Berkarya dengan Hati Menciptakan Maha Karya yang luar biasa

- Writer

Jumat, 31 Januari 2025 - 13:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“Ketika melakukan sesuatu dengan Ikhlash, apa yang terjadi? Sebuah MAHA KARYA.”

Setiap maha karya mencerminkan jati diri kita, Bukankah setiap diri kita rindu untuk membuat sebuah maha karya?

SUARA UTAMA, Subang.– Maha karya tidak dilihat dari seberapa mewah ia nampak di kasat mata. Tetapi lebih pada seberapa ia bernilai, bermanfaat dan berdampak membawa perubahan perbaikan untuk banyak orang.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Berkarya dengan Hati Menciptakan Maha Karya yang luar biasa Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketika kita melakukan sesuatu dengan hati, apa yang terjadi? Sebuah maha karya. Sebagai seorang manusia biasa, setiap diri kita ingin sekali membuat sebuah maha karya. Maha karya yang tidak hanya membuat kita bersyukur karenanya, tetapi juga rasa bahagia.

Karena kelak saat menghadap Sang Khaliq, ada sesuatu yang kita tinggalkan pada banyak orang. Sesuatu yang bermanfaat untuk mereka. Mengubah hidup mereka menjadi lebih baik. Sebaik yang mereka impikan dan harapkan.

Benarkah kita harus melakukan segala sesuatu dengan hati? Bisakah jika kita lakukan dengan penuh amarah? Atau dengan rasa kebencian?

3 pertanyaan inilah yang wajib kita jawab bersama sekarang. Dan setiap jawaban menunjukkan siapa diri kita yang sebenarnya. Mencerminkan cara kita berpikir, cara kita bersikap & bertutur kata.

Menjalani pekerjaan dengan ikhlas dan tulus menjadi kunci utama untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari. Pekerjaan bukan sekadar sarana mencari penghasilan, tetapi juga menjadi ladang untuk mengasah sikap dan karakter seseorang. Banyak dari kita mungkin merasakan beban dalam menjalani rutinitas pekerjaan.

Namun, hadirnya rasa ikhlas dan tulus hati mampu mengubah perspektif dan membuat segalanya menjadi lebih mudah.

Manfaat utama bekerja dengan ikhlas antara lain:

1. Hati Jadi Lapang dan Tenang Saat seseorang menjalani pekerjaan dengan ikhlash, hati mereka menjadi lebih lapang dan tenang. Hal ini membantu dalam menjalani setiap aktivitas sehari-hari dengan penuh ketenangan dan konsentrasi. Ketika hati sudah ikhlas, lelah akibat rutinitas pekerjaan tidak lagi terasa memberatkan.

2.Mengurangi Keluh Kesah Keluh kesah sering kali muncul karena kurangnya rasa ikhlas dalam menjalani pekerjaan. Dengan menghadirkan sikap ikhlas, seseorang akan lebih mudah mengatasi segala tantangan dan tidak mudah terpengaruh oleh situasi yang kurang menyenangkan di tempat kerja. Ini membantu untuk tetap fokus dan produktif dalam mencapai tujuan.

3.Tetap Enerjik dan Semangat Sikap ikhlas dalam bekerja juga membuat seseorang tetap energik dan penuh semangat. Hal ini disebabkan oleh rasa positif yang terpancar dari kesungguhan hati dalam menjalani setiap tugas dan tanggung jawabnya.

BACA JUGA :  Malang Bersinar sebagai Kota Layak Anak Utama: Komitmen Pemerintah dan Komnas PA Ditegaskan

4. Mampu Berdamai dengan Keadaan Orang yang ikhlas dalam bekerja cenderung lebih mampu menerima segala kondisi yang terjadi dengan lapang hati. Mereka tidak mudah putus asa meskipun dihadapkan pada tantangan yang berat atau kegagalan. Sikap ini membantu untuk tetap tenang dan mengendalikan emosi dalam menghadapi berbagai situasi sulit.

5. Membawa Energi Positif Ketika seseorang bekerja dengan ikhlas, mereka membawa energi positif ke dalam lingkungan sekitar. Ini menciptakan suasana kerja yang harmonis dan mendukung, serta mempengaruhi secara positif hubungan dengan rekan kerja dan lingkungan kerja secara keseluruhan.

