Suara Utama, Jayapura – Ikatan Pelajar dan Mahasiswa/i Dogiyai (IPMADO)kota study Manado Sulawesi Utara Melakukan jumpa pers menanggapi rentetan kebakaran yang terjadi akhir-akhir ini di kabupaten Dogiyai, dihalaman Asrama Dogiyai Manado, Rabu(25/05/2022).
Dalam keterangan tertulis yang diterima media ini, Agusten Goo Penanggung Jawab kegiatan tersebut mengatakan, sampai dengan saat ini publik belum mengetahui siapa pelaku dibalik rentetan kebakaran yang terjadi di kabupaten Dogiyai. Sebab yang membakar rumah dan kios-kios adalah orang tak kenal (OTK).
Kami mahasiswa menilai bahwa rentetan kebakaran yang terjadi bertutut-turut ini adalah sebuah skenario murni yang dimainkan oleh pihak TNI/PORLI sendiri yg bekerja sama dengan orang-orang tertentu untuk meloloskan kehadiran polres dan kodim di Dogiyai,”katanya.
Kami pelajar dan mahasiswa/i Dogiyai di Manado, Sulawesi Utara tegaskan kepada Kapolda Papua, Kapolsek Kamuu, dan Kapolsek Mapia stop menudu masyarakat Dogiyai yang tak tahu soal rentetan kebakaran yang terjadi di kabupaten Dogiyai, sebab masyarakat bukan pelakunya,”tegasnya
Badan Pengurus IPMADO Dominikus Dogomo mengatakan pelaku pembakaran rumah dan kios di Dogiyai harus diadili sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. ”katanya
Lanjut Dogomo, kami menilai bahwa rentetan kebakaran yang terjadi di kabupaten Dogiyai, peristiwa itu terjadi setelah masyarakat bersama 18 Organisasi yang tergabung dalam SRP di Dogiyai menolak beberapa agenda yang sedang ditawarkan yakni,
1. Tolak kehadiran polres di Dogiyai.
2. Tolak kehadiran kodim di Dogiyai.
3. Tolak Pemekaran daerah otonomi baru (DOB)di tanah papua.
4. Cabut Otonomi Khusus(OTSUS) jilid II.
Berikut ini pernyatan sikap dari Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai (IPMADO) Manado Sulawesi Utara.
Pernyataan sikap Pelajar dan Mahasiswa/i Dogiyai di Manado Sulawesi Utara yakni sebagai berikut:
1. Kami pelajar dan mahasiswa menuntut agar mencabut kembali otsus jilid 2 dan menolak pemekaran daerah otomoni baru (DOB) di tanah Papua.
2. Dengan tegas kami menolak kehadiran Porles dan Kodim di Dogiyai.
3. Kepada Kapolda Papua stop mengambil keputusan sewenang-wenang tanpa mendengarkan aspirasi rakyat Dogiyai.
4. Kapolda Papua segera tarik Kembali militer yang sudah dikirim ke Kabupaten Dogiyai.
5. Kapolda Papua stop mengirimkan TNI-POLRI ke Dogiyai.
6. Pemerintah Kabupaten Dogiyai dan Polsek Kamuu,Polsek Mapia serta para pengambil kebijakan segera usut tuntas pelaku kebakaran di kabupaten Dogiyai.
7. Kami pelajar dan mahasiswa bersama masyarakat Dogiyai tidak akan memberikan tanah sepetakpun kepada TNI-POLRI untuk membangun Polres dan Kodim di Dogiyai.
8. Kami menolak kehadiran segala bentuk produk Jakarta di Dogiyai.
9. Kami mahasiswa dan pelajar IPMADO di Manado mengutuk keras pelaku kebakaran kios-kios di Dogiyai.