Euforia Naturalisasi Sepak Bola Indonesia: Suatu Bentuk Penipuan Kesenangan?

- Penulis

Minggu, 15 September 2024 - 09:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SUARA UTAMA. Naturalisasi pemain sepak bola asing di Indonesia telah menciptakan gelombang euforia di kalangan suporter dan penggemar sepak bola di tanah air, misalnya kemenangan Tim Nasional Indonesia vs Tim Arab Saudi (1-1). Kemenangan tim Nasional Indonesia ini membuat masyarakat dan penggemar bola merasa senang dan bangga. Namun perlu diingat bahwa beberapa pemain Tim Nasional Indonesia diperankan pemain asing  di Naturalisasi. Para pemain asing yang dinaturalisasi diharapkan mampu mengangkat prestasi tim nasional dan meningkatkan kualitas permainan. Namun, di balik antusiasme yang tinggi ini, muncul pertanyaan kritis: Apakah euforia ini merupakan sebuah “Penipuan Kesenangan“?

 

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Euforia Naturalisasi Sepak Bola Indonesia: Suatu Bentuk Penipuan Kesenangan? Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Euforia yang dirasakan mungkin tidak sepenuhnya merefleksikan realitas yang ada. Seringkali, harapan yang dibebankan kepada pemain naturalisasi terlalu besar, seolah-olah mereka adalah solusi instan bagi masalah yang dihadapi tim nasional. Ketika ekspektasi tidak terpenuhi, rasa kecewa dan frustrasi muncul, seakan-akan suporter telah ditipu oleh kebahagiaan semu. Apakah kita yang merupakan salah satu negara di dunia mempunyai  jumlah penduduk besar tidak mampu mencetak bibit unggul tim sepak bola lokal yang mampu membawa harum negara Indonesia. PR buat pemerintah dalam hal ini PSSI.

BACA JUGA :  Habis Energi Karena Simpati

 

Di satu sisi, naturalisasi memang dapat membawa dampak positif, seperti peningkatan kualitas permainan dan daya saing tim nasional di tingkat internasional. Namun, di sisi lain, ketergantungan yang berlebihan pada pemain naturalisasi dapat menghambat pengembangan pemain lokal dan menciptakan ilusi bahwa kemajuan sepak bola hanya dapat dicapai dengan bantuan pemain asing. Kesenangan yang dirasakan oleh publik mungkin bersifat sementara dan menutupi masalah struktural yang lebih mendasar dalam pembinaan dan pengelolaan sepak bola nasional.

 

Dengan demikian, euforia ini berpotensi menjadi “Penipuan Kesenangan” apabila tidak diiringi dengan strategi jangka panjang untuk memperbaiki kualitas sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Harapan besar yang diemban pemain naturalisasi seharusnya diimbangi dengan pembenahan sistem pembinaan pemain lokal, agar kesenangan yang dirasakan oleh suporter tidak hanya sementara, tetapi berkelanjutan.

 

Maju Terus Indonesia

INDONESIA PASTI MAMPU…🥰

Penulis : Ilham Akbar

Editor : Ilham Akbar

Sumber Berita : Wartawan Suara Utama

Berita Terkait

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia
Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Kaleidoskop 2025: Bukan Sekadar Bencana Alam, tetapi Bencana Tata Kelola
Menjelang Nataru, harga Cabai di pasar Simpang Pematang melonjak tajam
Pernah Berhadapan dengan Hukum, Eko Wahyu Pramono Kini Aktif di Advokasi Publik
Memahami SP2DK dari Kacamata Wajib Pajak dan Fiskus
Moekajat Fun Camp 2025 #1 Sukses Digelar, Pererat Kebersamaan Keluarga Lintas Generasi
FES 2025 Dorong Kolaborasi Positif Generasi Muda Lewat Sport, Expo, dan SEKSOS
Berita ini 278 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:21 WIB

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:16 WIB

Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:11 WIB

Kaleidoskop 2025: Bukan Sekadar Bencana Alam, tetapi Bencana Tata Kelola

Jumat, 12 Desember 2025 - 20:02 WIB

Menjelang Nataru, harga Cabai di pasar Simpang Pematang melonjak tajam

Jumat, 12 Desember 2025 - 18:30 WIB

Pernah Berhadapan dengan Hukum, Eko Wahyu Pramono Kini Aktif di Advokasi Publik

Jumat, 12 Desember 2025 - 17:49 WIB

Memahami SP2DK dari Kacamata Wajib Pajak dan Fiskus

Jumat, 12 Desember 2025 - 17:13 WIB

Moekajat Fun Camp 2025 #1 Sukses Digelar, Pererat Kebersamaan Keluarga Lintas Generasi

Jumat, 12 Desember 2025 - 16:54 WIB

FES 2025 Dorong Kolaborasi Positif Generasi Muda Lewat Sport, Expo, dan SEKSOS

Berita Terbaru

Dr. Firman Tobing

Hukum

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia

Sabtu, 13 Des 2025 - 15:21 WIB