DOB Natar Lamsel Apakah Solusi?

- Writer

Sabtu, 7 September 2024 - 11:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nafian Faiz . SUARA UTAMA.ID

Nafian Faiz . SUARA UTAMA.ID

SUARA UTAMA, Masalah infrastruktur jalan raya dan layanan publik merupakan keluhan umum di hampir semua wilayah di Indonesia. Hal ini juga berlaku di Kecamatan Natar, Lampung Selatan. Masih banyak jalan berlubang, berdebu, dan rawan kecelakaan, menimbulkan keluhan besar di masyarakat. Selain itu, jarak yang jauh menuju kantor layanan publik menjadi masalah tambahan. Anehnya gagasan untuk membentuk Daerah Otonomi Baru (DOB) sebagai solusi selalu muncul. Seakan itu jurus pamungkas dan Sakti Mandraguna.

Sesuatu yang sudah pasti jika DOB dibentuk, pemerintah akan mengeluarkan biaya besar untuk membangun gedung-gedung pemerintahan baru, seperti kantor bupati, dinas-dinas, dan DPRD, serta pengadaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) baru. Biaya ini dapat mencapai ratusan miliar rupiah hanya untuk infrastruktur pemerintahan awal, belum termasuk biaya operasional tahunan yang tinggi. Proses ini juga memakan waktu lama, sehingga dampak yang diinginkan terhadap infrastruktur jalan dan layanan publik tidak bisa dirasakan secara cepat.

Mungkinkah perbaikan infrastruktur dan peningkatan layanan publik sebenarnya dapat dilakukan tanpa harus melalui DOB?. Misalnya dengan Pengelolaan anggaran yang lebih terarah dan transparan, ditambah dengan pemeliharaan rutin jalan, akan lebih efektif dan cepat memberikan dampak nyata.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 DOB Natar Lamsel Apakah Solusi? Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Fokus utama adalah memperbaiki kualitas jalan yang sudah ada, mengurangi risiko kecelakaan, dan memperpanjang umur jalan melalui perawatan berkelanjutan. Teknologi juga dapat dimanfaatkan, seperti penggunaan aplikasi pelaporan kerusakan infrastruktur secara real-time yang memudahkan pemerintah dalam merespons permasalahan di lapangan.

BACA JUGA :  Gus Miftah Tuai Kritik: Pernyataannya Disebut Mengikis Nilai Moral

Selain itu, digitalisasi layanan publik juga dapat meningkatkan efisiensi dan mendekatkan layanan kepada masyarakat tanpa perlu membentuk DOB. Pengurusan administrasi kewarganegaraan, seperti KTP, akta kelahiran, dan surat-surat lain, bisa dilakukan melalui pusat layanan publik digital di setiap kecamatan. Dengan dukungan teknologi informasi, pemerintah bisa membuka beberapa lokasi pelayanan di berbagai titik di dalam satu kecamatan, sehingga masyarakat tidak perlu menempuh jarak jauh ke kantor kabupaten.

Layanan publik berbasis digital ini akan mempercepat proses birokrasi dan mempermudah masyarakat mengakses layanan penting. Sistem e-government dan layanan online terpadu dapat diimplementasikan dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan membangun pemerintahan baru. Ini akan membawa manfaat langsung kepada masyarakat tanpa beban finansial yang besar.

Melalui pendekatan yang lebih fokus pada perbaikan infrastruktur jalan dan penerapan teknologi digital kebutuhan masyarakat terhadap layanan yang lebih baik dapat terpenuhi dengan cepat dan efisien.

Bila dua hal mendasar di atas sudah terpenuhi, geliat ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dengan sendirinya akan terbantu, tanpa perlu membentuk DOB.

Pemerintah daerah dan sektor swasta juga dapat bekerja sama dalam model Kemitraan Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).untuk mendanai perbaikan jalan dan meningkatkan pelayanan publik. Ini adalah solusi berkelanjutan yang tidak hanya lebih murah tetapi juga lebih cepat dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat Natar. Tentu harus mengabaikan kepentingan dan hasrat politik.

 

Berita Terkait

Metamorfosis Alam: Perubahan Ajaib pada Tanaman, Hewan, dan Manusia
Editorial Media Massa
“OPLOSAN PERTAMINA 2018-2023: Skandal yang Menghancurkan Harapan dan Mencederai Rakyat”
Mengoptimalkan Subsidi Rakyat: Hindari Tumpang Tindih dan Ketidaktepatan Sasaran
Melacak Sejarah Peradaban melalui Hisab, Rukyat, dan Utang Peradaban
Dari Desa untuk Desa: Mengembangkan Koperasi yang Berkelanjutan !
Metafora Kuat Turunnya Al-Qur’an Selama Ramadhan
Keris Jawa yang Misterius : Senjata dengan Kekuatan Tersembunyi
Berita ini 98 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 12 Maret 2025 - 01:40 WIB

Metamorfosis Alam: Perubahan Ajaib pada Tanaman, Hewan, dan Manusia

Selasa, 11 Maret 2025 - 16:11 WIB

Editorial Media Massa

Senin, 10 Maret 2025 - 23:03 WIB

“OPLOSAN PERTAMINA 2018-2023: Skandal yang Menghancurkan Harapan dan Mencederai Rakyat”

Senin, 10 Maret 2025 - 00:21 WIB

Mengoptimalkan Subsidi Rakyat: Hindari Tumpang Tindih dan Ketidaktepatan Sasaran

Sabtu, 8 Maret 2025 - 20:43 WIB

Melacak Sejarah Peradaban melalui Hisab, Rukyat, dan Utang Peradaban

Sabtu, 8 Maret 2025 - 00:04 WIB

Dari Desa untuk Desa: Mengembangkan Koperasi yang Berkelanjutan !

Kamis, 6 Maret 2025 - 23:24 WIB

Metafora Kuat Turunnya Al-Qur’an Selama Ramadhan

Kamis, 6 Maret 2025 - 09:21 WIB

Keris Jawa yang Misterius : Senjata dengan Kekuatan Tersembunyi

Berita Terbaru

Artikel

Ketua PC SPPP SPSI membantah tuduhan kades Sungai Cambai

Rabu, 12 Mar 2025 - 09:45 WIB

Ilustrasi : Para redaktur sedang berdiskusi di ruang redaksi menentukan suatu editorial ( Sumber : Freepik)

Artikel

Editorial Media Massa

Selasa, 11 Mar 2025 - 16:11 WIB