Oleh : Mas Andre Hariyanto, Penulis asal Bumi Mojopahit Kota Mojokerto
SUARA UTAMA – Seks yang Nyaman dalam Pandangan Religi dan Ilmiah adalah Kunci Keharmonisan Suami Istri.
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.”
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
(QS. Ar-Rum: 21)
Dalam Islam, hubungan antara suami dan istri bukan hanya sekadar ikatan lahiriah, melainkan juga merupakan bentuk ibadah yang mengandung nilai spiritual tinggi. Salah satu bentuk ikatan tersebut adalah hubungan seksual yang sah dan halal, yang apabila dilakukan dengan niat ibadah dan kasih sayang, bisa menjadi sumber pahala serta ketenteraman batin.
Makna Hubungan Seksual yang Nyaman dalam Perspektif Agama
Islam memandang hubungan seksual antara suami dan istri sebagai ibadah yang berpahala, selama dilakukan dengan penuh rasa saling menghargai, kasih sayang, dan tidak saling menyakiti. Kenyamanan dalam hubungan ini tidak hanya berkaitan dengan aspek fisik, tetapi juga emosional, spiritual, dan psikologis.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Dan pada kemaluanmu itu ada sedekah.”
(HR. Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa bahkan aktivitas seksual dalam pernikahan pun memiliki nilai ibadah ketika dilakukan dengan niat yang benar dan memperhatikan hak pasangan.
Faktor Ilmiah yang Menunjang Kenyamanan Seksual:
Menurut kajian psikologi dan kesehatan reproduksi, kenyamanan dalam hubungan seksual dipengaruhi oleh beberapa faktor:
1. Kesehatan Emosional Pasangan Ketika pasangan saling percaya, saling mendukung, dan tidak menyimpan dendam, maka relasi seksual pun menjadi lebih hangat dan intim.
2. Komunikasi Seksual yang Sehat Studi menunjukkan bahwa pasangan yang terbuka dalam membicarakan seks cenderung memiliki tingkat kepuasan seksual yang lebih tinggi.
3. Ritual Spiritual Sebelum dan Sesudah Berhubungan Dalam Islam, dianjurkan membaca doa sebelum berhubungan (agar terlindung dari setan), serta menjaga adab seperti mandi janabah. Ini menciptakan rasa tenang dan bersih secara lahir batin.
4. Hormonal dan Fisiologis Hormon oksitosin dan endorfin yang dilepaskan selama hubungan intim dapat memperkuat ikatan emosional dan membuat pasangan merasa lebih dekat satu sama lain. Ini didukung oleh penelitian neuroscience dan psikologi hubungan.
Adab Islam dalam Hubungan Intim
– Tidak dilakukan dalam keadaan marah
– Tidak menyakiti fisik atau perasaan pasangan
– Tidak memaksakan kehendak
– Menjaga kebersihan dan kesopanan
– Mengucapkan doa sebelum memulai:
“Bismillāh, Allāhumma jannibnasy-syaithāna wa jannibis-syaithāna mā razaqtanā”
Kesimpulan: Harmoni Dunia dan Akhirat
Hubungan seksual yang nyaman dan halal dalam pernikahan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis, melainkan juga sebagai sarana mewujudkan ketenteraman jiwa, kebahagiaan rumah tangga, dan ibadah kepada Allah.
Dengan menggabungkan pendekatan religius dan ilmiah, pasangan suami istri akan lebih memahami bahwa kenyamanan dalam berhubungan intim adalah sebuah proses yang harus dirawat – melalui komunikasi, kasih sayang, dan niat yang lurus.
Seks bukan sekadar aktivitas, tapi amanah cinta. Dan di dalamnya, ada surga kecil yang Allah titipkan bagi pasangan yang saling menjaga.
Penulis : Andre Hariyanto
Editor : Abu Zhafran
Sumber Berita : Redaksi Suara Utama














