banner 728x250
Opini  

Revitalisasi Penyeberangan Sungai

Hasib Al Isbilly (Dosen Perencanaan Pelabuhan Undar Jombang)

isbilly 1 Revitalisasi Penyeberangan Sungai Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama
banner 120x600
50 Kali Dibaca

SUARA UTAMA, Jombang. Transportasi penyeberangan sungai merupakan transportasi alternatif bagi sebagian masyarakat di utara wilayah Jombang, Transportasi penyeberangan sungai memiliki peran kepentingan dalam konteks konektivitas dan perkembangan wilayah disuatu daerah.

Ada dua tempat penyeberangan sungai di wilayah utara Kabupaten Jombang yaitu daerah Megaluh –Jatikalen Nganjuk dan Desa Gumulan, Kecamatan Kesamben yang keduanya merupkan tempat penyebernagan yang dipisahkan oleh sungai Brantas.

Alasan mengapa transportasi penyeberangan sungai penting adalah:

  1. Untuk menghubungkan wilayah terpisah: sungai sering menjadi penghalang alami yang memisahkan wilayah-wilayah tertentu. Penyeberangan sungai memungkinkan orang dan barang untuk berpindah dari satu sisi sungai ke sisi lainnya, mengurangi isolasi dan meningkatkan konektivitas antara komunitas yang berbeda.
  2. Fasilitas ekonomi: transportasi penyeberangan sungai dapat menjadi jalur penting untuk perdagangan dan perekonomian. Ini memungkinkan akses yang lebih mudah bagi pedagang, petani, dan bisnis lainnya untuk mengirim dan menerima barang secara efisien.
  3. Akses menuju pusat pelayanan dan infrastruktur: bagi komunitas yang berada di sekitar sungai, transportasi penyeberangan adalah jalur penting untuk mengakses pusat kesehatan, pendidikan, dan fasilitas publik lainnya yang mungkin berada di sisi sungai yang berbeda.
  4. Pengembangan pariwisata: penyeberangan sungai dapat menjadi daya tarik wisata sendiri, terutama jika pemandangan sepanjang sungai menarik perhatian wisatawan. Hal ini juga dapat memfasilitasi perjalanan wisatawan antara berbagai tempat tujuan.
  5. Darurat dan penanganan bencana: transportasi penyeberangan sungai bisa menjadi jalur evakuasi penting selama bencana alam seperti banjir. Ini membantu menggerakkan orang-orang dengan cepat dan aman ke daerah yang lebih tinggi atau aman.
  6. Peningkatan konektivitas transportasi: kadang-kadang, jembatan atau fasilitas penyeberangan modern dibangun di sepanjang sungai, yang juga dapat membantu menghubungkan jaringan jalan raya dan sistem transportasi lainnya.
  7. Pengembangan infrastruktur wilayah: adanya fasilitas penyeberangan sungai dapat mendorong pengembangan lebih lanjut di wilayah sekitarnya, seperti pembangunan perumahan, bisnis, dan fasilitas lainnya, karena aksesibilitas yang ditingkatkan.
  8. Mendukung pertumbuhan ekonomi dan sosial: dengan memungkinkan mobilitas yang lebih baik, transportasi penyeberangan sungai dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan sosial suatu wilayah dengan memfasilitasi akses ke pekerjaan, pendidikan, dan peluang lainnya.

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan untuk memahami dan memperhatikan pentingnya transportasi penyeberangan sungai dalam perencanaan pembangunan wilayah dengan melakukan revitalisasasi

Top of Form

Revitalisasi penyeberangan sungai adalah upaya untuk menghidupkan kembali atau memperbaharui infrastruktur dan fasilitas penyeberangan yang ada di sepanjang sungai. Ini bisa mencakup perbaikan atau perombakan jembatan, dermaga, perahu penyeberangan, atau sarana lain yang digunakan untuk menyeberangkan orang dan barang dari satu sisi sungai ke sisi lainnya. Tujuan dari revitalisasi penyeberangan sungai adalah untuk meningkatkan keamanan, efisiensi, dan kenyamanan proses penyeberangan.

Langkah-langkah dalam revitalisasi penyeberangan sungai bisa melibatkan:

  1. Perbaikan dan Pemeliharaan Infrastruktur: Memperbaiki atau mengganti bagian-bagian yang rusak atau aus dari jembatan, dermaga, atau fasilitas penyeberangan lainnya. Ini melibatkan perawatan rutin untuk memastikan infrastruktur tetap aman dan layak digunakan.
  2. Perbaikan Akses dan Lingkungan: Memperbaiki akses menuju penyeberangan, termasuk pembuatan jalur pejalan kaki yang aman, penerangan, dan fasilitas yang ramah lingkungan di sekitar area penyeberangan.
  3. Teknologi dan Sistem Keamanan: Memperbarui sistem pengendalian lalu lintas, sistem peringatan, dan teknologi lainnya yang dapat meningkatkan keamanan dan efisiensi penyeberangan.
  4. Peningkatan Fasilitas Penyeberangan: Mengganti atau memperbaharui perahu penyeberangan, peralatan, dan fasilitas penunjang lainnya untuk meningkatkan pengalaman penyeberangan bagi pengguna.
  5. Penyesuaian dengan Perkembangan Lingkungan: Mengadaptasi fasilitas penyeberangan dengan perkembangan lingkungan dan kebutuhan lokal, seperti pertumbuhan penduduk atau perubahan dalam pola transportasi.
  6. Konservasi Lingkungan: Memastikan bahwa revitalisasi penyeberangan sungai tidak merusak lingkungan alam sekitarnya dan mempertimbangkan dampak ekologi yang mungkin terjadi.

