KETIKA ELEKTABILITAS SEBAGAI ENERGI PRAGMATIS
Penulis : Rudyspramz ( Ketua MPI PDM Wonosobo)
**//Dapatkan Kabar terbaru dan follow di Google News Berita SUARA UTAMA
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
SUARA UTAMA-WONOSOBI. Menghadapi tahun politik sebagai warga yang baik harus berpikir cerdas untuk memilih seorang pemimpin.
Baca Juga :Muscab PCM Sapuran
https://suarautama.id/musyawarah-cabang-musycab-pimpinan-cabang-muhammadiyah-pcm-sapuran/
Ditengah era dimana elektabilitas dijadikan sebagai acuan keterpilihan seorang capres, yang dengan faktor itu semua partai akan merapat ke calon tsb dan rakyat juga cenderung menentukan pilihannya berdasarkan kuantitas hasil survey, yang mana isunya juga bisa di pesan sesuai yang bayar.
Ditengah era dimana politik elektoral dijadikan sebagai rujukan hampir semua politisi pragmatis, maka kemanakah gerangan nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik dan benar ? Kemanakah kita bisa mendapat figur yang tepat untuk memimpin sebuah negara besar dengan persoalan yang komplek dan harus mampu menciptakan kebijakan yang berkeadilan dan berkesejahteraan ?
Kita tidak akan menjadikan elektabilitas sebagai sesuatu yang kita tolak karena itulah real politic, tapi kita ingin mendudukkan secara benar relasi antara elektabilitas dengan intelektualitas dan moralitas. Kita ingin meletakkan yang pertama intelektualitas dan moralitas dulu yang dengan kedua hal tersebut menumbuhkan elektabilitas. Jadi politik elektoral memang realita yg harus kita terima tapi harus di topang pikiran2 tentang ide, gagasan dan program yang sudah teruji. Forum debat, dialog dan Uji publik adalah sarananya, dan masyarakat kampuslah yang harus banyak berperan dalam proses pendidikan politik ini.
Muhammadiyah yang memiliki infrastruktur intelektual kurang lebih 128 Perguruan Tinggi, ratusan akademisi dan ratusan ribu mahasiswa berkewajiban memberikan public address dengan terlibat aktif dalam uji ide, gagasan dan program para kandidat.
Sebagai gerakan dakwah Islam,Muhammadiyah juga melakukan uji moralitas para kandidat capres, dalam rangka melawan politik pragmatis dan memberikan pencerahan kepada masyarakat luas
Inilah civil Islam, Muhammadiyah yang berbeda dengan LSM dan kaum oposan.
Wallahu a’lam
@rdp51123