Global Sumud Flotilla 2025: Ketika Nurani Dunia Bersatu untuk Palestina

- Penulis

Rabu, 10 September 2025 - 22:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi gambar Penampakan Global Sumud Flotilla dari 40 – 50 Negara.

Ilustrasi gambar Penampakan Global Sumud Flotilla dari 40 – 50 Negara.

SUARA UTAMA – Global Sumud Flotilla memiliki dua tujuan utama yaitu mengirimkan bantuan kemanusiaan penting ke Gaza dan menyampaikan pesan kuat kepada dunia. Pesan ini berarti, bahwa dunia tidak akan tinggal diam terhadap genosida dan blokade Zionis Israel. Gelombang solidaritas dunia kembali menggema melalui Global Sumud Flotilla 2025, sebuah aksi kemanusiaan lintas negara yang berlayar membawa bantuan untuk rakyat Palestina semoga tiba sekitar 10 September 2025. Dari berbagai benua, aktivis, dokter, jurnalis, dan relawan kemanusiaan berkumpul dalam satu misi: menerobos blokade kemanusiaan, menyuarakan kebenaran, dan mengirimkan pesan moral kepada dunia.

Juru Bicara Kemlu RI, Vahd Nabyl Achmad, mengatakan WNI yang ikut serta dalam misi kemanusiaan di Gaza akan berangkat dari Tunisia 10 September 2025 mendatang. Vahd mengatakan telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tunisia untuk memfasilitasi puluhan WNI tersebut.

“Melalui KBRI Tunisia, pemerintah telah menyediakan fasilitas selama mereka berada di Tunisia dan menyampaikan mengenai gambaran risiko yang mungkin akan dihadapi ketika mereka berada di wilayah Gaza,” ujar Vahd dalam keterangan video kepada media, Minggu (7/9/2025) hukumonline.com

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Global Sumud Flotilla 2025: Ketika Nurani Dunia Bersatu untuk Palestina Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Wahai Nurani yang Terpanggilkan

Wahai nurani yang terpanggilkan, inilah saatnya kita mendengar bisikan hati yang Allah anugerahkan kepada manusia pilihan-Nya. Keterpanggilan untuk membela kebenaran adalah rahmat, karena tidak semua manusia diberikan keberanian untuk bangkit melawan ketidakadilan.

Ali Syariati menulis:

“Kesadaran adalah karunia Tuhan. Ia memanggil manusia yang siap untuk mendengar. Dan barangsiapa mendengarnya, ia tak lagi bisa duduk diam.”

Seruan ini mengingatkan kita bahwa solidaritas bukan hanya tindakan politis, melainkan bentuk syukur atas karunia kesadaran yang diberikan Allah. Mereka yang menjawab panggilan ini telah menapaki jalan yang lebih tinggi—jalan para pembela kebenaran.

Ali Syariati dan Teori Keterpanggilan Suara Kebenaran

Pemikir revolusioner Iran, Ali Syariati, dalam bukunya Religion vs. Religion menulis:

“Manusia yang sejati tidak hidup untuk dirinya sendiri. Ia mendengar panggilan dari yang tertindas, dan ia menjawabnya, meski harus membayar harga yang mahal. Diam adalah bentuk pengkhianatan terhadap kemanusiaan.”

Syariati melihat bahwa sejarah manusia selalu diwarnai oleh momen keterpanggilan – saat manusia harus menentukan sikap di hadapan ketidakadilan. Dalam konteks Global Sumud Flotilla, ini adalah momen ketika dunia memutuskan untuk tidak lagi menjadi penonton, melainkan aktor sejarah yang berpihak pada Palestina.

Konsep “al-tawhid sosial” yang diajarkan Syariati juga relevan:

“Tauhid bukan sekadar mengesakan Tuhan, tetapi mengesakan manusia dalam perjuangan melawan penindasan. Tauhid menuntut tindakan sosial.” (Hajj, Ali Syariati)

Dengan demikian, aksi flotilla bukan hanya simbol solidaritas, melainkan juga ibadah sosial yang menyatukan manusia dari berbagai bangsa dalam satu barisan keadilan.

Pandangan Media Nasional & Internasional

Media nasional seperti Kompas menyebut aksi flotilla ini sebagai “simbol diplomasi rakyat” yang mengingatkan dunia akan penderitaan Gaza yang terlalu lama dibiarkan.

BACA JUGA :  Belanja Negara Naik, Defisit RAPBN 2026 Melebar ke 2,68% PDB

Sementara Tempo menulis bahwa “Gerakan flotilla adalah bukti bahwa masyarakat sipil global bisa mengisi ruang yang gagal dipenuhi lembaga internasional.”

Media internasional juga angkat suara. Al Jazeera menyebut misi ini “manifestasi perlawanan damai paling penting dalam satu dekade terakhir,” sementara The Guardian menekankan bahwa “flotilla memaksa komunitas internasional mengingat bahwa krisis kemanusiaan di Gaza bukan sekadar konflik politik, tetapi tragedi kemanusiaan.”

