SUARA UTAMA, Jayapura-
Syallom, salam cinta dari kami!
Dengan Hormat
Mahasiswa sebagai bagian penting dari masyarakat yang memiliki potensi besar, baik secara penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi yang digunakan untuk melakukan perubahan dalam hal kepentingan individu maupun masyarakat. Sebab, mahasiswa merupakan aktor mandiri yang memiliki integritas moral dan tanggung jawab yang besar atas segala aspek kehidupan masyarakat dalam upaya melakukan perubahan sosial demi mewujudkan tujuan dan cita-cita luhur seluruh bangsa, yakni menjaga kedamaian dan kesejahteraan bagi masyarakat itu sendiri.
Dalam konteks perubahan sosial ini, kami (mahasiswa) yang berasal dari Distrik Yatamo dan Distrik Deiyai Miyo di bawah naungan Forum Komunikasi Mahasiswa Kabupaten Paniai Kota Studi Jayapura mendengar informasi dari masyarakat melalui via telepon dan kami menonton dari klip video yang telah beredar di via WhatsApp, yang berdurasi 10:20 menit, bahwa Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Paniai bekerja sama dengan Master planning melakukan survei lokasi pembangunan pariwisata di Kampung Dimiya, Distrik Yatomo – Kabupaten Paniai, yang dimana masyarakat setempat menganggap sebagai tanah makbul bagi Marga tertentu.
Oleh karena itu, kami (masyarakat maupun mahasiswa) menolak dengan tegas atas kehadiran Pariswisata tersebut. Sebab tanah sekitar itu belum bisa memungkinkan dengan adanya Pariwisata tersebut karena ada keterikatan erat antara masyarakat dan alam serta hal ini pun bertentangan dengan kontruksi sosial – budaya yang ada di dalam masyarakat tersebut.
Sehingga, mahasiswa dan masyarakat setempat dengan tegas menolak, disertai dengan beberapa tuntutan sebagai berikut;
1. Kami meminta kepada Pemerintah Kabupaten Paniai untuk memperjelas atas informasi yang dimana melakukan survei secara tertutup guna menghadirkan Pariwisata melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang bekerja sama dengan Master planning tanpa sepengetahuan masyarakat setempat sebagai pemilik hak-ulayat.
2. Kami menolak dengan tegas masuknya pembangunan pariwisata karena wilayah itu adalah tanah makbul bagi marga tertentu.
3. Kami menolak pembangunan pariwisata yang direncanakan oleh Pemerintah Paniai melalui Dinas Kebuadayaan dan Pariwisata karena bertentangan dengan kontruksi sosial-budaya dalam masyarakat setempat.
Tuntutan dari kami mahasiswa serta beberapa elemen yang berdomisili di Kota dan Kabupaten Jayapura!