Generasi Ketiga Keluarga Besar Moekajat Gelar Kopi Darat di Bara Café, Bahas Proyek Besar Akhir Tahun

- Penulis

Selasa, 7 Oktober 2025 - 17:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Momen keakraban generasi ketiga keluarga besar Moekajat saat ngopi bersama di Bara Café, Surabaya, membahas proyek besar yang akan digelar pada Desember 2025. (Dok. Keluarga Moekajat)

Momen keakraban generasi ketiga keluarga besar Moekajat saat ngopi bersama di Bara Café, Surabaya, membahas proyek besar yang akan digelar pada Desember 2025. (Dok. Keluarga Moekajat)

SUARA UTAMA – Surabaya, 7 Oktober 2025 — Gelak tawa, aroma kopi, dan obrolan hangat mewarnai suasana malam di Bara Café, Surabaya, ketika generasi ketiga keluarga besar Moekajat berkumpul dalam acara kopi darat (kopdar) yang penuh keakraban. Pertemuan ini bukan hanya ajang nostalgia atau silaturahmi, tetapi juga menjadi titik awal untuk mewujudkan gagasan besar proyek keluarga yang direncanakan pada Desember 2025.

Silaturahmi yang Menyatukan Beragam Daerah

Acara ini dihadiri oleh anggota keluarga dari berbagai daerah, seperti Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Meski memiliki kesibukan masing-masing, semangat untuk berkumpul dan menyatukan ide tetap kuat terasa. Dalam suasana yang hangat, diskusi ringan pun berkembang menjadi pembahasan serius mengenai proyek besar yang akan datang. Beberapa gagasan mulai terungkap, termasuk kegiatan kebersamaan dan potensi penguatan jaringan antar-generasi.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Generasi Ketiga Keluarga Besar Moekajat Gelar Kopi Darat di Bara Café, Bahas Proyek Besar Akhir Tahun Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami ingin menciptakan sesuatu yang berdampak positif, baik bagi keluarga inti maupun keluarga besar. Desember nanti akan menjadi momen penting bagi kami untuk menunjukkan kekompakan generasi ketiga keluarga Moekajat,” ujar Chandra, salah satu perwakilan keluarga yang turut hadir dalam pertemuan tersebut.

Menjaga Warisan Semangat dari Generasi Sebelumnya

Keluarga besar Moekajat dikenal memiliki akar kekeluargaan yang kuat, yang diwariskan dari generasi pertama hingga kini. Nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan saling mendukung menjadi fondasi yang harus terus dijaga dengan teguh.

Pertemuan di Bara Café ini menjadi simbol bahwa generasi muda keluarga Moekajat tidak melupakan jejak pendahulunya. Justru, mereka ingin melanjutkan semangat tersebut dengan cara yang lebih modern, relevan dengan zaman, menggabungkan nilai tradisional dengan inovasi.

BACA JUGA :  Bangun Peradaban Literasi, Suara Utama Berkomitmen Lawan Hoax dengan SDM Jurnalis Siap Juang

“Kami tidak ingin silaturahmi hanya sebatas pertemuan tahunan. Kami ingin ada karya nyata yang bisa membuat nama keluarga ini tetap hidup dan memberi manfaat,” tambah Didot, salah satu anggota keluarga yang hadir malam itu.

“Project Desember 2025 ini diharapkan bisa menjadi ajang kebersamaan sekaligus kontribusi nyata keluarga Moekajat terhadap masyarakat,” ujarnya.

Kopi, Ide, dan Harapan

Dalam suasana yang akrab, Bara Café menjadi saksi lahirnya berbagai ide kreatif. Suasana kekeluargaan berpadu dengan semangat muda yang penuh optimisme. Masing-masing anggota keluarga saling berbagi pengalaman, rencana, dan impian yang ingin diwujudkan bersama. Beberapa topik yang dibahas antara lain rencana “Project Desember 2025”, yang diperkirakan akan melibatkan seluruh anggota keluarga dari berbagai daerah. Meskipun belum diungkapkan secara detail, proyek ini diharapkan berskala besar dan memiliki nilai kebersamaan yang tinggi.

Harapan untuk Masa Depan

Pertemuan malam itu ditutup dengan foto bersama keluarga besar generasi ketiga Moekajat, sekaligus harapan agar hubungan kekeluargaan terus harmonis dan produktif. Generasi ketiga bertekad melanjutkan semangat keluarga dalam bentuk kegiatan yang lebih nyata, inspiratif, dan bermanfaat bagi banyak orang. Kebersamaan mereka di Bara Café membuktikan bahwa keluarga bukan sekadar hubungan darah, tetapi juga wadah untuk tumbuh bersama dan saling menguatkan.

Penulis : Odie Priambodo

Editor : Andre Hariyanto

Sumber Berita : Wartawan Suara Utama

Berita Terkait

Gelar Reses, Petrus Goo Siap Perjuangkan Aspirasi Demi Kesejahteraan Masyarakat
Negara Hadir: Bupati Subang Jenguk Dua Warga Penderita Tumor di Ciasem, Biaya Medis Ditanggung Pemda
Tuntutan Tinggi BCKS, Minat Guru Rendah: Alarm Peringatan Kepemimpinan Sekolah di Daerah
Anak Usia Sekitar 10 Tahun Kesetrum Listrik di GMK, Beruntung PKL dan Paguyuban Sigap Mengambil Tindakan 
Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan
Krisis Penegakan Hukum di Indonesia
Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Kaleidoskop 2025: Bukan Sekadar Bencana Alam, tetapi Bencana Tata Kelola
Berita ini 72 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 15 Desember 2025 - 22:05 WIB

Gelar Reses, Petrus Goo Siap Perjuangkan Aspirasi Demi Kesejahteraan Masyarakat

Senin, 15 Desember 2025 - 14:04 WIB

Negara Hadir: Bupati Subang Jenguk Dua Warga Penderita Tumor di Ciasem, Biaya Medis Ditanggung Pemda

Minggu, 14 Desember 2025 - 17:02 WIB

Tuntutan Tinggi BCKS, Minat Guru Rendah: Alarm Peringatan Kepemimpinan Sekolah di Daerah

Minggu, 14 Desember 2025 - 12:46 WIB

Anak Usia Sekitar 10 Tahun Kesetrum Listrik di GMK, Beruntung PKL dan Paguyuban Sigap Mengambil Tindakan 

Sabtu, 13 Desember 2025 - 22:45 WIB

Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:21 WIB

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:16 WIB

Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:11 WIB

Kaleidoskop 2025: Bukan Sekadar Bencana Alam, tetapi Bencana Tata Kelola

Berita Terbaru