Banjir Bandang Bandar Lampung: Dua Nyawa Melayang, Puing dan Duka yang Tersisa

- Writer

Minggu, 19 Januari 2025 - 18:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Screenshot 2025 0119 120737 com.facebook Banjir Bandang Bandar Lampung: Dua Nyawa Melayang, Puing dan Duka yang Tersisa Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama
Dok. SUARA UTAMA: Masyarakat Bandar Lampung menyebutnya sebagai Banjir terparah dalam beberapa dekade terakhir

 

SUARA UTAMA, Lampung – Bandar Lampung mulai bernafas lega setelah banjir yang melanda sejak Jum’at (17/1/2025) perlahan surut pada Sabtu malam (18/1/2025). Namun, surutnya air hanya menyisakan pemandangan yang memilukan. Berdasarkan pantauan langsung kontributor Suara Utama, sampah dan puing berserakan di berbagai sudut kota. Perabotan rumah tangga, puing bangunan, hingga kendaraan yang sempat terseret arus menjadi saksi bisu betapa dahsyatnya bencana ini.

Meski sebagian besar wilayah sudah mulai kering, beberapa area masih tergenang air meskipun tak setinggi sebelumnya.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Banjir Bandang Bandar Lampung: Dua Nyawa Melayang, Puing dan Duka yang Tersisa Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Banjir Terparah dalam Sejarah

 

Hujan deras yang mengguyur Bandar Lampung selama tiga hari telah menyebabkan 11 kecamatan terendam air. Kecamatan terdampak meliputi:

– Way Halim

– Teluk Betung Selatan

– Sukabumi

– Panjang

– Teluk Betung Barat

– Enggal

– Teluk Betung Timur

– Rajabasa

– Tanjung Karang Pusat

– Teluk Betung Utara

– Kedamaian

Screenshot 2025 0119 120909 com.facebook Banjir Bandang Bandar Lampung: Dua Nyawa Melayang, Puing dan Duka yang Tersisa Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama
Dok. SUARA UTAMA: Dampak Banjir yang sisanya meninggalkan kepiluan

Di antara wilayah-wilayah tersebut, dua lokasi dilaporkan mengalami dampak terparah, yakni Kelurahan Way Lunik di Kecamatan Panjang dan Gedung Pakuwon di Teluk Betung Selatan.

Bencana ini juga menjadi sorotan publik melalui unggahan media sosial. Video dan foto-foto yang tersebar menggambarkan dahsyatnya banjir. Ratusan rumah terendam, kendaraan terseret derasnya arus, hingga sebuah jembatan di Kelurahan Sumur Putri, Teluk Betung, roboh diterjang banjir.

 

Korban Jiwa: Dua Nyawa Melayang

BACA JUGA :  Penggiat Anti Narkoba (PANI) Gelar Persiapan Pemantapan Pelantikan pada Februari di Bogor

 

Banjir ini tidak hanya menimbulkan kerugian material, tetapi juga merenggut dua nyawa.

Korban pertama, Suhendi (30), warga Kampung Sinar Binglu, Kelurahan Way Lunik, Panjang, kehilangan nyawa ketika mencoba menyelamatkan barang-barangnya. Tanpa sengaja, Suhendi memegang tiang listrik yang masih teraliri arus, hingga akhirnya tersengat listrik dan meninggal di tempat.

Korban kedua, Bahtiar (60), warga Kupang Teba, Teluk Betung Utara, menjadi korban saat mencoba membuka pintu rumahnya. Air sungai yang meluap menghantam dengan deras, merobohkan pintu dapur dan menyeret Bahtiar ke arus. Jasadnya ditemukan oleh tim gabungan di Pelelangan Ikan Sukaraja pada Sabtu pagi, pukul 06.00 WIB.

 

Pemulihan dan Harapan

 

Hingga kini, Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Kota Bandar Lampung, bersama berbagai pihak, terus berupaya membersihkan sisa-sisa banjir. Namun, kondisi di lapangan menunjukkan bahwa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak masih sangat dibutuhkan untuk meringankan beban warga terdampak.

Masyarakat berharap agar penanganan pasca-banjir ini bisa dilakukan secara cepat dan tepat. Selain itu, evaluasi sistem drainase dan langkah mitigasi bencana di masa depan menjadi kebutuhan mendesak untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.

Banjir telah surut, tetapi jejak duka dan kerugian yang ditinggalkan masih terasa mendalam. Saat ini, solidaritas dan kepedulian menjadi kunci untuk membantu Bandar Lampung bangkit dari bencana.

 

 

Berita Terkait

Uskup Timika Resmikan Rumah Pastoran Santo Yohanes Rasul Di Idakebo
Momen Id-Fitri, Pesantren Al-Firdaus Matas dirikan Koperasi Pondok Pesantren (KOPOTREN)
Pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1446 H di Banyuwangi: Refleksi dan Hikmah Taqwa
PT Muba Link Berbuka Puasa Bersama Media “Harmoni Ramadan Hangat nya Kebersamaan”
Bantuan Tidak Sampai, BPBD Sigap Turun dan Serahkan Bantuan, dan Berikut Himbauan BPBD Kabupaten Probolinggo. 
Tawadhu dalam Lebaran
Desa Asembagus Salurkan BLT DD Extrem Triwulan 1 Tahun Anggaran 2025. 
Webinar Internasional FEB Uniku : Menjelajah Tantangan Global di Era Digital
Berita ini 118 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 31 Maret 2025 - 16:41 WIB

Uskup Timika Resmikan Rumah Pastoran Santo Yohanes Rasul Di Idakebo

Senin, 31 Maret 2025 - 12:07 WIB

Momen Id-Fitri, Pesantren Al-Firdaus Matas dirikan Koperasi Pondok Pesantren (KOPOTREN)

Senin, 31 Maret 2025 - 10:53 WIB

Pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1446 H di Banyuwangi: Refleksi dan Hikmah Taqwa

Minggu, 30 Maret 2025 - 00:27 WIB

PT Muba Link Berbuka Puasa Bersama Media “Harmoni Ramadan Hangat nya Kebersamaan”

Sabtu, 29 Maret 2025 - 11:07 WIB

Tawadhu dalam Lebaran

Jumat, 28 Maret 2025 - 10:59 WIB

Desa Asembagus Salurkan BLT DD Extrem Triwulan 1 Tahun Anggaran 2025. 

Jumat, 28 Maret 2025 - 10:48 WIB

Webinar Internasional FEB Uniku : Menjelajah Tantangan Global di Era Digital

Jumat, 28 Maret 2025 - 08:36 WIB

Jumat Terakhir Ramadhan: Refleksi Ketangguhan Bu Mariama, Janda 5 Anak yang Viral Bergelantungan di Laut Demi Berjualan

Berita Terbaru

Berita Utama

Uskup Timika Resmikan Rumah Pastoran Santo Yohanes Rasul Di Idakebo

Senin, 31 Mar 2025 - 16:41 WIB

Artikel

Ramadhan Pergi, Apakah Semangatnya Tetap Bertahan?

Minggu, 30 Mar 2025 - 10:24 WIB