Kenaikan PBB Picu Protes, Pusat Terbitkan Edaran: Daerah Diminta Tahan Kenaikan yang Memberatkan

- Penulis

Minggu, 17 Agustus 2025 - 10:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Disusun oleh: Rinto Setiyawan – Ketua Umum Ikatan Wajib Pajak Indonesia

 

SUARA UTAMA – Jakarta, 17 Agustus 2025 — Gelombang protes atas kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) terjadi di sejumlah daerah sejak awal Agustus. Pemerintah Pusat merespons melalui Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri No. 900.1.13.1/4528/SJ tertanggal 14 Agustus 2025 yang menganjurkan penundaan atau pencabutan kebijakan kenaikan tarif PBB/NJOP yang dinilai memberatkan, sembari memulihkan penggunaan aturan tahun sebelumnya. Sehari sesudahnya, Pemkab Semarang membatalkan rencana kenaikan PBB/NJOP dan menyiapkan mekanisme pengembalian selisih bagi wajib pajak yang terlanjur membayar lebih.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Kenaikan PBB Picu Protes, Pusat Terbitkan Edaran: Daerah Diminta Tahan Kenaikan yang Memberatkan Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di Pati, Jawa Tengah, Bupati Sudewo pada 8 Agustus 2025 mencabut rencana kenaikan PBB-P2 hingga 250% setelah mendapat penolakan luas. Namun aksi massa pada 13 Agustus 2025 tetap berlangsung dengan tuntutan yang meluas. Laporan media arus utama menyebut skala massa ribuan/puluhan ribu orang.

Di Jombang, Jawa Timur, pemberitaan mencatat kasus kenaikan individu hingga 1.202%, memicu protes dan gelombang pengajuan keringanan ke Bapenda. Pemda menyatakan evaluasi lanjutan terhadap pengaturan PBB-P2 tetap berjalan.

Sebelumnya, pemerintah menempuh langkah efisiensi belanja 2025 lewat Inpres No. 1/2025. Dokumen resmi menyebutkan target penghematan Rp306,6 triliun, termasuk efisiensi perjalanan dinas 50% serta penyesuaian Transfer ke Daerah (TKD) melalui mekanisme pengaturan rinci; bukan pemotongan TKD 50%.

Di sisi lain, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada APBN 2025 dialokasikan Rp71 triliun. Dalam pidato RAPBN 2026 (15 Agustus 2025), Presiden menyampaikan rencana alokasi MBG Rp335 triliun untuk memperluas cakupan pada tahun depan.

BACA JUGA :  Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan, Ini Tanggapan  Kades Ranugedang Tiris

Terkait pernyataan “local taxing power” pada 2024, Kementerian Keuangan menargetkan rasio pajak daerah terhadap PDRB sekitar 3% (dari kisaran 1,3% saat itu). Sejumlah pemberitaan menafsirkan ini sebagai dorongan peningkatan kekuatan pajak daerah hingga 3 kali lipat (230–300%), namun bukan instruksi menaikkan tarif PBB secara seragam.

Landasan Hukum & Jalur Keberatan
Penyesuaian PBB-P2 berpayung pada UU No. 1/2022 (HKPD) yang menetapkan tarif PBB-P2 paling tinggi 0,5% dan mendasarkan pengenaan pada NJOP; serta PP No. 35/2023 yang mengatur mekanisme penetapan, keberatan, dan pembetulan pajak daerah.

Konstitusi (UUD 1945 Pasal 31 ayat (4)) juga mengamanatkan alokasi anggaran pendidikan minimal 20% dari APBN/APBD sebagai bagian dari prioritas belanja.

Dampak untuk Warga
• Daerah dapat menunda/mencabut kenaikan PBB/NJOP yang memberatkan serta mengembalikan selisih yang terlanjur dibayar—sebagaimana langkah yang diumumkan Pemkab Semarang.
• Wajib pajak yang tidak mampu membayar atau menilai ketetapan tidak wajar dapat menempuh keberatan/pembetulan sesuai PP 35/2023 dan peraturan daerah setempat.

Untuk keberimbangan, redaksi masih menunggu keterangan resmi Kemendagri, Kemenkeu/DJPK, dan Pemkab Pati, Jombang, serta Semarang tentang dasar penetapan NJOP, pertimbangan kebijakan, dan mekanisme keringanan/pengembalian bagi wajib pajak.

 

Penulis : Odie Priambodo

Editor : Andre Hariyanto

Sumber Berita : Wartawan Suara Utama

Berita Terkait

Kiat Sukses Akreditasi Unggul: Langkah Strategis Menghadapi BAN-PT dan LAM-PT
PT Arion Indonesia Uji Materi Pasal 78 UU Pengadilan Pajak ke MK
Paguyuban Sekcam Serahkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Bencana Alam Wilayah Tiris 
Pembangunan Fisik KDMP Terkesan Tidak Transparan di wilayah kecamatan Banyuanyar, Pakopak Geram
Gelar Reses, Petrus Goo Siap Perjuangkan Aspirasi Demi Kesejahteraan Masyarakat
Negara Hadir: Bupati Subang Jenguk Dua Warga Penderita Tumor di Ciasem, Biaya Medis Ditanggung Pemda
Tuntutan Tinggi BCKS, Minat Guru Rendah: Alarm Peringatan Kepemimpinan Sekolah di Daerah
Anak Usia Sekitar 10 Tahun Kesetrum Listrik di GMK, Beruntung PKL dan Paguyuban Sigap Mengambil Tindakan 
Berita ini 98 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 17 Desember 2025 - 10:28 WIB

Kiat Sukses Akreditasi Unggul: Langkah Strategis Menghadapi BAN-PT dan LAM-PT

Rabu, 17 Desember 2025 - 08:58 WIB

PT Arion Indonesia Uji Materi Pasal 78 UU Pengadilan Pajak ke MK

Selasa, 16 Desember 2025 - 19:34 WIB

Paguyuban Sekcam Serahkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Bencana Alam Wilayah Tiris 

Selasa, 16 Desember 2025 - 19:29 WIB

Pembangunan Fisik KDMP Terkesan Tidak Transparan di wilayah kecamatan Banyuanyar, Pakopak Geram

Senin, 15 Desember 2025 - 22:05 WIB

Gelar Reses, Petrus Goo Siap Perjuangkan Aspirasi Demi Kesejahteraan Masyarakat

Senin, 15 Desember 2025 - 14:04 WIB

Negara Hadir: Bupati Subang Jenguk Dua Warga Penderita Tumor di Ciasem, Biaya Medis Ditanggung Pemda

Minggu, 14 Desember 2025 - 17:02 WIB

Tuntutan Tinggi BCKS, Minat Guru Rendah: Alarm Peringatan Kepemimpinan Sekolah di Daerah

Minggu, 14 Desember 2025 - 12:46 WIB

Anak Usia Sekitar 10 Tahun Kesetrum Listrik di GMK, Beruntung PKL dan Paguyuban Sigap Mengambil Tindakan 

Berita Terbaru

Komisaris PT Arion Indonesia, Rinto Setiyawan, A.Md., S.H., CTP (kiri), mengikuti sidang pendahuluan pengujian materiil Pasal 78 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak secara daring di Mahkamah Konstitusi

Berita Utama

PT Arion Indonesia Uji Materi Pasal 78 UU Pengadilan Pajak ke MK

Rabu, 17 Des 2025 - 08:58 WIB