Pengenalan Lambang Bilangan Dengan Media Jepi (Jam Edukasi Pintar) di  Kelompok A TK PERTIWI NGANJAT KECAMATAN POLAHARJO KABUPATEN KLATEN – Semester 1 Tahun Ajaran 2021/2022

- Writer

Jumat, 8 Maret 2024 - 11:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARA UTAMA, NGAWIPengenalan Lambang Bilangan Dengan Media Jepi (Jam Edukasi Pintar) di  Kelompok A TK PERTIWI NGANJAT KECAMATAN POLAHARJO KABUPATEN KLATEN – Semester 1 Tahun Ajaran 2021/2022

Widha 2 Pengenalan Lambang Bilangan Dengan Media Jepi (Jam Edukasi Pintar) di  Kelompok A TK PERTIWI NGANJAT KECAMATAN POLAHARJO KABUPATEN KLATEN - Semester 1 Tahun Ajaran 2021/2022 Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

Bu Widhasari Cahyaning Ratrisedang melakukan kegiatan –Pengenalan Lambang Bilangan Dengan Media Jepi (Jam Edukasi Pintar) di  Kelompok A TK PERTIWI NGANJAT KECAMATAN POLAHARJO KABUPATEN KLATEN – Semester 1 Tahun Ajaran 2021/2022. Foto & Gambar: Dokumentasi Pribadi Bu Widhasari Cahyaning Ratri

 

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Pengenalan Lambang Bilangan Dengan Media Jepi (Jam Edukasi Pintar) di  Kelompok A TK PERTIWI NGANJAT KECAMATAN POLAHARJO KABUPATEN KLATEN - Semester 1 Tahun Ajaran 2021/2022 Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Guru yang Profesional sangat dibutuhkan untuk mewujudkan mutu Pendidikan yang ada di sekolah, kemampuan guru selalu diperbaharui melalui pengembangan keprofesian , tidak hanya dengan melalui pengembangan keprofesian guru yang professional tetapi juga melakukan penelitian Tindakan kelas yang ada di sekolah. Kompetensi yang dituntut dari guru profesional adalah memiliki kebiasaan dan kemampuan ilmiah dalam merancang, melaksanakan, menemukan kekuatan dan kelemahan dalam kegiatan pengembangan, serta memanfaatkannya untuk perbaikan kegiatan selanjutnya.

Usia dini merupakan masa keemasan (the golden age), dan juga merupakan masa kritis dalam tahap perkembangan manusia. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr Benjamin S. Bloom, Professor of Education in University of Chicago, mengungkapkan bahwa perkembangan kognitif anak sangat pesat terjadi pada usia 0-8 tahun. Di usia 4 tahun mencapai 50%, pada usia 8 tahun telah mencapai 80% dan pada usia 18 tahun intelegensi seorang dewasa telah komplit terbentuk. Dalam tahap usia emas ini diharapkan pendidikan mampu mengoptimalkan perkembangan kapabilitas kecerdasan anak.

 

APE (Alat Permainan Edukatif) sangat banyak ragam dan jenisnya, setiap permainan harus mampu mengembangkan kemampuan-kemampuan dasar alamiah anak, disebut juga multiple inteligences atau kecerdasan majemuk, yang awalnya hanya tujuh kecerdasan sekarang sudah berkembang menjadi sembilan kecerdasan meliputi musical (kecerdasan musik), linguistik (kecerdasan verbal/berbicara), kinestetik (kecerdasan olah tubuh), visual spasial (kemampuan melihat gambar), matematislogis (kecerdasan mengolah agka), interpersonal (kecerdasan bersosialisasi), intrapersonal (kecerdasan memahami diri sendiri), naturalis (kecerdasan mengenal alam), dan eksistensial (kecerdasan menjawab keberadaan manusia).

 

Kecerdasan matematis merupakan jenis pengetahuan dan kemampuan yang sangat dibutuhkan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Didalam Pendidikan Anak Usia Dini untuk mengenalkan konsep angka pada anak dapat dilakukan melalui tiga tahap yaitu: (1) membilang, menyebutkan bilangan berdasarkan urutan, (2) mencocokan setiap angka dengan benda yang dihitung.

