LDII Jatim Gelar Diklat Dai Angkatan VIII, Tekankan Tiga Aspek Ini

- Penulis

Rabu, 15 Maret 2023 - 14:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LDII Jatim Gelar Diklat Dai Angkatan VIII, Tekankan Tiga Aspek Ini

LDII Jatim Gelar Diklat Dai Angkatan VIII, Tekankan Tiga Aspek Ini

SUARA UTAMAKediri – DPW LDII Jawa Timur menggelar Diklat Dai angkatan VIII di Ponpes Wali Barokah, Kediri, Selasa (14/3). Program dari Biro Pendidikan Keagamaan dan Dakwah (PKD) itu guna menyetak juru dakwah LDII yang handal di tengah masyarakat.

Ketua DPW LDII Jawa Timur KH Moch Amrodji Konawi mengatakan peserta yang dikirim adalah yang sudah terbiasa tampil dan berdakwah di masyarakat. “Supaya lebih mempertajam kemampuan dan ilmu agama para dai untuk bisa lebih mengena pada hati masyarakat. Sebab, DPW LDII Jawa Timur berkewajiban untuk mencetak para juru dakwah yang handal,” ujarnya.

Dalam diklat tersebut para juru dakwah akan mempelajari pola dakwah yang bisa diterima oleh masyarakat dengan teknik dan cara penyampaian yang baik dan santun.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 LDII Jatim Gelar Diklat Dai Angkatan VIII, Tekankan Tiga Aspek Ini Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kita tahu kebenaran Al Quran dan As Sunah Rasulullah SAW adalah mutlak hukumnya. Akan tetapi, ketika cara mendialektikan dan cara dakwahnya tidak sesuai dengan yang dikehendaki oleh masyarakat, maka kebenaran itu akan ditolak oleh masyarakat. Oleh karenanya butuh teknik yang bisa dan sesuai dengan budaya masyarakat,” imbuhnya.

Amrodji menegaskan Islam adalah agama Rahmatan lil ‘Alamin, agama yang menerapkan kasih sayang terhadap sesama manusia dan alam semesta. Maka, sikap toleransi terus dibangun. Ia juga menolak keras paham radikalisme yang dapat merusak rumah kebangsaan Indonesia.

“Harapan kami semuanya, umat Islam terhindar dari faham-faham radikal yang dikaitkan dengan Islam. Justru bukan mengangkat Islam, namun malah merusak nama besar Islam. Kita tahu di Indonesia adalah multisuku, multibahasa, multietnis, multibudaya, dan multiagama,” tegasnya.

BACA JUGA :  Jalan Aur Malintang Menuju Gasan Gadang Terputus

Sementara itu, pengasuh Ponpes Al Ubaidah Kertosono, Nganjuk, Habib Ubaidillah Al Hasany selaku narasumber diklat, mengatakan muballigh-muballighoh atau juru dakwah harus pandai menguasai materi yang yang disampaikan dan mengikuti selera audiens saat berdakwah.

“Setinggi apapun penguasaan materinya tetapi kalau cara penyajiannya tidak sesuai dengan selera dari audiens, maka tidak menarik materi itu. Nilainya mungkin tidak seperti keagagungan ilmu yang dimilikinya,” ujarnya.

Habib Ubaid berharap keilmuan para muballigh-muballighoh tersampaikan sampai di hati masyarakat tidak hanya di telinga, tapi juga di hati dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi jariyah mereka. Maka yang ditekankan dalam diklat dai ini adalah menyangkut teknik, etika, seni.

“Ibarat ketika pesawat ketika take off dan landing harus smooth dan landai, tidak langsung menukik. Dengan demikian akan bisa dinikmati oleh penumpangnya,” terangnya.

Habib Ubaid berpesan para muballigh-muballighoh agar tak mempunyai niatan bersaing dengan juru dakwah lain. Ia menegaskan urusan agama diniati mencari pahala dan jariyah, sehingga mendapat suatu kebahagiaan di akhirat yaitu surga.

“Jangan sekali-kali merasa terkalahkan oleh yang lain, karena agama tidak ada persaingan, di dalam agama tidak ada kontes, tidak ada mussabaqah, tapi yang ada adalah bersama-sama ballighu anni walau ayah, melaksanakan perintah Allah dan Rasulullah SAW untuk menyampaikan pesan-pesan agama ini kepada umat,” tutupnya.

Berita Terkait

Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal
Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 
Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif
Polsek Tabir Bergerak Cepat Usai Viral Dugaan Penampungan Emas Ilegal Milik Badi
Program Rehabilitasi Lapas IIB Bangko Berakhir, 20 WBP Tunjukkan Hasil Positif Pemulihan
Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas
Diduga Dibacking Orang Kuat, PETI Milik Eng di Sungai Putih Melenggang Bebas Tak Tersentuh Hukum
Badi Diduga Fasilitasi Pebleburuan Emas PETI di Desa Buluran Panjang,Tabir
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 21:28 WIB

Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal

Jumat, 5 Desember 2025 - 18:08 WIB

Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 

Jumat, 5 Desember 2025 - 11:26 WIB

Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif

Kamis, 4 Desember 2025 - 20:58 WIB

Polsek Tabir Bergerak Cepat Usai Viral Dugaan Penampungan Emas Ilegal Milik Badi

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:14 WIB

Program Rehabilitasi Lapas IIB Bangko Berakhir, 20 WBP Tunjukkan Hasil Positif Pemulihan

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:37 WIB

Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas

Kamis, 4 Desember 2025 - 07:47 WIB

Diduga Dibacking Orang Kuat, PETI Milik Eng di Sungai Putih Melenggang Bebas Tak Tersentuh Hukum

Kamis, 4 Desember 2025 - 06:48 WIB

Badi Diduga Fasilitasi Pebleburuan Emas PETI di Desa Buluran Panjang,Tabir

Berita Terbaru