Revitalisasi penyeberangan sungai penting untuk menjaga konektivitas antara wilayah yang terpisah oleh sungai, memfasilitasi pergerakan orang dan barang, serta mendukung perkembangan sosial dan ekonomi di daerah tersebut.

Dari pantaun penulis infrastruktur penyebrangan di kedua tempat tersebut masih belum memadai dan terkesan seadanya. Infrastruktur penyeberangan sungai meliputi berbagai fasilitas dan struktur yang diperlukan untuk memfasilitasi transportasi orang dan barang dari satu sisi sungai ke sisi lainnya. Beberapa komponen utama dari infrastruktur penyeberangan sungai adalah

  1. Dermaga: Dermaga adalah fasilitas tempat kapal atau perahu berlabuh untuk menaikturunkan penumpang dan barang. Dermaga biasanya dilengkapi dengan fasilitas seperti tangga, pelindung, dan area tunggu. Dari ke dua tempat masih terlihat belum maksimal dan terkesan seadanya
  2. Perahu Penyeberangan: Perahu penyeberangan adalah kendaraan air yang digunakan untuk mengangkut orang dan barang antara dua sisi sungai. Perahu ini bisa berupa perahu kayu tradisional, kapal feri, atau kapal penyeberangan modern.
  3. Pelabuhan Penyeberangan: Pelabuhan penyeberangan adalah kompleks fasilitas di kedua sisi sungai yang menyediakan tempat parkir untuk kendaraan dan area tunggu untuk penumpang. Pelabuhan ini juga bisa memiliki layanan penjualan tiket dan fasilitas penunjang lainnya.
  4. Ramp Penyeberangan: Ramp penyeberangan adalah lereng atau jalur yang membantu kendaraan dan orang masuk atau keluar dari perahu penyeberangan dengan aman. Ini terutama diperlukan jika perahu penyeberangan tidak berlabuh di dermaga tetap.
  5. Sistem Kendali Lalu Lintas: Sistem ini mencakup sinyal lalu lintas, rambu-rambu, dan peralatan lain yang mengatur arus lalu lintas di area penyeberangan. Ini penting untuk menjaga lalu lintas yang aman dan teratur.
  6. Penerangan: Penerangan yang memadai di sekitar area penyeberangan sangat penting untuk memastikan keselamatan pengguna dan kapal, terutama pada malam hari.
  7. Fasilitas Keselamatan: Ini meliputi peralatan keselamatan seperti jaket pelampung, alat pemadam api, dan tanda-tanda evakuasi yang diperlukan untuk situasi darurat.
  8. Pemeliharaan dan Perawatan: Infrastruktur penyeberangan sungai memerlukan pemeliharaan rutin dan perawatan untuk memastikan kinerja yang optimal dan keamanan pengguna.
  9. Pengelola : Pengelola penyebrangan sangat berperan pada ke 8 infrastruktur tersebut, karena baik dan buruknya infrastruktur ditentukan oleh pengelola. Sebaiknya pengelolaan penyebernagn sungai dilakukan oleh pemerintah dan atau lembaga yang mempunyai sertifikasi kompetensi dalam perihal penyebrangan sungai sehingga ada perencanaan sampai evaluasi .

 

Dari ke 9 infrastuktur wajib tersebut, di kedua tempat dermaga penyeberangan di Kabupaten Jombang sudah terpenuhi akan tetapi masih dalam kondisi minim. Kebijakan pengelolaan penyeberangans sungai Kabupaten Jombang masih dilakukan setengah hati, karena masih dilakukan oleh perorangan yang belum mempuyai sertifikasi kompetensi pda bidangnya.  Walupun ada beberapa kunjungan seperti oleh Bakorwil Bojonegoro melalui bidang sarana dan prasarana pada Senin (7/2/2023) dengan melakukan monitoring  yang dilakukan di Desa Megaluh Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang. Tim dari Bidang Sarpras didampingi oleh Kepala Desa Megaluh, Camat Kecamatan Megaluh, Bappeda Kabupaten Jombang, Dinas PUPR Kabupaten Jombang dan Dinas Perhubungan Kabupaten Jombang meninjau langsung titik-titik penyebrangan. Monitoring ini merupakan rangkaian kegiatan Koordinasi dan Monitoring Jalan dan Jembatan di Daerah Perbatasan Kabupaten/Kota Sewilker Bakorwil Bojonegoro. Hasil monitoring ini akan dijadikan bahan untuk melakukan langkah-langkah lanjutan dalam rangka pembangunan infrastruktur di wilayah kerja Bakorwil Bojonegoro. Akan tetapi langkah lanjutan dari Bakorwil yang selama ini dilakukan hanya berupa wacana perbaikan infrastruktur dan belum adanya kebijakan  yang berwujud khusunya menghadapi arus deras di wilayah penyebrangan sungai yang sudah berkali-kali membawa korban.

banner 468x60
Penulis: Hasib Al Isbilly (Dosen Perencanaan Pelabuhan Undar Jombang)
banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90