Gempa Cianjur tentu masih terekam jelas dibenak kita semua, masih menyisakan rasa duka yang mendalam bagi saudara kita disana. musibah ini menelan banyak korban dan memporak-porandakan bangunan serta fasilitas umum yang tidak sedikit jumlahnya. Ada 16 kecamatan yg terdampak yang terdiri dari 169 desa/kelurahan
Gempa yang berkekuatan 5,6 magnitude ini menelan 600 orang meninggal dunia, 114.683 pengungsi Belasan ribu rumah rusak serta ratusan infrastruktur yg rusak meliputi sekolah Tempat ibadah fasilitas kesehatan dan gedung perkantoran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai insan akademika tentu merasakan betul apa yang dirasakan oleh warga Cianjur, solidaritas dan empati serta rasa kemanusiaan sivitas akademika STKIP PGRI Lumajang tergugah karena tepat 1 tahun yang lalu kami juga pernah mengalami hal yang serupa yaitu musibah berupa guguran awan panas gunung semeru. Perasaan senasib seperjuangan inilah yang menginisiasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Lumajang, DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) , UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) dan Himaprodi (Himpunan Mahasiswa Program Studi) berkoordinasi dan berinisiasi mengambil upaya langkah nyata turut serta meringankan beban warga terdampak gempa bumi di Cianjur Jawa barat yaitu berupa penggalangan dana kepada seluruh civitas akademika di kampus STKIP PGRI Lumajang.
Penggalangan donasi dilakukan selama 10 hari dan dikhususkan untuk internal STKIP PGRI Lumajang. Setelah donasi dari para insan akademika STKIP PGRI terkumpul, BEM STKIP PGRI Lumajang bekerja sama dengan BEM STKIP PGRI Sukabumi dan NGO/LSM donoroksigen.id melakukan pendistribusian kepada Anak anak dan warga terdampak di Cianjur yaitu berupa obat-obatan, makanan ringan untuk anak usia dini, makanan ringan untuk dewasa, peralatan sekolah seperti buku, alat tulis dan sembako.
Upaya dimaksudkan untuk menghadirkan kembali senyum di wajah para korban terdampak gempa bumi di Cianjur dan untuk menghadirkan asa serta kebersamaan bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi musibah ini. Kepercayaan akan bisa bangkit. Kesiapsiagaan serta sigap ditengah bencana ini tentu menjadi penentu dalam merecovery dan pemulihan pasca bencana alam. Kami percaya warga Cianjur akan mampu melewati masa-masa sulit ini ujar Rani Widatul selaku ketua BEM STKIP PGRI Lumajang.