Paguyuban Seni Karawitan Madya Laras Tampilkan Gending “Gugur Gunung” dalam Latihan Gamelan

- Penulis

Senin, 17 Februari 2025 - 11:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suara Utama, Balecatur. Suasana semangat yang luar biasa tampak dalam latihan gamelan yang diadakan oleh para anggota Paguyuban Seni Karawitan Madya Laras Sumber Gamol Balecatur, Gamping, yang terdiri dari kelompok  bapak-bapak dan kelompok ibu-ibu dengan penuh dedikasi. Dalam sesi latihan kali ini, mereka mempersembahkan penampilan yang sangat menggugah dengan memainkan gending “Gugur Gunung,” sebuah karya musik tradisional yang kaya akan makna.

Lirik dari gending “Gugur Gunung” tersebut mengandung pesan yang mendalam. Gending ini menggambarkan semangat perjuangan dan gotong royong yang sangat erat dalam kehidupan masyarakat. Adapun lirik dari gending tersebut adalah sebagai berikut:

Ayo kanca, Ayo Kanca

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Paguyuban Seni Karawitan Madya Laras Tampilkan Gending "Gugur Gunung" dalam Latihan Gamelan Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ngayahi karyaning praja

Kene, kene, Kene, kene

Gugur gunung tandang gawe

Sayuk sayuk rukun

Bebarengan ro kancane

Lila lan legawa

Kanggo mulyaning nagara

Siji, loro, telu, papat

Maju papat papat

Diulang ulungake

Mesthi enggal rampunge

Holobis kuntul baris

Holobis kuntul baris

Holobis kuntul baris

Holobis kuntul baris

 

Makna dan Pesan dalam Lirik Gending Gugur Gunung

Lirik dalam gending Gugur Gunung menggambarkan perjuangan bersama dalam menghadapi tantangan atau kesulitan. Frasa “gugur gunung” dapat diartikan sebagai simbol dari beban berat yang harus dihadapi oleh masyarakat. Namun, melalui kerja sama dan gotong royong, beban tersebut menjadi lebih ringan dan dapat diselesaikan dengan baik. Pesan ini mengajarkan pentingnya solidaritas dan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat.

Makna dan pesan gending ini menceritakan tentang kerja sama yang kuat, kesatuan, dan semangat pantang menyerah. Pesan ini sangat relevan dengan kondisi masyarakat yang bekerja bersama untuk mengatasi tantangan, baik di masa lalu maupun kini. Melalui kerja sama dan gotong royong, beban tersebut menjadi lebih ringan dan dapat diselesaikan dengan baik.

 

Nilai-Nilai Sosial dan Filosofi Jawa

Gugur Gunung mencerminkan nilai-nilai sosial dalam budaya Jawa, seperti rukun (harmoni), tulung tinulung (saling membantu), dan gotong royong (kerja sama). Gending ini mengajarkan bahwa dalam kehidupan bermasyarakat, setiap individu memiliki peran penting yang tidak dapat dikerjakan sendiri-sendiri, melainkan harus saling bergandengan tangan untuk mencapai tujuan bersama.

BACA JUGA :  Praktik Ilegal Pengisian BBM Solar di Jambi, Bukti Kebijakan Belum Tegas

 

Gending sebagai Media Penyampai Pesan Moral

Gending Gugur Gunung berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan pesan moral kepada generasi muda, agar mereka lebih memahami pentingnya prinsip-prinsip kerja sama dan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pengajaran yang tertanam dalam gending ini, masyarakat diharapkan bisa menjaga tradisi gotong royong, yang seiring berjalannya waktu, seringkali mulai pudar di tengah perubahan zaman. Pada era modern ini, meskipun teknologi dan perkembangan zaman semakin pesat, nilai-nilai dalam gending Gugur Gunung tetap relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Latihan ini tidak hanya menunjukkan kemampuan musikal para anggota, tetapi juga semangat kolektif yang tinggi dalam melestarikan budaya gamelan. Walaupun terdiri dari bapak-bapak dan ibu-ibu yang telah berusia lanjut, semangat mereka dalam berlatih dan berkreasi dalam setiap sesi latihan tetap menyala. Mereka dengan tekun mempelajari setiap irama, serta mempraktekkan berbagai instrumen gamelan yang rumit dengan penuh antusiasme.

Ketua Paguyuban, Bapak Ag.  Slamet menyampaikan bahwa latihan ini merupakan bagian dari upaya untuk melestarikan seni karawitan, sekaligus menjadi wadah untuk membangun kebersamaan dan saling mendukung antar anggota. “Kami tidak hanya ingin menampilkan musik, tetapi juga menjaga semangat gotong royong yang ada dalam setiap gending,” katanya.

Dengan semangat yang tinggi, kelompok bapak-bapak dan ibu-ibu ini terus berlatih, dan diharapkan dapat menyajikan penampilan terbaik dalam setiap kesempatan, baik dalam acara-acara budaya maupun dalam festival seni lokal. Latihan gamelan Paguyuban Seni Karawitan Madya Laras ini bukan hanya tentang musik, tetapi juga menjadi simbol semangat dan kekuatan komunitas yang bersatu untuk melestarikan warisan budaya.

 

Editor : Ag. Slamet

Sumber Berita : Paguyuban Seni Karawitan Madya Laras Sumber Gamol

Berita Terkait

Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal
Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 
Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif
Polsek Tabir Bergerak Cepat Usai Viral Dugaan Penampungan Emas Ilegal Milik Badi
Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  
Program Rehabilitasi Lapas IIB Bangko Berakhir, 20 WBP Tunjukkan Hasil Positif Pemulihan
Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas
Diduga Dibacking Orang Kuat, PETI Milik Eng di Sungai Putih Melenggang Bebas Tak Tersentuh Hukum
Berita ini 133 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 21:28 WIB

Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal

Jumat, 5 Desember 2025 - 18:08 WIB

Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 

Jumat, 5 Desember 2025 - 11:26 WIB

Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:29 WIB

Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:14 WIB

Program Rehabilitasi Lapas IIB Bangko Berakhir, 20 WBP Tunjukkan Hasil Positif Pemulihan

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:37 WIB

Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas

Kamis, 4 Desember 2025 - 07:47 WIB

Diduga Dibacking Orang Kuat, PETI Milik Eng di Sungai Putih Melenggang Bebas Tak Tersentuh Hukum

Kamis, 4 Desember 2025 - 06:48 WIB

Badi Diduga Fasilitasi Pebleburuan Emas PETI di Desa Buluran Panjang,Tabir

Berita Terbaru