SUARA UTAMA – Bulan Ramadhan selalu menjadi waktu istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Selain diwajibkan berpuasa, Ramadhan juga menyimpan malam-malam penuh berkah, salah satunya adalah malam Nuzulul Quran. Malam ini diperingati sebagai momen turunnya Al-Quran, kitab suci yang menjadi pedoman hidup umat Islam.
Di berbagai daerah, malam Nuzulul Quran sering dirayakan dengan kegiatan keagamaan, seperti pengajian, tadarus, dan ceramah yang mengingatkan umat tentang pentingnya Al-Quran dalam kehidupan. Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Pugung, Kabupaten Tanggamus, yang mengadakan peringatan Nuzulul Quran di GSG Yusuf Djaiz, Pekon Rantau Tijang. Acara yang berlangsung pada Rabu, 19 Maret 2025 atau 20 Ramadhan 1446 H, dihadiri oleh lebih dari 200 warga serta sejumlah tokoh penting, termasuk Bupati Tanggamus, Drs. HM Saleh Asnawi, MH, MM, dan anggota DPR RI, Dr. H. Al Muzammil Yusuf.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Keutamaan Malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar
Penceramah dalam acara ini, H. Ahmad Mufti Salim, Lc, MA, menekankan betapa agungnya malam Nuzulul Quran dan kaitannya dengan Lailatul Qadar. Dalam kajian matematis, malam Lailatul Qadar disebut memiliki keutamaan lebih baik dari seribu bulan. Itu berarti, satu malam ibadah di dalamnya setara dengan lebih dari 83 tahun ibadah!
Hal ini tentu menjadi dorongan besar bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah, memperbanyak doa, dzikir, serta memperdalam pemahaman terhadap Al-Quran. Bukan hanya sekadar membaca, tetapi juga menghayati makna setiap ayat dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Membangun Negeri dengan Spirit Al-Quran
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Tanggamus, Drs. HM Saleh Asnawi, MH, MM, berbagi cerita tentang perjalanan hidupnya hingga kembali ke tanah kelahirannya. Sebagai seorang pengusaha dan politisi sukses di perantauan, ia merasa terpanggil untuk kembali dan membangun daerahnya. Baginya, amanah sebagai Bupati bukan hanya tugas administratif, tetapi juga bagian dari jihad, mendedikasikan diri untuk kemaslahatan masyarakat.
Salah satu bukti nyata dari niat baik ini adalah rehabilitasi total Masjid Nurul Faizin Islamic Centre Tanggamus. Masjid yang menjadi kebanggaan daerah ini kini lebih nyaman untuk beribadah. Selain itu, selama bulan Ramadhan, masjid ini dijadikan pusat kegiatan keislaman, termasuk program berbuka puasa bersama dan tempat i’tikaf di sepuluh malam terakhir.
Menghidupkan Malam Nuzulul Quran dalam Kehidupan Sehari-hari
Malam Nuzulul Quran bukan sekadar momentum seremonial, tetapi harus menjadi titik awal bagi setiap individu untuk lebih dekat dengan Al-Quran. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memaknainya:
1. Memperbanyak Membaca dan Memahami Al-Quran
Membaca Al-Quran saja sudah bernilai ibadah, tetapi memahami dan mengamalkan isi kandungannya jauh lebih utama.
2. Meneladani Ajaran Rasulullah
Nabi Muhammad adalah contoh nyata bagaimana Al-Quran dijadikan sebagai pedoman hidup. Umat Islam bisa mengikuti jejaknya dalam bersikap dan bertindak.
3. Meningkatkan Amal Kebaikan
Baik dalam bentuk sedekah, membantu sesama, atau menyebarkan ilmu yang bermanfaat, setiap amal baik akan dilipatgandakan pahalanya di bulan Ramadhan.
4. Menguatkan Iman dan Taqwa
Nuzulul Quran adalah momen refleksi diri, apakah kita sudah menjadikan Al-Quran sebagai kompas hidup? Jika belum, inilah saatnya berubah dan semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Peringatan Nuzulul Quran di Pugung bukan hanya sebuah acara, tetapi juga pengingat bahwa Al-Quran adalah cahaya yang harus selalu menerangi jalan kehidupan. Seperti yang disampaikan oleh penceramah dalam acara tersebut, malam penuh berkah ini harus menjadi momentum untuk lebih mencintai Al-Quran dan menghidupkannya dalam setiap aspek kehidupan.
Sebagaimana janji Allah dalam Al-Quran:
“Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang paling lurus dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS. Al-Isra: 9)
Mari jadikan malam Nuzulul Quran sebagai titik balik dalam hidup kita—menghidupkan cahaya Ilahi dalam hati, rumah, dan seluruh penjuru negeri.
Penulis : H. Ir. Akhmadi Sumaryanto
Editor : Irawan, S.E., C.IJ, C.PW