Suara Utama. Bekasi. Paruman Sulinggih Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Bekasi melaksanakan acara peninjauan (macecingak) ke Pantai Segara Jaya. Ribuan Umat Hindu di Bekasi serta di wilayah sekitarnya menyuarakan dambaan memiliki Pura Segara di Bekasi. (28/01/2024).
*/Dapatkan Kabar terbaru dan follow di Google News Berita SUARA UTAMA
Laut atau segara memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Laut merupakan tempat bermuaranya air sungai yang mengalir dari daratan. Seberapa besar pun tawarnya air sungai ketika menyatu dengan air laut maka akan membuat air tersebut menjadi asin. Sungguh merupakan keagungan dari kekuasaan Tuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam ajaran Umat Hindu meyakini bahwa menjaga harmoni dengan alam dan menjaga kesucian alam adalah kunci keberhasilan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam lontar Purana Bali, laut atau segara merupakan salah satu dari Sad Kertih yaitu Segara Kertih. Ajaran Segara Kertih mengingatkan umat manusia untuk menjaga keseimbangan alam khususnya kelestarian segara (laut).
Umat Hindu di Wilayah Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan sekitarnya saat ini jumlahnya telah mencapai ribuan bahkan puluhan ribu orang. Jika umat di wilayah tersebut pergi ke Pura Segara, sekarang ini letaknya lumayan jauh yaitu di Cilincing Jakarta Utara. Terang saja hal ini membuat umat Hindu mengharapkan Pura Segara yang lokasinya lebih dekat di wilayah Bekasi.
Keinginan atau aspirasi ribuan umat Hindu yang mendambakan adanya Pura Segara di wilayah Bekasi ini disampaikan oleh Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Bekasi yaitu Letnan Kolonel (Purn) I Gusti Made Ruditha, S.IP., S.H., M.H. saat mendampingi Ida Pedanda Gde Sebali Waisnawa Mahardika melaksanakan acara macecingak (meninjau) Pantai Segara Jaya di Kecamatan Taruma Jaya Kabupaten Bekasi.
Seperti telah diberitakan sebelumnya bahwa Pantai Segara Jaya di Bekasi ini direncanakan akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan upacara melasti. Ribuan Umat Hindu akan melaksanakan upacara suci melasti menjelang hari raya Nyepi 1946 yang jatuh pada Bulan Maret Tahun 2024. Acara macecingak (meninjau) oleh Sulinggih hari ini (28/01/2024) menindaklanjuti dari kegiatan pendahuluan yang telah dilakukan oleh Paruman Walaka dan Pengurus Harian PHDI Kota Bekasi beberapa waktu lalu.
BACA : Menarik dari HAB Kemenag ke 78, Saat Dirjen Berdoa Bersama di RSPAD
Acara mececingak (meninjau) lokasi pantai oleh Ida Pedanda Gde Sebali Waisnawa Mahardika didampingi oleh Stri Ida Pandita Istri Puspasari, turut hadir Ketua PHDI Kota Bekasi yaitu Letnan Kolonel (Purn) I Gusti Made Ruditha, S.IP., S.H., M.H. beserta jajaran pengurusnya, Panitia Pelaksanaan Hari Raya Nyepi Banjar Bekasi Tahun 2024, Humas Banjar Bekasi, dan puluhan umat Hindu lainnya.
Di sela-sela acara macecingak, Ida Pedanda Gde Sebali Waisnawa Mahardika yang selain merupakan Paruman Sulinggih PHDI Kota Bekasi dan Ketua Darma Upepati Jawa Barat, saat diwawancarai Jurnalis Suara Utama ID menyampaikan bahwa acara mececingak (meninjau) hari ini (28/01/2023) dalam rangka rencana pelaksanaan upacara melasti. Menurut Ida Pedanda beserta Stri, bahwa Pantai Segara Jaya ini cukup baik dan layak untuk pelaksanaan upacara melasti tersebut.
“Selain lokasi yang strategis, sarana prasarana pendukung juga sudah mulai ada salah satunya adalah terdapat bangunan aula. Tempat di sini pun akan mampu menampung ribuan umat saat acara melasti” sambung Ida Pedanda.
BACA : Pagelaran Seni Budaya Pujawali PATB Bekasi ke 58 Sukses Digelar
Terkait keinginan Umat Hindu di wilayah Bekasi dan sekitarnya yang mendambakan adanya Pura Segara, beliau menyampaikan bahwa tempat ini cukup representatif dan layak jika Umat ingin mewujudkan keinginan tersebut. “Marilah kita bersama-sama jaga kebersihan dan kesucian segara (laut)” imbuh Ida Pedanda.
Saat diwawancarai oleh Jurnalis Suara Utama ID yaitu Idewa Adiyadnya, seorang pengurus PHDI Kota Bekasi yang ikut hadir dalam acara mececingak di segara ini yaitu I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya selaku Wakil Ketua IX Bidang Hubungan Antar Agama dan kepercayaan. Dewa menyampaikan komentar bahwa jika keberadaan pura segara (laut) di wilayah Desa Segara Jaya ini nantinya tentu tidak hanya menjadi tempat ibadah bagi ribuan umat Hindu di Bekasi dan sekitarnya. Namun keberadaannya nanti dapat pula sebagai pusat kehidupan sosial, budaya, dan spiritual.
“Contohnya bisa terjalinnya hubungan kerja sama dengan masyarakat maupun umat agama lain di wilayah sekitar lokasi pura nantinya. Interaksi dan hubungan kerja sama saat pelaksanaan bakti sosial, pelayanan kesehatan, maupun berbagai kegiatan kebudayaan lainnya. Semoga dambaan Umat Hindu memiliki Pura Segara di Bekasi ini dapat terwujud” sambung Dewa.