SUARA UTAMA, NGAWI – Peningkatan Kemampuan Menjumlah Melalui Media Aneka Buah – Buahan di Kelompok B TK PERMATA HATI PANJI Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur – Semester II Tahun Ajaran 2020/2021
Bu Fitri Asih sedang melakukan kegiatan Peningkatan Kemampuan Menjumlah Melalui Media Aneka Buah – Buahan di Kelompok B TK PERMATA HATI PANJI Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur – Semester II Tahun Ajaran 2020/2021. Foto & Gambar: Dokumentasi Pribadi Bu Fitri Asih
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Guru yang Profesional sangat dibutuhkan untuk mewujudkan mutu Pendidikan yang ada di sekolah, kemampuan guru selalu diperbaharui melalui pengembangan keprofesian , tidak hanya dengan melalui pengembangan keprofesian guru yang professional tetapi juga melakukan penelitian Tindakan kelas yang ada di sekolah. Kompetensi yang dituntut dari guru profesional adalah memiliki kebiasaan dan kemampuan ilmiah dalam merancang, melaksanakan, menemukan kekuatan dan kelemahan dalam kegiatan pengembangan, serta memanfaatkannya untuk perbaikan kegiatan selanjutnya.
Perkembangan kognitif anak meliputi kemampuan otak anak dalam memperoleh, mengelola, dan menggunakan informasi tersebut menjadi sebuah pengetahuan bagi dirinya. Kemampuan kognitif berkaitan dengan kemampuan berpikir anak untuk dapat mengelola perolehan belajar, menemukan bermacam-macam alternatif masalah, mengembangkan kemampuan logika matematika, mengelompokkan, serta kemampuan berpikir teliti (Departemen Pendidikan Nasional, 2004: 6).
Tahap kemampuan membilang anak berdasarkan tugas perkembangan meliputi berbagai karakteristik prilaku pada setiap aspek perkembangannya. Anak usia 5-6 tahun pada umumnya secara kognitif khususnya matematika sudah dapat melakukan banyak hal, dalam Standart Perkembangan Anak (Mudjito,2007b: 10-11) di antaranya: a) menyebut dan membilang benda-benda; serta e) membedakan dan membuat dua kumpulan benda yang sama jumlahnya, yang tidak sama, lebih sedikit dan lebih banyak.
Lebih spesifikasinya pada usia lima tahun, anak usia TK menurut Spodek, Saracho,dan Devis (M.Ramli,2005: 193) dapat melakukan beberapa kemampuan. Salah satunya dalam bidang perkembangan kognitif yaitu: a) Menyadari beberapa huruf dan Angka ; b) Mengemukakan urutan angka sampai dua puluh; c) mengamati dan mendengarkan serta berganti bicara dalam diskusi kelompok; d) Dapat menceritakan perbedaan dan persamaan krayon dan pensil.
Anak usia 3-5 tahun mulai belajar mengenai konsep bilangan, mereka akan memulai dengan berhitung. Seefeldt & wasik (2008: 398) menyatakan bahwa beberapa anak usia empat tahun akan belajar nama-nama bilangan tetapi tidak akan mampu menilai lambang-lambangnya. Misalnya, mereka bisa menyebut satu, dua, tiga tetapi tidak mampu mengidentifikasi angka 1 dengan kata satu, 2 dengan kata dua, 3 dengan kata tiga, dan seterusnya.
Dari paparan diatas maka salah salah satu cara yang cocok bagi pengajaran (matematika) untuk anak adalah dengan mengembangkan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak.
Media pembelajaran sangat berperan untuk keberhasilan proses belajar mengajar. Peranan media pembelajaran terutama adalah untuk membantu penyampaian materi kepada siswa. Dalam hal ini bisa terlihat bahwa tingkat kualitas atau hasil belajar juga dipengaruhi oleh kualitas media pembelajaran yang digunakan.Untuk mendapatkan kualitas media pembelajaran yang baik agar dapat memberikan pengaruh yang signifikan dalam proses belajar mengajar, maka diperlukan pemilihan dan perencanaan penggunaan media pembelajaran yang baik dan tepat. Pemilihan media pembelajaran yang tepat ini menjadikan media pembelajaran efektif digunakan dan tidak sia-sia jika diterapkan.