 

Hasil pengamatan di  TK Pertiwi Nganjat Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten kemampuan mengenal lambang bilangan masih sangat kurang, rata-rata anak sudah bisa membilang namun belum mengetahui konsep angka, saat diminta untuk mengurutkan angka 1-10 ada yang belum bisa. Anak juga masih belum bisa menghubungkan gambar benda dengan lambang bilangannya, selain itu antusias anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sudah mulai muncul namun kadang anak bosan dengan pembelajaran yang monton, media serta teknik yang digunakan belum bisa membuat anak aktif dalam pembelajaran, perhatian anak mudah terpecah dan lebih sering banyak bercanda dengan teman-temannya. Untuk itu diperlukan adanya cara cara baru yang lebih menarik dan efektif untuk digunakan dalam peningkatan kemampuan memahami bilangan pada anak.

 

Berdasarkan kenyataan tersebut penulis mencoba membuat sebuah media pembelajaran dari JEPI (Jam Pintar Edukatif), digunakan untuk belajar angka dan hitung sederhana melalui permainan mendidik. Dengan menggerakkan angka kegambar yang sesuai maka anak belajar mengenal angka sekaligus berhitung sederhana. Gerakan tangan untuk menempatkan angka ke tempat yang sesuai akan merangsang motorik halus anak dan konsentrasi, serta koordinasi tangan-mata.

 

Permainan Jam Pintar merupakan sebuah permainan yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini yang dapat meningkatkan kemampuan matematika pada anak usia dini, dimana permainan ini dapat membuat anak usia dini mengenal konsep angka, anak dapat mengurutkan angka, membilang dan mengurutkan jumlah angka pada benda. Kegiatan permainan jam pintar salah satu cara yang dapat digunakan dalam meningkatkan pengenalan terhadap konsep angka, karna pembelajaran dilakukan dengan bermain sehingga anak dapat mengembangkan kognitifnya.

 

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak usia 4-5 tahun di TK Pertiwi Nganjat Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten
  2. Untuk mendepenelitiankan media JEPI dalam meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak usia 4-5 tahun di TK Pertiwi Nganjat Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten
  3. Untuk mengetahui peningkatan media JEPI dalam meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak usia 4-5 tahun di TK Pertiwi Nganjat Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten

 

Hasil penelitian Tindakan kelas ini dengan penggunaan media JEPI (Jam Pintar Edukatif)  dapat menjadikan anak aktif dalam mengikuti pembelajran . Secara tidak langsung media pembelajar dapat berfungsi sebagai alat yang dapat mendorong dan meningkatkan motivasi siswa agar aktif dalam belajar sehingga dapat menciptakan suasan pembelajaran yang efektif. Selain itu guru dalam menyampaikan pembelajaran pun tidak tidak hanya sebatas secara verbal hanya dengan kata-kata tetapi dengan tindakan secara nyata yang dilakukan bersama-sama sehingga lebih bermakna bagi anak.

BACA JUGA :  "Seakan Kita Tidak memiliki Sejarah Dan Budaya"

Pengenalan lambang bilangan pada anak memerlukan pengunaan stimulasi maupun metode yang sesuai dan menyenangkan. Salah satu penyajian pembelajaran yang efektif adalah dengan menggunaan bantuan media pembelajaran. Media pembelajaran digunakan untuk membantu anak lebih memahami konsep-konsep maupun materi yang sulit untuk dipahami maupun yang bersifat abstrak menjadi lebih konkrit atau nyata maka dipergunakanlah sebuah media pembelajaran, agar anak lebih mudah untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru sekolah.