Pendapat Tokoh Nasional & Internasional

Ketua MUI, KH. Anwar Iskandar, menyatakan bahwa keberangkatan aktivis Indonesia ke flotilla adalah “jihad kemanusiaan” dan sejalan dengan amanat konstitusi UUD 1945.

Sementara Pastor Benny Susetyo dari Konferensi Waligereja Indonesia menekankan, “Membela Palestina adalah membela martabat kemanusiaan universal. Ini bukan isu agama, tetapi isu kemanusiaan.”

Dari luar negeri, Noam Chomsky, filsuf Amerika, pernah mengatakan:

“Setiap aksi kecil seperti flotilla adalah cambuk moral bagi dunia yang diam. Mereka menunjukkan bahwa masih ada orang yang menolak tunduk pada ketidakadilan.”

Bahkan Paus Fransiskus, dalam pesan Angelus tahun lalu, menyerukan agar semua pihak “tidak membiarkan Gaza menjadi penjara terbuka bagi jutaan jiwa.”

Sikap Ormas Lintas Iman

Ormas besar di Indonesia seperti NU dan Muhammadiyah mengeluarkan pernyataan bersama mendukung langkah-langkah kemanusiaan termasuk pengiriman relawan ke flotilla.

Selain itu, Konferensi Lintas Iman Indonesia—yang diikuti oleh pemimpin Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu—mengeluarkan pernyataan sikap:

“Kami bersama rakyat Palestina. Kami menolak penindasan atas nama apa pun. Ini adalah panggilan nurani bersama.”

Gerakan lintas iman internasional seperti Religions for Peace juga menyuarakan dukungan serupa, menyebut flotilla sebagai “pelayanan kasih yang melintasi batas agama dan negara.”

Tantangan dan Harapan

Tentu, aksi flotilla menghadapi risiko besar: penahanan, serangan militer, hingga sabotase. Namun, justru di situlah letak maknanya.

Harapannya, gelombang solidaritas ini terus berlanjut, bukan hanya dalam bentuk simbolik, tetapi juga dalam diplomasi internasional, bantuan kemanusiaan berkelanjutan, dan advokasi hukum internasional.

Wahai hati yang hidup, janganlah diam. Jangan biarkan penderitaan bangsa lain menjadi tontonan yang kita komentari dari jauh. Mari jawab panggilan ini: dengan doa, dengan donasi, dengan aksi nyata. Sebab, seperti ditegaskan Ali Syariati:

“Kebenaran selalu menuntut pengorbanan. Sejarah tidak bergerak oleh mereka yang duduk diam, tetapi oleh mereka yang memilih jalan sulit.”

Global Sumud Flotilla mengajarkan bahwa keberpihakan adalah ibadah. Semoga kita semua menjadi bagian dari manusia pilihan yang Allah bangunkan nuraninya untuk berpihak pada kebenaran.

Penutup: Global Sumud Flotilla adalah pengingat bahwa dunia masih memiliki hati. Ia membangunkan kita dari sikap apatis, mengajarkan bahwa penderitaan bangsa lain adalah panggilan moral kita bersama. Dalam semangat Ali Syariati, keterpanggilan nurani ini harus diterjemahkan menjadi tindakan kolektif—agar kemerdekaan Palestina bukan lagi sekadar mimpi, tetapi kenyataan sejarah.

Berita Terkait

Semakin Memanas, Terindikasi Dugaan Pesanan Dalam Rotasi/Mutasi Pegawai Perumda Air Minum Tirta Argapura 
Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 
Warga Desa Tegalwatu di Dampingi Pakopak, Terduga Pelaku Penipuan Asli Kelahiran Dusun Klagin Desa Brabe
Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif
Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  
Penguatan HAM Dalam Wadah Negara Demokrasi Indonesia
Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas
Pakopak Menduga Prematur, Perihal Rotasi/Mutasi Pegawai PDAM Tirta Argapura Saat Seleksi Direktur Berlangsung 
Berita ini 59 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 19:21 WIB

Semakin Memanas, Terindikasi Dugaan Pesanan Dalam Rotasi/Mutasi Pegawai Perumda Air Minum Tirta Argapura 

Jumat, 5 Desember 2025 - 18:08 WIB

Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 

Jumat, 5 Desember 2025 - 12:32 WIB

Warga Desa Tegalwatu di Dampingi Pakopak, Terduga Pelaku Penipuan Asli Kelahiran Dusun Klagin Desa Brabe

Jumat, 5 Desember 2025 - 11:26 WIB

Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:29 WIB

Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  

Kamis, 4 Desember 2025 - 16:12 WIB

Penguatan HAM Dalam Wadah Negara Demokrasi Indonesia

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:37 WIB

Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas

Kamis, 4 Desember 2025 - 11:03 WIB

Pakopak Menduga Prematur, Perihal Rotasi/Mutasi Pegawai PDAM Tirta Argapura Saat Seleksi Direktur Berlangsung 

Berita Terbaru