Media kartu angka merupakan salah satu contoh media sederhana. Kartu angka merupakan media visual yang tidak dapat diproyeksikan yang berisi bahan ajar berupa gambar dan angka yang terbuat dari lembaran kertas dimana salah satu sisinya bergambarkan jumlah benda satu sampai lima. Media pembelajaran sederhana adalah media pembelajaran yang dapat dirancang, dikembangkan dan dibuat sendiri oleh guru. Media pembelajaran untuk anak usia dini haruslah dirancang dan direncanakan dengan baik sehingga keberadaan media pembelajaran dapat memotifasi anak untuk belajar lebih rajin.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Anak mampu menunjukkan bilangan 1-5 yang ada pada kartu angka
- Anak mampu mengembangkan segenap potensinya yang ada pada dirinya
- Anak mampu mengenal urutan bilangan dan pemahaman konsep angka dengan baik
- Anak akan lebih mudah memahami konsep pemahaman dan pengurangan dengan baikdengan menggunakan gambar dan benda.
Hasil penelitian Tindakan kelas ini dengan penggunaan media Permainan Kartu Angka
Bentuk kegiatan yang menyenangkan dan menarik minat anak memberikan kontribusi tersendiri bagi kelangsungan proses belajar mengajar, anak dapat melaksanakan kegiatan pengembangan kognitif yang telah terintergrasi dengan media kartu angka merupakan kegiatan yang terlaksana di dalam kelas dalam kegiatan inti.
Setelah anak didik TK ABA 30 Sepanjang ,Taman, Kabupaten Sidoarjo, mengalami Proses belajar konsep bilangan melalui media kartu angka pada siklus 1, terbukti memberikan dampak positif dalam kondisi ini indikator.
Dengan melihat rekomendasi dari hasil siklus 1, maka dilakukan penyempurnaan pada siklus II, dalam kegiatan peningkatan kemampuan membilang 1-10 dengan metode Tanya jawab melalui media kartu angka dilaksanakan didalam kelas dengan kegiatan yang menyenangkan dan memberikan kesempatan pada anak dengan waktu yang cukup.
Setelah murid-murid TK ABA 30 Sepanjang ,Taman, Kabupaten Sidoarjo, mengalami proses kegiatan belajar mengajar membilang 1-10 dengan metode Tanya jawab melalui media kartu angka pada siklus II terbukti dampak positif anak dalam mengembangkan kognitif.
peningkatan kemampuan membilang 1-10 dengan metode tanya jawab melalui media kartu angka pada anak kelompok A TK ABA 30 Sepanjang ,Taman, Kabupaten Sidoarjo, tahun Pelajaran 2021/2022 itu terbukti dari data siklus I , memperoleh jumlahb rata-rata 40,62% kemudian mengalami peningkatan dari siklus I menuju ke siklus II memperoleh jumlah rata-rata 68,75 % siklus III memperoleh jumlah rata-rata 87,5%
Dan Pada kegiatan Refleksi penelitian Tindakan kelas ini saya merasakan adanya masalah dan kekurangan yang muncul pada saat melakukan penelitian tndakan kelas sebagai berikut :
- Metode yang digunakan guru kurang tepat
- Kurang tepatnya media pembelajaran untuk peningkatan kemampuan membilang 1 – 5 pada anak.
- Pembelajaran tidak mengaktifkan anak sehingga anak cepat bosan.
- Anak kurang respon dalam mengikuti kegiatan berhitung.
- Anak mulai bosan karena gambar kartu yang kurang menarik dan tulisannya kecil
- Beberapa anak masih takut dan tidak mengikuti perintah
- Anak kurang memahami penjelasan guru
- Kurangnya minat anak dalam keseluruhan dalam mengikuti kegiatan
- anak masih bingung ketika diperlihatkan kartu angka secara acak
- anak belum mampu menunjuk bilangan 1-10 dengan benar
- anak belum mampu menyebutkan bilangan 1-10 dengan tepat
- anak belum mampu mengurutkan bilangan dengan benar
- anak belum mampu menempel kartu angka yang disediakan
Penyelesaian permasalahan yang terjadi dapat diatasi alternatif dan pemecahan masalah sebagai berikut :
- Peningkatan kemampuan membilang 1 – 5 dengan menggunakan metode tanya jawab.
- Media yang digunakan adalah media kartu angka.
- Penelitian ini dilakukan pada anak TK ABA 30 Sepanjang ,Taman, Kabupaten Sidoarjo, Tahun Pelajaran 2021/2022 .
Sapetendik Indonesia Siapkan Pre Test PPG dan UKMPPG 2023, Ini Langkahnya
Bangun Peradaban Literasi, Suara Utama Berkomitmen Lawan Hoax dengan SDM Jurnalis baru yang Siap Berjuang. Foto & Gambar: Mas Andre Hariyanto/Saepudin Fikri. Rotasi Pengurus Suara Utama (SUARA UTAMA)