa yang beradakan tepat di belakang rumah Gusti.
Tepatnya pada pukul 16.45 WITA Gusti sedang berduduk di depan teras rumahnya ketika ia mengambil sebuah alat musik kesenangannya.
Dengan tatapan yang ramah, lembut, maupun penuh arti keduanya saling melihat akan satu sama lain yang menyelubungkan dan menjadi sebuah kisah pertemuan sebuah kisah yang elok dan dramatis untuk di perkisahkan.
Pada ketika Aisha tersenyum dari teras rumahnya di bawah naungan awan yang tidak terlalu berawan dan gelapnya mendung memunculkan sebuah pesan yang tersirat ke Gusti. Timbulah perasaan kagum ataupun senang di antara keduanya.
Aisha di balik tatapan tajam dan serinya, tampak senang dengan seorang tetangga barunya yang akan menemani sepanjang harinya.
dari sinilah akan sebuah kisah percintaan yang tidak bisa di pisahkan satu sama lain di antara mereka.
Munculnya sebuah cinta bermulanya hadirnya adanya pertemuan yang menyambungkan ataupun memperkenalkan dari di antara sebuah sepasang kekasih.
DI balik penghalang usia di situ akan timbul selubuk rasa getaran dari sebuah hati paling dalam, walaupun mereka satu sama lain tidak menyadarinya.
Hari berganti, Gusti datang kerumah neneknya untuk bermusik salah satu hobi dari gusti untuk bersahabat dengan alam dan menjadi alasan diam untuk menguak rasa penasaran kepada seorang Aisha.
Di balik tatapan yang menggelora, timbul rasa cinta amat dalam tetapi di antara mereka tidak berani untuk saling mengungkapkan. Hanya senyuman dan tatapan sinislah yang menjelaskan.
Waktu demi waktu, detik tiap detik, menit di dalam keberlangsungannya tahun demi tahun rasa cinta yang meningkat, rindu, rasa penasaran yang bertambah seperti ada khalayak yang mewajibkan Gusti dan Aisha untuk saling mengatakkan akan rasa yang terselubuk di kisah mereka.
Ketika Aisha telah pulang dari sekolah Gusti ungkapkan rasa ketertarikannya dan cintanya lewat sebuah senyuman yang penuh arti dari kemasksutannya. Begitupun Aisha kerap membalas senyuman dari Gusti.
Di saat Gusti sedang melakukan akan pekerjaan rumah, Aisha pun diam-diam melirik dengan mata dengan seri kerap malu saat Gusti Restu melihat balik matanya dan sebaliknya.
Sampai suatu saat Gusti melangkah berani untuk mengirimkan surat cinta dari adik Aisha, ‘Renzha’ yang di lihat atau di saksikan langsung oleh mata dan kepala Aisha saat sedang membacanya.
Pagi tiba Gusti melihat Aisha dari jendela atas rumahnya bahwa Aisha menampakkan raut wajah yang kaget, canggung, dan cinta dari keberlangsungan sirat surat cinta yang ada.
Sampai keberlangsungan rasa cinta yang teranggun berbulan-bulan Aisha tau bahwa gusti sangat mencintainya.
Kini beda dari cerita kisah di saat mendengar Aisha dari orang tuannya membangun tempat khalayak tinggal yang berencana melangkah pergi dari rumah tempat teduh sebelumnya.
Di saat Aisha telah pindah Gusti tidak bisa berkata apa-apa, terdiam dan terpaku, rasa kesedihan yang amat dalam melihat kekasihnya kini harus pergi meninggalkannya.
Saat ini Gusti dan Aisha kini harus bersabar akan suatu hari nanti pertemuan cinta yang di nantikan dari segenap hati dan raga mereka.