SUARA UTAMA,PALEMBANG – Ratusan Pedagang kaki Lima Pasar 16 Palembang suarakan aspirasi menuntut keadilan terkait penggusuran yang rencananya akan di Pagar Seng oleh pihak PT. Bima Citra Reality pada Senin dini hari (03/07/2023) pukul.02:00 WIB.
Pedagang Kaki Lima pasar 16 Ilir Palembang Menuntut Keadilan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wujud Silaturahmi, Ratusan Sahabat Mas Andre Hariyanto – SMAH Semarakan Milad Mubarak Dibalut Sharing Santai. Foto: Panitia dan Pengurus (SUARA UTAMA)
Seluruh Para pedagang tersebut menolak untuk di pagar seng sebagai pertanda larangan untuk berdagang, mereka seluruhnya tetap mau berjualan di Pasar 16 ilir Palembang untuk mencari sesuap nasi bukan untuk mencari kekayaan. Menatap masa depan anak dan keluarga mereka untuk biaya pendidikan.
BACA : MM RSU Resmi Dibentuk, Ilham Akbar Pimpin Mudzakarah Jurnalis Anti Hoax di Suara Utama
Apalagi saat ini merupakan tahun ajaran baru banyak biaya yang mesti kami tanggung untuk biaya pangan keluarga kami agar tidak mengalami stunting, bukankah presiden para mentri dan bahkan pejabat kita menyatakan kepada kami rakyatnya agar memberikan pangan yang layak kalau sudah dipagar seng dan tidak diberi lokasi berdagang yang layak dan pendidikan anak kami tak sesuai. Maka presiden,menteri dan bahkan pejabat daerah menelan ludahnya sendiri ini pertanda bahwa pemimpin pembohong namanya.
Pasar 16 Ilir Palembang mempunyai nilai sejarah yang belum banyak diketahui masyarakat Sumatera Selatan khususnya Palembang. Perkembangan pasar tersebut berawal dari periode tahun 1552-1821 yang merupakan masa Kesultanan Palembang. Pada masa tersebut daerah pasar 16 adalah lingkungan permukiman pribumi di tepian sungai antara lain sungai musi dan beberapa anak sungai Musi yaitu sungai Tengkuruk, sungai Rendang, sungai Sekanak dan lainnya. Kemudian pada periode tahun 1821–1950 merupakan masa kolonial Belanda pra kemerdekaan.
Pedagang Kaki Lima pasar 16 Ilir Palembang Menuntut Keadilan
Selamat Milad Mubarak Lembaga AR Learning Center yang Ke-3 Tahun. 7 Juni 2020 – 7 Juni 2023. Foto: Mas Andre Hariyanto (SUARA UTAMA)
Pasar 16 sering dikenal juga dengan sebutan pasar tengkuruk karena gedung-gedung atau rumah toko (ruko) tampak bersejajar menghadap tepian Sungai Tengkuruk. Jika dilihat dari arah pertigaan Jl. Masjid Lama (saat ini), di sepanjang tepian sungai sebelah kiri, berjajar pertokoan. Sedangkan di bagian kanan, tampak rumahrumah panggung. Di bagian lain sungai itu, tampaklah tangga raja (hingga kini masih dinamakan demikian meskipun sudah tak ada lagi sungai. Perekonomian 16 Ilir dan sekitarnya sesungguhnya sudah dimulai sejak Kimas Hindi Pangeran Ario Kesumo Abdulrohim memindahkan pusat kekuasaan dari 1 Ilir yang dibakar habis oleh VOC tahun 1659 ke Kuto Cerancang (kini kawasan Beringin Janggut, Masjid Lama dan sekitarnya) pada tahun 1662. Denyut perekonomian itu makin terasa saat cucu Kimas Hindi Sultan pertama Palembangyang bergelar Sultan Abdurrahman Khalifatul Mukminin Sayidul Imam yaitu Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo memindahkan keraton ke Kuto Kecik, seiring pembangunan Masjid Agung pada tahun 1738.
Pasar di Palembang mengalami perkembangan yang sangat luar biasa, paling tidak pada 1932. Renovasi awal Pasar 16 ilir yang terletak di tepi Sungai Musi dilakukan pada 1871 dengan dilengkapi sebuah dermaga besar. Sebagian besar pertokoan di Pasar 16 Ilir dibangun dan dimiliki oleh saudagar keturunan Arab dan Syeikh Syehab. Syeikh ini juga yang menjadi pemborong perumahan Eropa di Talang Semut. Pertokoannya di Pasar 16 disewakan kepada pedagang kecil Palembang. Kini banyak peninggalan bangunan yang masih terlihat di Pasar 16, masih banyak di temui bangunan berasi tektur Eropa, Timur Tengah dan Cina di lokasi Pasar 16 Ilir. Contoh tekstur bangunan China tersebut yaitu terdapat pada bentuk ventilasi yang lebar karena Palembang memiliki cuaca yang cukup panas, dan jendela yang besar adalah ciri jendela di bangunan tropis tinggalan kebudayaan Indies jaman Belanda. Menurut Djohan Hanafiah, seorang budayawan Palembang, memperkirakan bangunan ruko di pasar baru kawasan pasar 16 Ilir Palembang dibangun sekitar tahun 1828. Selain itu, ditemukan ruko bertuliskan tahun 1924 yang tidak diketahui oleh masyarakat sejarahnya dan diperkirakan itu merupakan salah satu ruko tua di Pasar 16.
Pedagang Kaki Lima pasar 16 Ilir Palembang Menuntut Keadilan
Foto Dokumentasi Mas Andre hariyanto AR.Learning Center, C.FR
Selain itu, masih ada peninggalan sebuah tugu persembahan masyarakat Ilir Timur dan sekitarnya yang dibuat pada tahun 1947. Tugu tersebut merupakan Tugu Pertempuran Lima Hari Lima Malam, mengenang Lettu Djoko Soerodjo. Sekarang Pasar 16 Ilir merupakan pusat perdagangan yang sangat penting di kota Palembang. Kawasan pasar 16 Ilir telah menjadi pusat perniagaan Palembang.
Samsul ketua Pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir mengatakan, Ngantuk pasti tapi menyerah jangan. Ingat ketika kita lelah, ketika kita menyerah, ada anak kita ada orang tua kita, ada orang-orang yang kita kasihi dirumah yang bergantung harapan. Untuk biaya sekolah mereka, untuk biaya masa depan mereka, apa tidak terpikirkan mereka sebagai pejabat dan aparat memagar seng tanpa memberikan solusi lokasi.
BACA : Pelatihan Sertifikasi Certified Indonesia Jurnalist
“Kita membela diri kita untuk makan, kita jangan mau di usir. kalian tau di dunia ini hanya Indonesia yang berhasil mengusir penjajah. Negara lain belom ada kita ini bangsa bangsa perjuang kita tidak bisa menerima penjajah ini. Oleh karena itu teman-teman yang kalian lakukan itu fisabillilah. Allah Ridho sama kalian kalian menghindari dari kriminal, kalian menghindari perbuatan dosa, kalian mencari rezeki yang halal. Capek iya, lelah iya, ngantuk iya menyerah tidak merdeka,” tuturnya sebagaimana rilis diterima, Jum’at (07/07/2023).
Pedagang Kaki Lima pasar 16 Ilir Palembang Menuntut Keadilan
Foto Dokumentasi Mas Andre Hariyanto, AR.Learning Center, C.PW
Turut Hadir pada kesempatan itu anggota DPRD kota Palembang dari komisi 2, Muhammad Alfani. Dia memberikan arahan kepada para pedagang bahwa besok ada rapat di DPRD kota pada pukul 14:00 WIB. Para Perwakilan pedagang harus hadir untuk membicarakan seluruh keluh kesah disitu, biar kita cari solusi sama-sama dan saran yang ingin disampaikan jangan sampai ada yang ketinggalan agar tidak terkatung-katung nasib seluruh pedagang di pasar 16 Ilir palembang ini.
BACA : Penamaan Manusia Menurut Alquran Dan Sains
“Pasar 16 ilir kalau ku lihat ke adaannya memang harus segera dibenari (perbaki), tapi harus ada solusinya. Jangan sampai main gusur tanpa solusi. Jadi besok kita cari solusi jam 2 bersama kak Carma dan kawan kawan,” Ungkapnya. */Kiriman Suheri Palembang