Bilamana Kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan kerja tuntas,, bisa dilakukan sepanjang didukung oleh empat kecerdasan, yaitu (a) kecerdasan fisik (physical intelligence), (b) kecerdasan intelektual (inteliligence quotient), (c) kecerdasan emosional (emosional quotient), dan (d) kecerdasan spiritual (spiritual quotient).

mengemukakan, berkarya  membutuhkan kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan kerja tuntas. Tanpa sikap demikian, niscaya kegagalan menghampirinya. “Kerja keras berarti kita harus berjuang dengan keras atau bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan. Kerja cerdas berarti kita bekerja sebaik mungkin dengan hasil yang lebih besar untuk usaha yang sama. atau hasil yang sama dengan usaha yang lebih sedikit. Kerja ikhlas berarti kita harus bekerja dengan hati, dengan niat yang tulus semata-mata untuk ibadah dan mencari keridhaan Sang Pencipta. Kerja tuntas berarti kita harus erja tuntas berarti kita harus bekerja dengan semangat, sampai selesai dan tidak setengah-setengah,”

Ia juga menjelaskan, kecerdasan spiritual pada dasarnya merupakan kecerdasan yang berawal dari hati, yang timbul apabila seseorang mempunyai tanggung jawab menjaga hubungan dengan Tuhan. Dengan demikian, dapat diambil benang merah bahwa tanpa kecerdasan fisik, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual niscaya manusia tidak akan mampu bekerja dengan keras, bekerja dengan cerdas, bekerja dengan ikhlas, dan bekerja dengan tuntas.

Kesimpulannya, dengan menghadirkan rasa ikhlas dan tulus hati dalam setiap aktivitas, seseorang dapat meningkatkan kualitas kerja, membangun hubungan yang baik dengan orang lain, serta membawa dampak positif bagi lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk membangun sikap ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari demi mencapai kesuksesan yang berkelanjutan dan kehidupan yang lebih bermakna.khl

Penulis : Tonny Rivani

Editor : Tonny Rivani

Sumber Berita : Written Stephen R. Covey dalam bukunya The 8th Habit: From Effectiveness to Greatness.

Berita Terkait

Melacak Sejarah Peradaban melalui Hisab, Rukyat, dan Utang Peradaban
Kantong UMKM: Pencatatan Keuangan Digital Mudah dan Aman, Bisnis UMKM Lancar
Camat Tabir Samsul Zaini Keluhkan Anggaran Makan Minum Rapat di Kantor yang Sangat Minim
Darurat Korupsi, Mahasiswa Gelar Demontrasi di Depan Kantor DPRD Sumenep
Dari Desa untuk Desa: Mengembangkan Koperasi yang Berkelanjutan !
Terkait Pengawasan BBM Bersubsidi, Tanggapan Kapolres Nias Dinilai Ciderai Laporan Masyarakat 
SMA Muhammadiyah 1 Menggala Tulang Bawang Gelar Pesantren Kilat Ramadhan Bentuk Generasi Berakhlak Mulia
Terkait Isu Sampah dan Parkir Pelabuhan Gunungsitoli, LSM dan Pers Surati PT. Pelindo
Berita ini 19 kali dibaca
“Ketika melakukan sesuatu dengan Ikhlash, apa yang terjadi? Sebuah MAHA KARYA.” Setiap maha karya mencerminkan jati diri kita, Bukankah setiap diri kita rindu untuk membuat sebuah maha karya?

Berita Terkait

Sabtu, 8 Maret 2025 - 20:43 WIB

Melacak Sejarah Peradaban melalui Hisab, Rukyat, dan Utang Peradaban

Sabtu, 8 Maret 2025 - 08:55 WIB

Kantong UMKM: Pencatatan Keuangan Digital Mudah dan Aman, Bisnis UMKM Lancar

Sabtu, 8 Maret 2025 - 07:22 WIB

Camat Tabir Samsul Zaini Keluhkan Anggaran Makan Minum Rapat di Kantor yang Sangat Minim

Sabtu, 8 Maret 2025 - 04:02 WIB

Darurat Korupsi, Mahasiswa Gelar Demontrasi di Depan Kantor DPRD Sumenep

Jumat, 7 Maret 2025 - 23:20 WIB

Terkait Pengawasan BBM Bersubsidi, Tanggapan Kapolres Nias Dinilai Ciderai Laporan Masyarakat 

Jumat, 7 Maret 2025 - 21:25 WIB

SMA Muhammadiyah 1 Menggala Tulang Bawang Gelar Pesantren Kilat Ramadhan Bentuk Generasi Berakhlak Mulia

Jumat, 7 Maret 2025 - 19:05 WIB

Terkait Isu Sampah dan Parkir Pelabuhan Gunungsitoli, LSM dan Pers Surati PT. Pelindo

Jumat, 7 Maret 2025 - 18:42 WIB

Selang Enam Menit Jawaban Berubah, Camat Gending Terkesan Ada Yang di Tutup Tutupi Terkait TPT di Banyuanyar Lor. 

Berita Terbaru

Pendidikan

Membongkar Mega Pungli Berkedok Komite di SMA Negeri 3 Merangin

Minggu, 9 Mar 2025 - 07:49 WIB