Lampu Sering Mati, Warga Desa Pematang Kabau Kesal dengan Pelayanan PLN

- Writer

Selasa, 30 Juli 2024 - 19:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Suara Utama

Foto: Suara Utama

SUARA UTAMA, Sarolangun – Warga Desa Pematang Kabau, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Jambi mengeluhkan sering padamnya listrik oleh pihak PLN tanpa pemberitahuan yang terjadi beberapa pekan terakhir. Mirisnya pemadaman ini dalam sehari sering terjadi dalam durasi yang tidak terlalu lama sehingga bisa merusak peralatan elektronik.

Hal ini seperti diungkapkan Budi warga Desa Pematang Kabau, menurutnya dalam beberapa hari di desanya sering terjadi pemadaman.

“Ya entahlah, tidak ada angin tidak ada hujan lampu sebentar-sebentar padam sehingga bisa merusak alat elektronik. Kalau lampu putus sudah tidak bisa dihitung lagi, ini juga disebabkan arus listriknya byar pet,” jelas Budi (29/7/24).

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Lampu Sering Mati, Warga Desa Pematang Kabau Kesal dengan Pelayanan PLN Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal senada juga di ungkapan oleh salah seorang warga setempat Karmila, dirinya mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap pelayanan PT. PLN (Persero)

Dia menyatakan bahwa gangguan listrik yang sering mati dan hidup secara tidak konsisten telah mengakibatkan kerusakan pada berbagai peralatan elektronik di rumahnya.

“Mati lampu yang sering terjadi tanpa pemberitahuan atau alasan yang jelas membuat kita merasa dirugikan. Setiap hari pasti ada pemadaman listrik, baik itu malam ataupun pada pagi dan siang hari. Kami tidak mendapatkan informasi terkait jadwal pemadaman yang akan terjadi. Hal ini menyebabkan kerugian bagi kami, terutama dalam merusak peralatan elektronik yang seharusnya memiliki umur pemakaian yang lebih lama,” ungkapnya dengan kekesalan.

Warga menyoroti bahwa gangguan listrik yang tidak terjadwal, terutama sebelum salat Maghrib, telah berlangsung secara terus-menerus.

Situasi ini tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi juga potensi kerusakan pada peralatan rumah tangga seperti bola lampu, televisi, kulkas, dan alat elektronik lainnya.

BACA JUGA :  Misteri  Petilasan Sendang Kaputren Gagar di Desa Ngrayudan

Warga meminta agar pihak PLN memberikan informasi yang jelas terkait pemadaman listrik yang akan terjadi, sehingga mereka dapat melakukan antisipasi, seperti mematikan peralatan elektronik dengan tepat waktu.

Diharapkan agar pelayanan listrik dapat diperbaiki untuk meminimalisir kerusakan peralatan elektronik dan memberikan kenyamanan kepada masyarakat setempat.

Secara terpisah, keluhan seringnya mati aliran listrik ini juga disampaikan salah satu pedagang elektronik di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun.

Menurutnya, akibat sering mati aliran listrik membuat omzet toko miliknya menurun drastis. “Ya, kalau sering mati lampu begini warga enggan membeli peralatan elektronik, karena 80 persen pasti rusak akibat sering listrik mati, dan ketika hidup arus listriknya pun tak normal,” ungkapnya.

Beberapa pemilik usaha fotokopi di wilayah tersebut juga mengeluhkan akibat mati lampu, omzet usahanya berkurang secara drastis, bahkan merugi. “Gimana nggak rugi, saat mati lampu jelas mesin fotokopi tak hidup, dan kalau memakai genset pasti biaya bahan bakarnya lumayan besar, sehari untuk BBM saja bisa ratusan ribu rupiah habis,” katanya.

Warga dan para pedagang pengguna listrik PLN itu berharap pihak PT PLN di Kabupaten Sarolangun dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sebagai konsumennya.

“Jika mau mematikan aliran listrik, PLN mestinya menyampaikan pemberitahuan. Tapi di Desa Pematang Kabau, Kecamatan Air Hitam ini, mau mati atau pun hidup listrik tak ada yang peduli, sama saja kewajiban konsumen hanya membayar tagihan listrik tanpa mengedepankan kewajiban PLN kepada konsumen,” kata warga lagi.

Penulis : Ady Lubis

Berita Terkait

Implikasi Positip Kebijakan Hilirisasi terhadap Perekonomian Indonesia
Tiga Hal yang Menghalangi Datangnya Hidayah
Sah! Lucky Hakim-Syaefudin Ditetapkan Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Indramayu
Pengesahan Sepihak Ketua BPD Desa Madula Diduga Langgar Prosedur, LSM Soroti Pelanggaran Hukum
Revitalisasi Pasar Simpang Pematang: Harapan Baru untuk Perekonomian Mesuji
Apresiasi Masyarakat Indonesia Pasca Hasil Pemilu 2024!
Pengadilan Negeri Bangko Gelar Penandatanganan Perjanjian Kerjasama POSBAKUM dengan LBH PK 
Milad Akbar dan Silaturahmi Nasional: Momen Bersama Membangun Peradaban
Berita ini 225 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 10 Januari 2025 - 17:10 WIB

Implikasi Positip Kebijakan Hilirisasi terhadap Perekonomian Indonesia

Jumat, 10 Januari 2025 - 10:45 WIB

Tiga Hal yang Menghalangi Datangnya Hidayah

Kamis, 9 Januari 2025 - 20:03 WIB

Sah! Lucky Hakim-Syaefudin Ditetapkan Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Indramayu

Kamis, 9 Januari 2025 - 19:02 WIB

Pengesahan Sepihak Ketua BPD Desa Madula Diduga Langgar Prosedur, LSM Soroti Pelanggaran Hukum

Kamis, 9 Januari 2025 - 17:26 WIB

Apresiasi Masyarakat Indonesia Pasca Hasil Pemilu 2024!

Kamis, 9 Januari 2025 - 15:26 WIB

Pengadilan Negeri Bangko Gelar Penandatanganan Perjanjian Kerjasama POSBAKUM dengan LBH PK 

Rabu, 8 Januari 2025 - 20:23 WIB

Milad Akbar dan Silaturahmi Nasional: Momen Bersama Membangun Peradaban

Rabu, 8 Januari 2025 - 19:39 WIB

Tumpahan Batu Bara di Pulau Popole: Seruan Keadilan Lingkungan dan Transparansi Perusahaan

Berita Terbaru

Nafian Faiz . SUARA UTAMA.ID

Artikel

Saat Tindakan Lebih Bermakna daripada Suara

Jumat, 10 Jan 2025 - 17:05 WIB

Artikel

Tiga Hal yang Menghalangi Datangnya Hidayah

Jumat, 10 Jan 2025 - 10:45 WIB