SUARA UTAMA, Tulang Bawang- Sekolah SMPN Satap 2 Rawajitu Timur menggelar Bimtek untuk meningkatkan kemampuan penulisan publikasi sekolah dengan memanfaatkan teknologi AI, bertujuan untuk menghadapi tantangan literasi di era digital.
SMPN Satap 2 Rawajitu Timur mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi Penulisan Publikasi Kegiatan Sekolah dengan menggunakan Teknologi Artificial Intelligence (AI) pada Rabu, 7 Februari 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 15 guru dari SDN 01 Bumi Dipasena Agung dan guru SMPN Satap 2 Rawajitu Timur, serta 10 siswa SMPN Satap 2.
Pemateri dalam Bimtek ini adalah Nafian Faiz, seorang Kabiro portal berita online yang berdomisili di Rawajitu Timur. Ia membagikan pengalaman tentang bagaimana menulis berita dengan cepat dan mudah menggunakan aplikasi ChatGPT, sebuah alat bantu penulisan yang berbasis AI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Sekolah SDN 01 Bumi Dipasena Agung, merangkap sebagai Kepala Sekolah SMPN Satap 2 Rawajitu Timur, Khusnul Komar, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar seluruh peserta Bimtek dapat memaksimalkan kegiatan ini untuk meningkatkan literasi sekolah yang akan berdampak terhadap penyusunan dan penilaian akhir tahunan sekolah.
“Kita harus mengikuti perkembangan zaman dan memanfaatkan teknologi yang ada untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita. Dengan menulis dan mempublikasi kegiatan sekolah, kita dapat mempromosikan dan mensosialisasikan hal positif tentang sekolah kita kepada khalayak umum sekaligus meningkatkan keterampilan literasi,” ujar Khusnul Komar.
Sementara itu, Nafian Faiz dalam paparannya menyampaikan bahwa rendahnya literasi disebabkan oleh rendahnya minat membaca dan menulis, terutama di kalangan guru dan siswa. Ia mengatakan bahwa budaya literasi sangat penting untuk menghindari informasi hoaks yang banyak beredar di dunia Maya.
“Sekarang ini semua orang pegang HP dan rata-rata punya akun Medsos, tapi budaya literasi masih juga rendah. Betul sih mereka membaca, tapi membaca status WA, status Facebook doang, itu pun yang pendek-pendek. Panjang sedikit pasti diskip. Akibatnya mudah termakan informasi hoaks dan lebih parah menyebarkan informasi hoaks,” ujar Nafian Faiz.
“Kalau guru, siswa dan lembaga pendidikan saja yang menjadi basis kaum intelektual tapi minat baca dan menulisnya rendah, terus bagaimana dengan yang lainnya?” Tanya Nafian Faiz.
Untuk memudahkan menulis Ia menyarankan manfaatkan 3 hal: Bertanyalah kepada Google dengan keluasan informasi yang dimilikinya, gunakan Hati Nurani sebagai keluasan akal budi, dan perintahkan AI (ChatGPT) dengan kecerdasannya untuk membantu pekerjaan kita.
“Aplikasi ChatGPT ini sangat canggih dan pintar. Ia dapat membuat naskah berita dari teks prompt yang kita berikan. Ia juga dapat memberikan saran dan koreksi jika ada kesalahan penulisan atau ejaan. Bahkan sangat membantu pekerjaan ibu bapak sebagai guru dalam mempersiapkan bahan ajar di sekolah,” terang Nafian Faiz.
Kegiatan Bimtek ini berlangsung dengan nyaman dan disambut dengan antusiasme oleh peserta. Setelah mendapatkan materi pelatihan, peserta Bimtek langsung mempraktikkan penulisan berita dengan menggunakan aplikasi ChatGPT. Mereka tampak asyik dan serius dalam membuat naskah berita, termasuk mencoba ChatGPT untuk kepentingan membuat bahan ajar sekolah.