 

Permainan Jam Pintar merupakan sebuah permainan yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini yang dapat meningkatkan kemampuan matematika pada anak usia dini, dimana permainan ini dapat membuat anak usia dini mengenal konsep angka, anak dapat mengurutkan angka, membilang dan mengurutkan jumlah angka pada benda. Kegiatan permainan jam pintar salah satu cara yang dapat digunakan dalam meningkatkan pengenalan terhadap konsep angka, karna pembelajaran dilakukan dengan bermain sehingga anak dapat mengembangkan kognitifnya. Nasution (2013: 67) mengungkapkan bahwa jam pintar adalah alat permainan yang terbuat dari kayu yang berbentuk persegi atau bujur sangkar yang di dalamnya terdapat berbagai macam gambar yang menarik dan juga berwarna-warni dan terdapat angka 1-12 sesuai dengan jam yang sesungguhnya.

 

Hasil pengamatan di  TK Pertiwi Nganjat Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten kemampuan mengenal lambang bilangan masih sangat kurang.  Hasil observasi awal menunjukkan diketahui bahwa anak yang mencapai kriteria tuntas yaitu BSH (Berkembang Sesuai Harapan) dan BSB (Berkembang Sangat Baik) pada Pra Siklus sejumlah 3 anak atau sebesar 16%. Rata-rata anak sudah bisa membilang namun belum mengetahui konsep angka, saat diminta untuk mengurutkan angka 1-10 ada yang belum bisa. Anak juga masih belum bisa menghubungkan gambar benda dengan lambang bilangannya, selain itu antusias anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sudah mulai muncul namun kadang anak bosan dengan pembelajaran yang monton, media serta teknik yang digunakan belum bisa membuat anak aktif dalam pembelajaran, perhatian anak mudah terpecah dan lebih sering banyak bercanda dengan teman-temannya.

 

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak usia 4-5 tahun melalui media JEPI di  TK Pertiwi Nganjat Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten dapat ditingkatkan. Peningkatan yang didapatkan berdasarkan dengan tindakan penelitian yang telah dilakukan pada siklus I namun belum memenuhi standar yang diharapkan, sehingga peneliti melakukan tindakan penelitian lanjutan yaitu pada penelitian siklus II, terlihat pada siklus II kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak usia 4-5 tahun melalui media JEPI di  TK Pertiwi Nganjat Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten meningkat dan sudah sangat memenuhi indicator keberhasilan. Hal ini terbukti dengan banyaknya anak yang sudah menguasai butir-butir instrumen.

 

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak usia 4-5 tahun melalui media JEPI di  TK Pertiwi Nganjat Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten dapat ditingkatkan. Peningkatan yang didapatkan berdasarkan dengan tindakan penelitian yang telah dilakukan pada siklus I namun belum memenuhi standar yang diharapkan, sehingga peneliti melakukan tindakan penelitian lanjutan yaitu pada penelitian siklus II, terlihat pada siklus II kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak usia 4-5 tahun melalui media JEPI di  TK Pertiwi Nganjat Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten meningkat dan sudah sangat memenuhi indicator keberhasilan. Hal ini terbukti dengan banyaknya anak yang sudah menguasai butir-butir instrumen.

 

Dan Pada kegiatan Refleksi penelitian Tindakan kelas ini saya merasakan adanya masalah dan kekurangan yang muncul pada saat melakukan penelitian tndakan kelas sebagai berikut :

  1. Kemampuan mengenal lambang bilangan masih sangat kurang, rata-rata nak sudah bisa membilang namun belum mengetahui konsep angka.
  2. Anak masih belum bisa menghubungkan gambar benda dengan lambang bilangannya
  3. Anak merasa bosan dengan pembelajaran yang monoton
  4. Media serta teknik pembelajaran yang digunakan belum bisa membuat anak aktif dalam pembelajaran
  5. Anak belum bisa konsentrasi dan lebih sering bercanda dengan teman-temannya

 

 

 

Penyelesaian permasalahan yang terjadi dapat diatasi alternatif dan pemecahan masalah sebagai berikut :

  1. Penting bagi anak memahami kemampuan mengenal lambang bilangan 1-10.
  2. Kemampuan mengenal lambang bilangan 1-10 dirasa perlu untuk anak usia dini.
  3. Pendidik dipandang perlu membuat terobosan media/metode.
  4. Media JEPI angka dianggap efektif dalam meningkatkan pemahaman mengenal lambang bilangan 1-10 pada anak.

