SUARA UTAMA,MERANGIN – Berbicara masalah pendidikan karakter serasa makanan sehari-hari di dunia pendidikan. Telah berbagai upaya dilakukan untuk menghaslkan karakter siswa yang baik. Salah satunya adalah dengan pendidikan agama di sekolah. Mereka diajarkan cara beribadah dengan benar, diajarkan bersosialisasi dengan baik. Karena pada dasarnya manusia mempunyai dua hubungan yang tidak boleh diabaikan, ada hubungan vertikal (dengan Allah) juga secara horizontal (dengan manusia) sebagai mahluk sosial.
Di dalam mengimplementasikan ajaran agama di sekolah dengan berbagai cara salah satunya adalah melaksanakan peringatan hari hari besar keagamaan. Mengeluarkan infak dan sedekah, santunan anak yatim dan lain sebagainya. Salah satu upaya tersebut dengan menumbuhkan kesadaran berinfak, seperti yang telah di ketahui bahwa berinfak, sedekah dan zakat adalah di anjurkan oleh agama.
Karena masih banyak kita jumpa anak tumbuh dan berkembang dengan kurang memiliki jiwa sosial, terutama sikap toleransi terhadap sesama. Anak menjadi kurang peka terhadap lingkungan sosial, jiwa sosial baru tergerak kalau ada bencana, jiwa sosial yang semakin berkurang akan menimbulkan keserakahan dan pada akhirnya akan menjadi generasi korupsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Infak dan sedekah adalah bagian dari ajaran agama Islam dan idealnya harus diperkenalkan kepada siswa sebagai bentuk pendidikan dini. Sayangnya infak dan sedekah ini tak jarang menjadi masalah dan dianggap pungutan liar di sekolah. Padahal apabila dilakukan berdasarkan syariat Islam dan ketentuan yang ada tidak mungkin akan menjadi masalah dan dianggap pungli.
Pada usia sekolah harusnya sudah mulai diajarkan kepada siswa tentang menerapkan ajaran agama Islam. Untuk itu infak dan sedekah juga harus diperkenalkan dan tidak boleh dilakukan pemaksaan dalam memberikan pemahaman atau mengajarkan kepada siswa.
Seperti halnya di MTsN 1 Merangin yang beralamat di Jalan Simpang MAN Kelurahan Pasar Atas Bangko, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin Provinsi Jambi, dengan mengadakan program infak untuk semua warga sekolah, anak anak diimbau menyisihkan sebagian uang jajan mereka untuk berinfak.
Dijumpai di ruang kerjanya pada Kamis (16/5/24) Kepala MTSN 1 Merangin Tri Sulistyo Spd. MA, mengatakan jika berinfak adalah perbuatan mengeluarkan sebagian harta atau benda. Infak merjadi salah satu implementasi amal ibadah seseorang terhadap Allah SWT dalam kehidupan keseharian. Dalam amalan infak terkandung nilai-nilai keikhlasan dalam berbuat baik dan beramal saleh.
“Pengelolaan kegiatan ini dilaksanakan oleh pembina Rohis, dan dana infaq tersebut tidak ditentukan barapa besar jumlahnya, yang terpenting adalah keihklasan masing-masing,
Untuk itu para Siwa MTsN 1 Merangin ini di sarankan berinfaq secara rutin setiap hari jumat bertujuan untuk melatih siswa dalam bersedekah dengan menyisihkan sebagian uang jajan serta melatih para siswa agar mempunyai jiwa sosial serta peduli terhadap sesama,” Demikian ucap Kepsek
Ditambahkannya lagi menurut Kepsek, Menurutnya melalui kegiatan infaq tersebut diharapkan peserta didik memiliki kepekaan dan kepedulian sosial yang tinggi terhadap sesama.
“Hasil dari infak peserta didik ini dikelola oleh Guru Pembina Rohis, selanjutnya disalurkan untuk kegiatan sosial dan keagamaan di sekolah serta membantu siswa yang membutuhkan, untuk itu mari tanamkan dan kembangkan sikap peduli peserta didik kepada sesama dengan memberikan teladan nyata bagi mereka,” Pungkasnya
Penulis : Ady Lubis
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama