SUARA UTAMA, Cirebon – Pemerintah mencairkan BLT minyak goreng. Baru-baru ini pemerintah mencairkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng. Sejak sudah sekian lama kelangkaan dan mahalnya minyak goreng. Ini upaya oleh pemerintah dalam hal untuk mengurangi beban pada masyarakat yang kurang mampu. Akibat dari masalah minyak goreng tersebut.
Adapun penerima BLT tersebut untuk sejumlah 20,5 juta keluarga. Rinciannya yaitu penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), PKH, dan 2,5 juta untuk para Pedagang Kaki Lima (PKL). Nanti masing-masing akan mendapatkan Rp 100.000 setiap bulannya. Namun secara sekaligus dalam tiga bulan di mulai bulan April, Mei dan Juni. Maka total akan mendapatkan sebesar Rp. 300.000,- pada bulan April 2022.
Secara analisa kebijakan pemerintah, solusi BLT minyak goreng ini kurang tepat. Alasannya karena banyak hal yang akan menimbulkan dan menambah problem baru. Kita tidak hanya berfokus pada harga minyak goreng, komoditas lain juga akan mengikuti kenaikan harga. Masalah penerima, apakah data penerima sudah tepat dan sudah terverifikasi dan validasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selanjutnya masalah pencairannya, ini kemungkinan akan terjadi penyimpangan-penyimpangan dana pencairan BLT tersebut. Maka dari itu pemerintah seharusnya selalu check and recheck tentang sistem pengelolaan dan mekanismenya. Dalam hal harga, stok dan lain sebagainya. Hal tersebut terkait komoditas di Indonesia bukan hanya berfokus pada satu komoditas.