Yogyakarta (SUARAUTAMA.ID ) Palajar dan Mahasiswa Moni (IPMMO) Se-Jawa dan Bali & Ipmmo Korwil Joglopun ikut Tolakan Terhadap Pembangunan Kodim di Silatugapa Desa Pesiga, Kecamatan Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Pernyataan sikap ini di melaksanakan Di Asrama Intan Jaya jogja, Pada hari minggu 10 November 2024.
Ipmmo Se jawa bali ambil tema “Tolak Pembangunan Kodim Di Intan Jaya, yang Tidak Sesuai Kepentingan Bersama dan Tanpa Pertujuan Masyarakat Adat Setempat”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
selanjutnya Ferdinan Selegani Selaku Badan Pengurus harian (bph) Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Moni (IPMMO) Se-Jawa dan Bali, mengakui bawa sebelumnya komunikasi dengan seluruh elemen masyarakat Intan Jaya, dan badan pengurus harian korwil masing kota di sejawa dan bali maka kami tegas Tolakan terhadap rencana
begini 4 Alasannya IPMMO SE-JAWA Dan BALI Tolak Rencana Pembangunan Kodim di Intan Jaya
pembangunan Komando Militer (Kodim), tepatnya di wilayah Silatugapa di desa Pesiga, Kecamatan Sugapa, Kabupaten Intan Jaya itu. justru kami pengurus ipmmo sejawa dan bali ambil Pernyataan sikap serentak ini lahir karena kepedulian kami mahasiswa terhadap Orang tua kami, bebernya Selegani.
lanjut Steven tigau Selaku Badan Pengurus harian Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Moni (IPMMO) korwil Joglo, mengakui bawa kami pernyataan sikap serentak bersama seluruh elemen masyarakat Intan Jaya, dan kami ipmmo korwil joglo tegas Tolakan terhadap rencana pembangunan Komando Distrik Militer (Kodim) tepatnya di wilayah Silatugapa di desa Pesiga, Kecamatan Sugapa, Kabupaten Intan Jaya itu , jelaskan tigau.
Perencanaan pembangunan Kodim ini didasarkan hanya atas persetujuan dari oknum individu tanpa melibatkan partisipasi dan aspirasi masyarakat secara luas. Keputusan yang sepihak ini tidak mencerminkan kehendak dan kebutuhan nyata masyarakat Kabupaten Intan Jaya. Kondisi ini memunculkan pertanyaan yang memunculkan urgensi keberadaan Kodim di lokasi tersebut. Selain itu, kami mengkritisi rencana alokasi dana sebesar Rp6 miliar yang akan diberikan sebagai kompensasi kepada pihak individu, dalam hal ini Nobertus Mbuligau, yang disebut sebagai pemilik hak ulayat atas tanah lokasi pembangunan tersebut. terangnya, oleh jubir saat pembacaan Sikap, Eklesia sondegau.
Lebih lanjut Fakta bahwa pembangunan ini hanya berlandaskan persetujuan dari segelintir pihak individu, tanpa melibatkan aspirasi dan persetujuan dari 3 marga hak ulayat atas tanah dilokasi pembangunan kodim serta masyarakat luas di Kabupaten Intan Jaya, dan hal ini membuat kami merasa bahwa keputusan ini cenderung sepihak dan mengabaikan kebutuhan utama masyarakat kami disana. bebernya, oleh jubir saat pembacaan Sikap, Eklesia sondegau.
lanjut Perlu di ketahui oleh semua pihak, bahwa masyarakat di Intan Jaya memiliki kebutuhan mendesak Yaitu Pendidikan dan kesehatan menjadi sektor yang jauh lebih penting dan krusial bagi kemajuan serta kesejahteraan masyarakat bukan kodim dan lain-lain. Masyarakat membutuhkan tenaga pendidikan untuk mendukung generasi muda dalam mencapai cita-citanya, serta tenaga kesehatan yang dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi kesehatan masyarakat Intan Jaya. katanya, oleh jubir saat pembacaan Sikap, Eklesia sondegau.
Begini 8 Pernyataan Sikap Mahasiswa Ipmmo korwil Joglo
Kami juga menilai hadirnya TNI-AD dalam bentuk pembangunan Kodim ini tidak akan mampu mengatasi permasalahan utama masyarakat, bahkan dikhawatirkan justru menambah kecemasan dan kekhawatiran bahkan ancaman di tengah masyarakat yang telah lama merindukan kedamaian dan kesejahteraan.
Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, kami Ikatan Pelajar Dan Mahasiswa Moni (IPMMO) Se-Jawa dan Bali dengan tegas menyatakan:
1. Kami menolak dengan keras rencana pembangunan Kodim di wilayah Silatugapa desa Pesiga, kecamatan Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, yang dianggap tidak relevan dan tidak sesuai dengan kebutuhan prioritas masyarakat setempat.
begini 4 Alasannya IPMMO SE-JAWA Dan BALI Tolak Rencana Pembangunan Kodim di Intan Jaya
2. Kami menolak dengan tegas rencana pembangunan kodim ini, karena Kehadiran fasilitas militer tanpa adanya kebutuhan yang jelas dari masyarakat dan lokasi yang tidak sesuai kebutuhan masyarakat, karena ini hanya akan menciptakan keresahan dan ketidaknyamanan untuk masyarakat di Intan Jaya.
3. Kami mengecam dan menolak dengan tegas rencana pembangunan kodim yang hanya berdasarkan persetujuan dari pihak individu tanpa memperhatikan aspirasi masyarakat luas.
4. Kami dengan tegas mendesak pemerintah Kabupaten Intan Jaya untuk memperhatikan akan pendidikan dan kesehatan karena akibat terjadi kontak senjata antara TNI-POLRI dan TPNPB, sehingga sangat mengganggu aktivitas pendidikan dan kesehatan di Kabupaten Intan Jaya.
Penulis : Eklesia sondegau
Editor : Mas AmoYatt