Ada Pesan Toleransi dan Persatuan Menggema dari Ribuan Lokasi Salat Ied di Indonesia

- Writer

Jumat, 12 April 2024 - 17:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARA UTAMA, Jakarta – Masyarakat di seluruh Indonesia melaksanakan salat Idul Fitri 1445 Hijriyah pada Rabu (10/4) di berbagai lokasi di Indonesia. Data yang dihimpun menyebutkan, ada ribuan lokasi di seluruh Indonesia menggelar salat Ied dari Sabang hingga Merauke atau di 38 provinsi.

“Menyambut Hari Kemenangan ini, warga LDII di seluruh Indonesia melengkapinya dengan salat Ied. Nasehat usai khotbah salat Ied, diisi dengan pesan-pesan toleransi, persatuan dan kesatuan, serta saling menghormati dalam berkeyakinan,” ungkap Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso.

Tema tersebut selalu relevan dengan perjalanan bangsa Indonesia, yang terdiri dari beragam suku, agama, dan ras. Bangsa Indonesia pun di era modern ini juga kian menyadari ikatan kebangsaan yang merajut keberagaman tak selamanya kokoh, “Sifat pluralisme yang berbeda satu sama lain, berhasil disatukan bangsa Indonesia dengan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI,” tutur KH Chriswanto.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Ada Pesan Toleransi dan Persatuan Menggema dari Ribuan Lokasi Salat Ied di Indonesia Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, KH Chriswanto juga mengingatkan ideologi transnasional bisa terus menggerus “4 Pilar Konsensus Bangsa”, apalagi dipertajam dengan isu-isu ketimpangan ekonomi atau pembangunan, “Maka, pesan kuat Idul Fitri dari DPP LDII adalah toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta penghormatan terhadap keyakinan. Dengan tiga hal itu, nasionalisme dapat diperkuat untuk mencapai tujuan pembangunan nasional,” imbuh KH Chriswanto.

Ia berpendapat, dengan menganut demokrasi tiga hal tersebut mendapat ruang dan dukungan baik dari pemerintah maupun rakyat Indonesia. Di dalam demokrasi, pemerintah memastikan rakyat mendapatkan hak-hak asasinya berupa hak hidup, beragama, berkeyakinan dan hidup sejahtera, “Bahkan pemerintah juga memastikan melindungi hak hidup agama-agama dan berkeyakinan. Dan mayoritas melindungi minoritas, dan minoritas menghormati mayoritas. Itulah indahnya demokrasi,” katanya.

Menurutnya, di alam demokrasi berkeyakinan tidak boleh melalui paksaan. Untuk itu, sekelompok orang tidak boleh menyatakan paling benar lalu menyalahkan pihak lain di ruang publik, yang memicu kegaduhan, “Termasuk pelarangan bagi kelompok tertentu untuk beribadah. Kecuali dengan jelas, terindikasi ingin mengubah dasar negara Pancasila dengan yang lain, dan tidak memiliki komitmen kebangsaan,” tegas KH Chriswanto.

BACA JUGA :  Founder AR-LC, Andre Hariyanto Sebut AR Learning Center dan YPPN DIY Hanya Wadah Perjuangan dan Pengkaderan, Selebihnya Kembangkan !!

Sementara itu, Sekretaris Umum DPP LDII Dody Taufiq Wijaya mengatakan pesan mengenai toleransi, persatuan dan kesatuan, serta penghormatan terhadap keyakinan disuarakan LDII melalui tausiyah usai salat Ied di ribuan lokasi di seluruh Indonesia.

Selain kerap dilontarkan di pengajian-pengajian di majelis taklim LDII, penguatan kebangsaan melalui salat Ied bisa menjangkau khalayak yang lebih luas, “Warga LDII bisa dipastikan hampir 100 persen hadir saat salat Ied, warga masyarakat di sekitar lokasi salat Ied juga bisa mendengarkan pesan-pesan kebangsaan tersebut,” ujar Dody.

