Kasus Asusila Kepala Kampung Bumi Dipasena Abadi Masih Berlanjut, BPK Kembali Gelar Rapat

- Penulis

Jumat, 6 Desember 2024 - 11:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana Rapat BPK Kampung Bumi Dipasena Abadi (6/12). Suarautama.id.

Suasana Rapat BPK Kampung Bumi Dipasena Abadi (6/12). Suarautama.id.

IMG 20241206 WA0049 Kasus Asusila Kepala Kampung Bumi Dipasena Abadi Masih Berlanjut, BPK Kembali Gelar Rapat Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama
Suasana Rapat BPK Kampung Bumi Dipasena Abadi (6/12). Suarautama.id.

SUARA UTAMA, Tulang Bawang- Belum adanya langkah konkret dari Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang terkait aspirasi masyarakat yang menghendaki pencopotan NH sebagai Kepala Kampung Bumi Dipasena Abadi, Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) kembali menggelar rapat pada Jumat (6/12) di aula Kantor Kampung Bumi Dipasena Abadi, Kecamatan Rawajitu Timur. Rapat ini dihadiri oleh unsur kecamatan, Ketua RK, Ketua RT, serta tokoh masyarakat.

Ketua BPK Kampung Bumi Dipasena Abadi, Kardio, menyampaikan bahwa kasus Kepala Kampung NH yang diduga terlibat perbuatan asusila telah diupayakan penyelesaiannya secara senyap dengan mendatangi NH dan memintanya mengundurkan diri. Namun, NH menolak permintaan tersebut. Sebagai tindak lanjut, BPK telah melayangkan surat resmi kepada Bupati Tulang Bawang untuk menindaklanjuti aspirasi warga dengan memberhentikan NH dari jabatannya. Sayangnya, hingga kini—setelah 21 hari berlalu—belum ada tanggapan resmi dari pemerintah kabupaten.

Menurut Kardio, pada Kamis (5/12) kemarin, BPK menghadiri rapat bersama Camat Rawajitu Timur di kantor kecamatan. Dalam rapat tersebut, Camat menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten melalui rapat koordinasi tingkat kabupaten meminta camat menyelesaikan masalah ini secara internal dan kekeluargaan.
“Artinya, belum ada langkah konkret yang diambil. Karena itu, kami meminta Camat hadir langsung ke kampung untuk mendengarkan aspirasi warga secara langsung. Oleh sebab itu, kami menggelar rapat hari ini,” ujar Kardio.

Saat rapat berlangsung, puluhan warga, mayoritas perempuan, memadati area luar ruangan sebagai bentuk dukungan. Mereka menyatakan penolakan terhadap keberadaan NH sebagai pemimpin kampung. Menurut mereka, tindakan NH telah mencederai kepercayaan publik sehingga tidak lagi layak menjabat.

Wiwin (49), seorang ibu rumah tangga yang hadir dalam aksi, mengatakan bahwa kehadirannya merupakan bentuk solidaritas terhadap warga lain. Ia ingin mendengar langsung keputusan rapat yang, menurutnya, seharusnya tidak berlarut-larut mengingat kasus ini sudah jelas.
“Sudahlah, NH ini sudah cacat moral. Tidak pantas memimpin lagi. Kami meminta Bupati segera memberhentikannya,” tegas Wiwin.

Sementara ada juga warga Kampung Bumi Dipasena Abadi yang berpendapat bahwa kasus NH ini sudah dianggap selesai dengan bersedianya NH menikahi perempuan selingkuhannya.

Hingga berita ini diturunkan, hasil rapat belum diumumkan. Namun, warga berharap Pemerintah Kabupaten segera mengambil keputusan tegas untuk meredakan ketegangan dan memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan di kampung mereka.

Penulis : Nafian Faiz

Berita Terkait

Warga Kampung Baruh Resah, Bantuan BLT Diduga Dipungut Oknum Ketua PKH Sebesar Rp100 Ribu
Semarak HUT ke-45 Desa Rasau, Pawai Budaya Angkat Sejarah Transmigrasi
Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun
Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan
Urgennya Normalisasi Sungai Batang Gasan
Krisis Penegakan Hukum di Indonesia
Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Andi Jadi Sorotan: Pembangunan Sumur Bor di Kelurahan Mampun Diduga Tak Sesuai Aturan Transparansi
Berita ini 617 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 14 Desember 2025 - 19:23 WIB

Warga Kampung Baruh Resah, Bantuan BLT Diduga Dipungut Oknum Ketua PKH Sebesar Rp100 Ribu

Minggu, 14 Desember 2025 - 11:02 WIB

Semarak HUT ke-45 Desa Rasau, Pawai Budaya Angkat Sejarah Transmigrasi

Minggu, 14 Desember 2025 - 05:23 WIB

Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:32 WIB

Urgennya Normalisasi Sungai Batang Gasan

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:21 WIB

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:16 WIB

Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 - 06:46 WIB

Andi Jadi Sorotan: Pembangunan Sumur Bor di Kelurahan Mampun Diduga Tak Sesuai Aturan Transparansi

Sabtu, 13 Desember 2025 - 05:56 WIB

Proyek Sumur Bor APBN di Dusun Baru Diduga Tidak Transparan, Warga Pertanyakan Tanpa Papan Informasi

Berita Terbaru