Yulianto Kiswocahyono Ingatkan Risiko Jika Penerimaan Pajak 2026 Tak Capai Target

- Penulis

Sabtu, 6 September 2025 - 20:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Yulianto Kiswocahyono, Ketua Komite Tetap Fiskal dan Moneter Kadin Jatim, mengkritisi alokasi anggaran dan risiko penerimaan pajak 2026.

Yulianto Kiswocahyono, Ketua Komite Tetap Fiskal dan Moneter Kadin Jatim, mengkritisi alokasi anggaran dan risiko penerimaan pajak 2026.

SUARA UTAMA – Jakarta, 6 September 2025 – Pemerintah menargetkan penerimaan pajak sebesar Rp2.357,7 triliun pada 2026, atau tumbuh 13,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, kalangan dunia usaha menilai kebijakan ini berpotensi menimbulkan tekanan apabila tidak didukung strategi yang realistis.

Yulianto Kiswocahyono, SE., SH., BKP, Konsultan Pajak sekaligus Ketua Komite Tetap Bidang Fiskal dan Moneter Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Timur, menegaskan bahwa pemerintah harus berhati-hati dalam menetapkan target ambisius tersebut. Menurutnya, apabila penerimaan pajak tidak tercapai sementara belanja negara tetap dijalankan sesuai rencana, akan timbul persoalan pembiayaan.

“Pertanyaan mendasarnya sederhana: kalau target penerimaan tidak terpenuhi, kekurangannya ditutup dari mana? Apakah melalui utang baru atau pemangkasan belanja negara? Keduanya sama-sama berisiko, terutama di tahun anggaran akhir periode pemerintahan yang penuh proyek strategis,” ujar Yulianto.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Yulianto Kiswocahyono Ingatkan Risiko Jika Penerimaan Pajak 2026 Tak Capai Target Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Risiko terhadap Daya Beli dan Konsumsi Nasional

Yulianto menekankan, konsumsi rumah tangga yang menyumbang lebih dari 60 persen terhadap PDB nasional harus dijaga stabilitasnya. Pemangkasan belanja negara atau kenaikan pajak daerah tanpa perencanaan matang dapat langsung menekan daya beli masyarakat.

BACA JUGA :  Kritik IWPI dan P5I terhadap Menteri Keuangan Sri Mulyani: Menyuarakan Keberatan Terhadap Kebijakan Fiskal dan Pengelolaan Pemerintahan

Ia mencontohkan pengurangan transfer ke daerah yang mendorong sejumlah pemerintah kabupaten menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), seperti di Pati dan Bone. Kebijakan semacam ini, menurutnya, justru bisa menurunkan kemampuan masyarakat untuk berbelanja, sehingga kontraproduktif dengan target pertumbuhan ekonomi.

Alokasi Anggaran Dipertanyakan

Yulianto juga mengkritisi alokasi belanja Rp335 triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, belanja sebesar itu lebih baik diarahkan untuk sektor kesehatan, pendidikan vokasi, dan penguatan produktivitas tenaga kerja.

“Jangan sampai belanja negara hanya terkesan memenuhi janji politik jangka pendek, tetapi tidak memberi dampak jangka panjang pada daya saing ekonomi. Evaluasi ulang belanja negara penting agar benar-benar pro rakyat,” tegasnya.

Perlunya Strategi Pajak yang Realistis

Yulianto juga menekankan bahwa target penerimaan pajak harus disertai strategi yang jelas, seperti ekstensifikasi berbasis digital, perbaikan kepatuhan wajib pajak, serta penyederhanaan birokrasi perpajakan. Tanpa langkah-langkah konkret ini, target hanya akan menimbulkan beban psikologis bagi dunia usaha.

 

Penulis : Odie Priambodo

Editor : Andre Hariyanto

Sumber Berita : Wartawan Suara Utama

Berita Terkait

Semakin Memanas, Terindikasi Dugaan Pesanan Dalam Rotasi/Mutasi Pegawai Perumda Air Minum Tirta Argapura 
Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 
Warga Desa Tegalwatu di Dampingi Pakopak, Terduga Pelaku Penipuan Asli Kelahiran Dusun Klagin Desa Brabe
Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif
Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  
Penguatan HAM Dalam Wadah Negara Demokrasi Indonesia
Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas
Pakopak Menduga Prematur, Perihal Rotasi/Mutasi Pegawai PDAM Tirta Argapura Saat Seleksi Direktur Berlangsung 
Berita ini 31 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 19:21 WIB

Semakin Memanas, Terindikasi Dugaan Pesanan Dalam Rotasi/Mutasi Pegawai Perumda Air Minum Tirta Argapura 

Jumat, 5 Desember 2025 - 18:08 WIB

Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 

Jumat, 5 Desember 2025 - 12:32 WIB

Warga Desa Tegalwatu di Dampingi Pakopak, Terduga Pelaku Penipuan Asli Kelahiran Dusun Klagin Desa Brabe

Jumat, 5 Desember 2025 - 11:26 WIB

Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:29 WIB

Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  

Kamis, 4 Desember 2025 - 16:12 WIB

Penguatan HAM Dalam Wadah Negara Demokrasi Indonesia

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:37 WIB

Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas

Kamis, 4 Desember 2025 - 11:03 WIB

Pakopak Menduga Prematur, Perihal Rotasi/Mutasi Pegawai PDAM Tirta Argapura Saat Seleksi Direktur Berlangsung 

Berita Terbaru