Sapetendik Indonesia Siapkan Pre Test PPG dan UKMPPG 2023, Ini Langkahnya

Bangun Peradaban Literasi, Suara Utama Berkomitmen Lawan Hoax dengan SDM Jurnalis baru yang Siap Berjuang. Foto & Gambar: Mas Andre Hariyanto/Saepudin Fikri. Rotasi Pengurus Suara Utama (SUARA UTAMA)

Bangun Peradaban Literasi, Suara Utama Berkomitmen Lawan Hoax dengan SDM Jurnalis baru yang Siap Berjuang. Foto & Gambar: Mas Andre Hariyanto/Saepudin Fikri. Rotasi Pengurus Suara Utama (SUARA UTAMA)

(Sam Foundation) bantu secara Virtual peserta melakukan Konfirmasi Kesediaan Calon Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Tahun 2023 Angkatan Ifirmasi Kesediaan Calon Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Tahun 2023 Angkatan I

Sam Foundation Bekerja sama dengan Sapetendik Indonesia adakan Kiat Khusus Menghadapi UKM PPG (UP dan UKIN) First Taker dan serta Retaker 2023

Foto: Dok. Mas Andre Hariyanto. Pamflet Poster/Redaksi Suara Utama Kembali Membuka Kesempatan Bergabung Menjadi Kaperwil, Kabiro, Koresponden, Jurnalis/Suara Utama
Foto: Dok. Mas Andre Hariyanto. Pamflet Poster/Redaksi Suara Utama Kembali Membuka Kesempatan Bergabung Menjadi Kaperwil, Kabiro, Koresponden, Jurnalis/Suara Utama

Berita Terkait

Inkubasi Bisnis Wiji Unggul 2024 Ditutup dengan Sukses: UMKM Tangguh dan Adaptif
Realitas Semu Program Sinetron Televisi
Pertanyaan Berat di Tengah Krisis Pertambakan Dipasena
Bangunan Senilai Rp 383 Juta di SMPN 16 Merangin Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi yang Ada
Viral!!! Penagihan Intimidatif Bank Mandiri Klampok Banjarnegara Buat Nasabah UMKM Resah
Kecelakaan di jalan AW Syahranie Kota Samarinda, Tiga Orang Relawan Meninggal Dunia
Miris, Masyarakat Kecewa Bayar Air PDAM Terdouble
Dojo Dharmawangsa Kodim Purbalingga Raih 22 Medali, Ciptakan Prestasi Gemilang!
Berita ini 111 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:01 WIB

Inkubasi Bisnis Wiji Unggul 2024 Ditutup dengan Sukses: UMKM Tangguh dan Adaptif

Rabu, 11 Desember 2024 - 17:24 WIB

Realitas Semu Program Sinetron Televisi

Rabu, 11 Desember 2024 - 06:44 WIB

Bangunan Senilai Rp 383 Juta di SMPN 16 Merangin Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi yang Ada

Selasa, 10 Desember 2024 - 19:04 WIB

Viral!!! Penagihan Intimidatif Bank Mandiri Klampok Banjarnegara Buat Nasabah UMKM Resah

Selasa, 10 Desember 2024 - 14:53 WIB

Kecelakaan di jalan AW Syahranie Kota Samarinda, Tiga Orang Relawan Meninggal Dunia

Selasa, 10 Desember 2024 - 11:23 WIB

Miris, Masyarakat Kecewa Bayar Air PDAM Terdouble

Selasa, 10 Desember 2024 - 05:58 WIB

Dojo Dharmawangsa Kodim Purbalingga Raih 22 Medali, Ciptakan Prestasi Gemilang!

Senin, 9 Desember 2024 - 16:25 WIB

Dampak kenaikan UMK 2025 dan Ancaman PHK

Berita Terbaru

Ilustrasi : Menonton program siaran televisi (Sumber : Freepik)

Artikel

Realitas Semu Program Sinetron Televisi

Rabu, 11 Des 2024 - 17:24 WIB