SUARA UTAMA, Banjarmasin — Dalam rangka mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (BEM ULM) melaksanakan riset pengembangan di Desa Teluk Aru. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat bertajuk Abdi Mahasiswa untuk Banua (AMBAWA), yang berlangsung selama empat hari tiga malam, mulai dari tanggal 22 s.d 26 Mei 2025.
Program ini menyasar empat sektor utama: pendidikan, kesehatan, potensi lokal, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM). Riset awal ini dimaksudkan untuk memetakan kekuatan dan tantangan yang dihadapi masyarakat desa guna merancang program pengabdian berkelanjutan yang tepat sasaran.
Kegiatan survei yang dilakukan oleh tim mahasiswa BEM ULM mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Antusiasme warga menjadi penyemangat tersendiri bagi para mahasiswa dalam menjalankan tugas sosial dan akademiknya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kurang lebih empat hari kami melakukan survei di Teluk Aru, dan kesan yang kami terima sangat luar biasa. Sambutan masyarakat yang penuh keramahan memberikan kehormatan tersendiri bagi kami,” ungkap Adi Jayadi, Ketua BEM ULM yang tergabungg dalam kegiatan AMBAWA.
Adi juga menambahkan bahwa dalam segi kehidupan sosial, desa Teluk Aru memiliki tingkat harmonis yang tinggi. Mayoritas masyarakatnya berasal dari suku Mandar. Masyarakat di desa tersebut masih hidup dengan penuh kesederhanaan dan memegang erat budaya gotong royong.
“Secara sosial, Desa Teluk Aru mayoritas dihuni oleh masyarakat bersuku Mandar. Tradisi gotong royong masih dijaga erat, menjadikan kehidupan sosial di desa ini harmonis dan terbuka terhadap pendatang. Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani dan nelayan. Kehidupan mereka yang sederhana namun saling membantu menjadi modal sosial penting dalam membangun desa ke depan” Pungkasnya.
Dari hasil survei, Desa Teluk Aru diketahui memiliki potensi besar di sektor pertanian dan pariwisata. Salah satu komoditas unggulan desa ini adalah cengkeh. Beberapa warga secara aktif mengelola kebun cengkeh yang hasilnya dipasarkan hingga ke Sulawesi. Selain itu, sektor pariwisata juga menyimpan potensi besar. Pantai Teluk Aru, dengan hamparan pasir putih dan laut biru yang jernih, dinilai dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan jika dikelola secara berkelanjutan.
Namun di balik potensi tersebut, sejumlah persoalan dasar masih menjadi penghambat kemajuan desa. Infrastruktur jalan penghubung menuju pusat kecamatan banyak yang belum diaspal, menyulitkan mobilitas warga. Fasilitas air bersih dan sanitasi juga belum menjangkau seluruh rumah tangga. Sementara itu, akses listrik dan jaringan komunikasi masih belum stabil di beberapa wilayah desa.
Melalui program AMBAWA, BEM ULM berkomitmen memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan desa. Program ini berfokus pada peningkatan akses pendidikan, perbaikan layanan kesehatan, serta pendampingan dalam pengembangan potensi lokal secara berkelanjutan.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi awal dari kolaborasi yang lebih luas, tak hanya antara mahasiswa dan masyarakat, tapi juga dengan pihak-pihak yang memiliki perhatian terhadap pembangunan desa,” tutup Adi Jayadi.
Penulis : Rizky Fadirubun