DPP LDII menurutnya, membuat tema kebangsaan tersebut sebagai materi untuk tausiyah usai salat Ied. Tema tersebut kemudian diperdengarkan kembali oleh para penasehat agama untuk para jamaah salat Ied, “Sehingga pesan berantai tersebut teramplifikasi dengan baik, menjangkau umat dan membangun kesadaran mengenai nasionalisme dan menghormati kebebasan beragama serta berkeyakinan,” tutur Dody.

Tanpa penghormatan terhadap hak dasar itu, negara dan bangsa Indonesia sulit untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan sebagai modal pembangunan nasional. Peradaban modern hari ini, menurutnya ditantang oleh isu-isu rasisme dan radikalisme.

“Bila kita terjebak dalam isu-isu itu, kita seperti mundur 1.000 tahun ketika orang mempertentangkan agama untuk tujuan politik. Dan itulah yang membuat negara-negara besar di abad pertengahan mengalami kemunduran,” pungkasnya.

Sekum DPP LDII ini menegaskan, keunikan bangsa Indonesia sebagai masyarakat yang majemuk, merupakan modal besar dalam pembangunan nasional. Di sisi lain, perbedaan tersebut harus dikelola agar kita tetap satu sebagai bangsa.

Ketua LDII Kota Kediri, H.Agung Riyanto mengajak umat Islam untuk bersyukur dan bangga menjadi warga Negara Indonesia. “Indonesia adalah tempat kita semua, kita lahir dan hidup di Indonesia, serta nantinya matipun berada di Indonesia, sehingga sepatutnya negara ini harus kita jaga bersama. Sikap toleransi, saling menghargai, dan menghormati keyakinan perlu dilestarikan. Kebangsaan, persatuan dan kesatuan harus menjadi prioritas utama,” ujarnya.

Berita Terkait

Gending Suwe Ora Jamu: Sebuah Karya Musik yang Memikat di Paguyuban Seni Karawitan Madya Laras
*7 Pertanda Anda Seorang Social Butterfly yang Menggagumkan ?
Mengungkap Makna Kicauan Burung pada Malam Hari, Apakah Pertanda Bahaya?
Patriotisme Moderat Mahkota Indonesia yang Menggagumkan !
Keris Pusaka Fenomena Mistis yang Mendunia
Berkarya dengan Hati Menciptakan Maha Karya yang luar biasa
Peringatan Isra’ Mikraj Di Pesantren Al-Firdaus Matas Menjadi Ajang Sinergi Dakwah
Mengungkap Rahasia Ramuan Tradisional dapat Mempercantik Wanita ?
Berita ini 50 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 10 Februari 2025 - 13:02 WIB

Gending Suwe Ora Jamu: Sebuah Karya Musik yang Memikat di Paguyuban Seni Karawitan Madya Laras

Minggu, 9 Februari 2025 - 12:23 WIB

*7 Pertanda Anda Seorang Social Butterfly yang Menggagumkan ?

Kamis, 6 Februari 2025 - 12:23 WIB

Mengungkap Makna Kicauan Burung pada Malam Hari, Apakah Pertanda Bahaya?

Rabu, 5 Februari 2025 - 13:42 WIB

Patriotisme Moderat Mahkota Indonesia yang Menggagumkan !

Senin, 3 Februari 2025 - 20:42 WIB

Keris Pusaka Fenomena Mistis yang Mendunia

Jumat, 31 Januari 2025 - 13:12 WIB

Berkarya dengan Hati Menciptakan Maha Karya yang luar biasa

Kamis, 30 Januari 2025 - 23:15 WIB

Peringatan Isra’ Mikraj Di Pesantren Al-Firdaus Matas Menjadi Ajang Sinergi Dakwah

Minggu, 26 Januari 2025 - 23:15 WIB

Mengungkap Rahasia Ramuan Tradisional dapat Mempercantik Wanita ?

Berita Terbaru

Berita Utama

Tes CAT Berjalan Aman dan Lancar, Begini Kata Kepala BKPSDM Deiyai

Kamis, 13 Feb 2025 - 20:51 WIB