*MERATAP KEPADA TANAH KAMPAR*
By : Jovanov
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kampar , negeri ku kini telah jauh berubah.
Kampar, kampung ku tidak seperti dahulu lagi.
Kampar ku kini merintih lirih menahan nyeri.
Kampar ku letih tertatih mengejar mimpi yang kian berlalu pergi.
Kampar ku, anak mu kini terbius mendustai diri sendiri, mulai candu iri dan hasat dengki.
Kampar ku, anak mu korupsi dengan berbagai dalih.
Merperkaya diri dengan jabatan yang dia beli.
Cerita dengan slogan religius dan agamis, kini hanya obrolan jalang dikedai kopi, basa basi bak bidai pengantin penutup binalnya jati diri.
Kampar ku….oh kampung ku,
Dahulu engkau masyhur negeri terpilih anak mu terbilang insan mumpuni, gemilang di mahligai prestasi.
Tetapi kini Kampar ku menjadi negeri
HAHAHIHI…..
(Bangkinang, 15062024)
*Lelaki Renta Di Ujung Jalan*
By : Jovanov
Petang di sudut sebuah jalan
Terlunta seorang lelaki tua yang telah renta,
Berjalan letih tak berdaya di hujung usia senja.
Tiada siapa yang tampak mau perduli
Semua berjalan tergesa – gesa
Melewati pak tua seakan tak nyata
Dia hanya bisa msndongak tertahan air mata.
Lapar dan dahaga datang menggoda sakit.
Karena dari semalam tiada sebutir nasi yang dia dapati.
Namun ia masih mencoba tersenyum walau ulu hati sudah perih tiada terkira.
Pak tua diujung jalan, ditepian petang
Tertatih bukan lagi mengejar mimpi
Namun semata untuk sesuap nasi
Seribu mata hanya bisa menatap
Ringkih rapuh, raga tua yang tidak lagi berdaya.
Semua bisu,
Semua hening
Semua angkuh tidak peduli melangkah tanpa hati dan nurani.
{Sakit mu sebetulnya derita kami
Lelah mu semata kelalaian kami
Sengsara mu adalah aib besar bagi kami.}
(Tanjungpinang, 31102017)
Penulis : Joell
Sumber Berita : Redaksi Suara Utama