SUARA UTAMA Probolinggo- Dirilis dari laman resmi Pengumuman Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) pada tanggal 24 Februari 2025, diinformasikan bahwa kunjungan wisata di kawasan TNBTS akan ditutup total selama lima hari, yakni mulai 28 Maret hingga 1 April 2025.
Penutupan ini dilakukan dalam rangka menghormati Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947 dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Kegiatan wisata akan kembali dibuka pada 2 April 2025.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, kebijakan tersebut menuai respons negatif dari berbagai elemen masyarakat, khususnya para pelaku usaha wisata di kawasan Bromo. Mereka menilai keputusan tersebut kurang berpihak kepada masyarakat yang menggantungkan mata pencahariannya dari sektor pariwisata.
Menurut para pelaku jasa wisata, momen libur Idul Fitri merupakan masa puncak kunjungan wisatawan, yang sangat dinantikan setiap tahunnya. Penutupan pada periode tersebut dikhawatirkan akan memberikan dampak signifikan terhadap pendapatan mereka.
Ketua Paguyuban Jeep Jaya Giri Bromo, Rudi Hartono, dalam keterangannya pada 14 Maret 2025 menyampaikan keberatannya atas kebijakan tersebut. “TNBTS seharusnya mempertimbangkan kembali keputusan penutupan ini. Keputusan sepihak ini berdampak besar terhadap ekonomi masyarakat, khususnya pelaku jasa wisata Bromo,” ujarnya. 15/03/2025.
Para pelaku wisata berharap pihak TNBTS dapat meninjau kembali keputusan tersebut dengan mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan, serta mencari solusi yang lebih bijak agar penghormatan terhadap hari besar tetap berjalan tanpa mengorbankan mata pencaharian masyarakat.
Penulis : Ali Misno