Keris Pusaka Fenomena Mistis yang Mendunia

- Writer

Senin, 3 Februari 2025 - 20:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARA UTAMA, Subang..-Pusaka keris bukan hanya benda mistis, tetapi juga benda yang mencerminkan identitas bangsa Indonesia, Pusaka keris tidak hanya memiliki fenomena mistis, tetapi juga memiliki nilai sejarah yang kuat. Pusaka keris juga memiliki nilai estetika yang tinggi. Keris memiliki berbagai macam bentuk, model, dan motif yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia.

Ada tiga hal yang menentukan nilai estetika sebilah keris, yaitu dhapur, pamor, dan tangguh.

Mengapa Keris dianggap sebagai benda Pusaka ?

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Keris Pusaka Fenomena Mistis yang Mendunia Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Karena Keris selain memiliki bentuk yang indah dan unik, pusaka keris juga menyimpan banyak fenomena mistis yang menakjubkan dunia? Karena Keris dianggap sebagai pusaka mistis sehingga diyakini memiliki jiwa dan harus dirawat, bahkan sering juga keris ini disiram atau diberi sesaji oleh masyarakat.

oleh siapa Keris dianggap memiliki filosofi dan makna yang dalam ? khususnya bagi orang Jawa, hal mana pusaka Keris merupakan lambang yang dapat membimbing hidup manusia agar tetap di jalan yang lurus.

Sejak kapan Keris dikenal oleh masyarakat Indonesia ? Konon Keris  sudah dikenal sejak abad ke-9, seperti yang terlihat dari beberapa cerita rakyat yang menyebut keris di dalamnya, misalnya Ken Arok dan Ken Dedes. Keris juga menjadi senjata perjuangan bagi para pahlawan dan pejuang Indonesia dalam merebut kemerdekaan, seperti Pangeran Diponegoro, Pakubuwono X, dan Soekarno.

Selanjutnya bagaimana cerita terkait pusaka keris ? selain Keris sebagai Pusaka  juga terkenal memiliki cerita dan kutukan yang mengerikan,  Hal ini sebagaimana kisah  keris Mpu Gandring, yang dinamakan sesuai nama pembuatnya, yaitu Mpu Gandring. Keris ini terkenal memiliki kutukan karena Mpu Gandring dibunuh oleh Ken Arok sebelum keris selesai diselesaikan. Kutukan tersebut menyebabkan Ken Arok dan keturunannya mati terbunuh oleh Keris.

Selain itu, ada juga keris Kyai Naga Siluman, yang merupakan pusaka milik Sultan Agung dari Mataram. Keris ini disebut-sebut memiliki kekuatan gaib yang hebat, bahkan bisa berubah menjadi naga siluman.

BACA JUGA :  Bakesbangpol Kabupaten Subang Gelar Seleksi Calon Paskibraka Tahun 2025

Konon, keris ini pernah digunakan oleh Sultan Agung untuk menghancurkan benteng VOC di Batavia dengan cara mengirim naga siluman dari keris tersebut.

Tidak hanya itu, ada juga keris Kyai Setan Kober, yang merupakan pusaka milik Sunan Kalijaga. Keris ini disebut-sebut memiliki kekuatan untuk menguasai setan dan jin. Sunan Kalijaga pernah menggunakan keris ini untuk mengajarkan ajaran Islam kepada para setan dan jin dengan cara memasukkan mereka ke dalam keris tersebut.

Pusaka keris adalah warisan Indonesia yang mendapat pengakuan dunia. UNESCO telah menetapkan pusaka keris sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia pada tahun 2005, kita juga harus menghormati dan menjaga pusaka keris sebagai warisan budaya yang memiliki nilai sejarah dan estetika yang tinggi.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan:“Tradisi  dan budaya sebagai warisan terbaik yang diwariskan para pendahulu kepada kita, termasuk warisan budaya dan tradisi yang lahir dan berkembang di lingkungan keraton dan masyarakat Kabupaten Sumenep ini,”.

hal tersebut disampaikan dalam peresmian  Musium Keris di Sumenep Jawa Timur Menteri Fadli Zon sebut Sumenep layak diakui sebagai ibu kota keris dunia.

Sementara Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo, mengatakan, pemerintah daerah telah melakukan ikhtiar dalam melestarikan keris yakni pada tahun 2014, mendeklarasikan diri sebagai kota keris, sebab diakui UNESCO sebagai daerah yang memiliki pengrajin keris terbanyak di dunia mencapai ribuan orang.

“Selain itu pada tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Sumenep juga menetapkan Desa Aeng Tong-tong sebagai desa keris dan desa yang memiliki pengrajin keris terbanyak, termasuk melaksanakan jamasan pusaka keraton setiap tahunnya dan menggelar pameran- pameran dan bursa keris nusantara tandasnya.

“Keris dari Kabupaten Sumenep diekspor ke berbagai negara termasuk ke Malaysia, Brunei dan Belanda.

sehingga harus menjadi perhatian dan energi untuk menguatkan tradisi budaya,”

Penulis : Tonny Rivani

Editor : Andre Hariyanto

Sumber Berita : https://www.jurnalnews.com/2025/01/31/menteri-kebudayaan-ri- https://id.wikipedia.org/wiki/Keris.

Berita Terkait

“Macan Ngegol”: Simbol Semangat dan Kecantikan Ibu-Ibu Sumbergamol
Realisasi Anggaran Dana Desa Anggaran Pertama Tahun 2025, Mendapat Apresiasi Dari Masyarakat Setempat. 
Kebersamaan dan Kepedulian dalam Khitanan Massal Saba Desa
Reformasi Pendidikan Jadi Sorotan, Bupati Subang Lantik Dewan Pendidikan Baru
Buka Kesempatan! Bersama Suara Utama, Bangun Literasi dan Lawan Hoax
Perjuangan dalam Pengkaderan: Menjadi Kader Bukan Sekadar Seragam dan Salam
Hari Buruh Tahun 2025 : Dinamika buruh, petani, dan investasi di Lampung
Pendapatan Minimal, Gaya Hidup Maksimal
Berita ini 73 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 3 Mei 2025 - 18:14 WIB

“Macan Ngegol”: Simbol Semangat dan Kecantikan Ibu-Ibu Sumbergamol

Sabtu, 3 Mei 2025 - 14:19 WIB

Realisasi Anggaran Dana Desa Anggaran Pertama Tahun 2025, Mendapat Apresiasi Dari Masyarakat Setempat. 

Sabtu, 3 Mei 2025 - 00:02 WIB

Kebersamaan dan Kepedulian dalam Khitanan Massal Saba Desa

Jumat, 2 Mei 2025 - 23:11 WIB

Reformasi Pendidikan Jadi Sorotan, Bupati Subang Lantik Dewan Pendidikan Baru

Jumat, 2 Mei 2025 - 11:20 WIB

Buka Kesempatan! Bersama Suara Utama, Bangun Literasi dan Lawan Hoax

Kamis, 1 Mei 2025 - 09:12 WIB

Hari Buruh Tahun 2025 : Dinamika buruh, petani, dan investasi di Lampung

Rabu, 30 April 2025 - 05:34 WIB

Pendapatan Minimal, Gaya Hidup Maksimal

Selasa, 29 April 2025 - 15:06 WIB

Seseorang Mencari Kebenaran dalam Keheningan

Berita Terbaru

Artikel

Kebersamaan dan Kepedulian dalam Khitanan Massal Saba Desa

Sabtu, 3 Mei 2025 - 00:02 WIB