Rp60 Juta dalam Sekresek: Wakaf Nenek dari Putat Jaya Menggetarkan Masjid Al-Mufidah

- Penulis

Jumat, 9 Mei 2025 - 20:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ustadz Bangun Samudra salah satu Aqidah dari sekian banyak kajian di masjid Al-Mufidah Ketintang

Ustadz Bangun Samudra salah satu Aqidah dari sekian banyak kajian di masjid Al-Mufidah Ketintang

SUARA UTAMA, Surabaya – Sore itu, Masjid Al-Mufidah Ketintang, Surabaya, menjadi saksi bisu hadirnya Bu Sariani seorang nenek dari Putat Jaya. Tanpa gembar-gembor, beliau datang membawa satu kresek plastik berisi uang tunai. Tujuannya mulia: wakaf tunai untuk pembebasan lahan Masjid Al-Mufidah Baru.

Kisahnya dimulai saat Ramadhan lalu. Dalam suasana penuh berkah, Masjid Al-Mufidah mengadakan kerja sama siaran live dengan Radio Suara Muslim, menyampaikan informasi pembangunan masjid kepada khalayak. Salah satu pendengarnya adalah sang nenek. Meski tak punya gawai pintar, pesan dakwah itu sampai di hatinya dan ditindaklanjuti diam-diam.

Dua hari lalu, ia pun datang langsung. Tidak meminta dijemput, tidak diantar siapa pun. Berjalan sendiri, membawa sekresek uang tunai senilai Rp60 juta, diatasnamakan para keluarga yang sudah wafat. Uang itu adalah hasil menabungnya sedikit demi sedikit.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Rp60 Juta dalam Sekresek: Wakaf Nenek dari Putat Jaya Menggetarkan Masjid Al-Mufidah Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saya tidak sempat mendokumentasikan. Begitu kami terima, langsung kami setorkan ke bank,” ujar H. Tohari, Kepala Kantor Layanan Lazismu ( KLL ) Masjid Al Mufidah, beliau menyebut ini sebagai salah satu momen yang menggetarkan dalam proses penggalangan wakaf masjid.

Sementara itu, Kusnari, tukang parkir masjid, ikut membenarkan kisahnya. “Saya kaget. Ibu itu baru saja menyerahkan sekresek berisi uang puluhan juta. Pas keluar, malah nanya bemo ke Putat Jaya. Saya sarankan pakai Grab, tapi katanya HP-nya tidak bisa. Akhirnya saya arahkan ke gang I supaya bisa naik angkot,” ceritanya.

BACA JUGA :  Mengungkap Fakta di Balik Suap Rp9,8 Miliar di Mahkamah Agung

Di tengah era digital dan fasilitas serba instan, kisah wakaf ini menjadi oase keikhlasan. Bukan soal nominal semata, tapi perjuangan fisik dan ketulusan hati yang membuat cerita ini menyentuh dan menggugah.

Masjid Al-Mufidah masih terus berikhtiar menuntaskan pembebasan lahan dan pembangunan ruang ibadah. Wakaf dari sang nenek adalah bukti nyata bahwa amal jariyah tak menunggu kaya, tapi berangkat dari niat yang besar.

Masjid Al-Mufidah masih terus berikhtiar menuntaskan pembebasan lahan dan pembangunan ruang ibadah. Wakaf dari sang nenek adalah bukti nyata bahwa amal jariyah tak harus menunggu kaya, tapi berangkat dari niat yang besar.

Panitia Pembangunan Masjid Al-Mufidah pun masih membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk bersama-sama membangun istana di surga, melalui wakaf tunai pembebasan lahan di seberang Jalan Raya Ketintang. Dari total kebutuhan sebesar Rp11,25 miliar, setiap kontribusi—besar maupun kecil—adalah bagian tak terpisahkan dari harapan umat membangun rumah Allah yang lebih layak dan maslahat. Silahkan hubungi KLL Masjid Al-Mufidah.

Penulis : Mohammad Abu SaRach

Editor : Redaksi Suara Utama

Sumber Berita : H. Tohari

Berita Terkait

Hoax, Tegas Kepala BPBD kabupaten Probolinggo Perihal Video Bencana Banjir di Tiris Ribuan Rumah dan Jembatan Hancur
Solidaritas Peduli Jila Gelar Aksi Damai di DPRK Mimika
Kontradiksi Kebijakan Penghentian Penerimaan Guru Honorer Versus Kekurangan Guru pada Satuan Pendidikan SMP dan SMA 
Sumitro Djojohadikusumo: Pahlawan Nasional yang Terlambat Diakui Negara
Kiat Sukses Akreditasi Unggul: Langkah Strategis Menghadapi BAN-PT dan LAM-PT
PT Arion Indonesia Uji Materi Pasal 78 UU Pengadilan Pajak ke MK
Paguyuban Sekcam Serahkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Bencana Alam Wilayah Tiris 
Pembangunan Fisik KDMP Terkesan Tidak Transparan di wilayah kecamatan Banyuanyar, Pakopak Geram
Berita ini 87 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 17 Desember 2025 - 18:58 WIB

Hoax, Tegas Kepala BPBD kabupaten Probolinggo Perihal Video Bencana Banjir di Tiris Ribuan Rumah dan Jembatan Hancur

Rabu, 17 Desember 2025 - 18:17 WIB

Solidaritas Peduli Jila Gelar Aksi Damai di DPRK Mimika

Rabu, 17 Desember 2025 - 17:57 WIB

Kontradiksi Kebijakan Penghentian Penerimaan Guru Honorer Versus Kekurangan Guru pada Satuan Pendidikan SMP dan SMA 

Rabu, 17 Desember 2025 - 12:45 WIB

Sumitro Djojohadikusumo: Pahlawan Nasional yang Terlambat Diakui Negara

Rabu, 17 Desember 2025 - 10:28 WIB

Kiat Sukses Akreditasi Unggul: Langkah Strategis Menghadapi BAN-PT dan LAM-PT

Selasa, 16 Desember 2025 - 19:34 WIB

Paguyuban Sekcam Serahkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Bencana Alam Wilayah Tiris 

Selasa, 16 Desember 2025 - 19:29 WIB

Pembangunan Fisik KDMP Terkesan Tidak Transparan di wilayah kecamatan Banyuanyar, Pakopak Geram

Selasa, 16 Desember 2025 - 13:17 WIB

Proyek Jalan Usaha Tani di Desa Rantau Bayur Jadi Sorotan, Warga Minta Audit Menyeluruh

Berita Terbaru

Berita Utama

Solidaritas Peduli Jila Gelar Aksi Damai di DPRK Mimika

Rabu, 17 Des 2025 - 18:17 WIB