Menjawab tantangan penegakan 3 Perda Paniai-ANI

- Writer

Jumat, 9 Desember 2022 - 09:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARA UTAMA, PANIAI – Hari ini kami Tim relawan melihat bahwa situasi banyak orang Paniai masih sedang minum mabuk. Penegakkan perda yang dilakukan oleh POL-PP tidak efektif dan tidak logis, jika hanya penggerebekan dan pensitaan serta denda pidana hukum.

Melihat dari kondisi real ini, kita perluh menumukan format baru dalam menegakkan perda tanpa ada indikasi kepentingan bisnis terselubung.

Langkah lain yang kita bisa tempuh untuk berantas penyakit soal hal seperti begitu ini adalah membuat kegiatan-kegiatan produktif antara beberapa yakni lain: “KKR, seminar, Konser Musik, Pembersihan Danau, Reboisasi, dan Futsal, bola volly dll.” Semua itu libatkan para pemuda-pemudi yang selalu miras dan mereka berperan aktif dalam kepanitian.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Menjawab tantangan penegakan 3 Perda Paniai-ANI Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saya berpikir kita harus mengedepankan pembinaan mental dan spritual supaya revolusi mental itu terjadi dalam diri kita semua sebelum membersiapkan revolusi sosial yang total. Saya kira upaya pemberantasan yang dilakukan beberapa waktu lalu, itu hanya sebatas pelarangan dan penutupan tempat- tempat penjualan miras.

Tapi, hal yang sekarang kita seriusi adalah upaya menyibukkan mereka dalam satu aktivitas yang mengikat. Selain KKR, futsal, volley dan lainnya yang disebutkan diatas sebab, kegiatan-kegiatan ini hanyalah sebagai penunjang menuju pembentukan mental, spritual, dan lainya.

Formatnya adalah salah satunya mempersiapkan bengkel bagi yang bisa perbaiki motor, persiapan tempat pencucian motor mobil, lalu kemudian bagimana mereka dimasukkan dalam honor pembersihan kota dalam. Hal-hal itu mungkin kita format yang agak relevan.

BACA JUGA :  Mengenal Keris Sebagai Warisan Budaya Yang Abadi

Saya kira hal hal ini terlebih dahulu kita siapkan, lalu langkah selanjutnya adalah rohaniawan siapa yang bersedia mendampingi mereka dalam upaya pembentukan mentalitas dan spiritualitas.

Setelah itu, kegiatan-kegiatan penunjang lainnya terus lakukan, kemudian libatkan mereka sebagai aktor penting didalamnya.

Hal ini merupakan sangat penting kita bicara karena, bukan hanya upaya pemberantasan miras dan penyakit sosial lainya, tapi sisi lain kita sedang upaya memanusiakan manusia.

Jadi, usul momentum natal ini sangat penting untuk kita manfaatkan, kira-kira gereja pemuda gereja mana yang siap lakukan natal ditengah-tengah pasar, atau pembagian kado natal bagi mereka yang terlantar karena hal-hal itu buruk terhadap masyarakat Paniai.

Karena, khotbah-khotbah mimbar tentang pemberantasan miras sangat cukup waktunya. Apalagi pemerintah yang hanya buat perda lalu realisasinya tidak terlaksana ke depan. Satu kali perdakan merupakan secara mutlak yang tetapkan.

Mungkin satu hal yang patut kita contohi adalah pendekatan persuasif yang dibangun oleh Pdt Hans tebai (Pantekosta) itu sangat relevan diterapkan oleh Pdt lainya menuju pembentukan spiritual yang dimaksudkan diatas, sangat pas sekali, bila beliau dilibatkan sebagai ketua tim pembinaan spritual dalam tim ini.

Jadi, kesimpulannya, sepanjang jurang pemisah masih terbangun antara manusia yang sadar dan tidak sadar, apalagi memandang mereka dengan sebelah mata. Masih jauh dari harapan tentang pemulihan negeri Paniai dari aktivitas-aktivitas penyakit sosial.

Oleh: Ketua Tim Relawan Paniai ANI
Amos Kayame, S.H

Berita Terkait

Bogor Kembali Cerah Setelah Hujan Berkepanjangan
Mengenal Keris Sebagai Warisan Budaya Yang Abadi
Seminar Nasional UKRIDA: Mengupas Prospek dan Tantangan Dunia Usaha di Tahun 2025
Pembangunan SPAM Desa La’uri Diduga Bermasalah: Masyakat Keluhkan Kualitas dan Pasokan Air
Alumni Fakultas Syariah dan Hukum Raih Sukses pada Penerimaan CPNS 2025
Libur, Belajar dan Libur Lagi…Itu Skema Pembelajaran di Bulan Ramadhan Tahun Ini
Milad dan Silatnas, Yayasan Pusat Pembelajaran Nusantara Berikan Penghargaan untuk 7 Anggota Terbaik
Pesona Pulau Tabuan Lampung, Lebih dari Ekspektasi
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 23 Januari 2025 - 11:42 WIB

Bogor Kembali Cerah Setelah Hujan Berkepanjangan

Rabu, 22 Januari 2025 - 17:14 WIB

Mengenal Keris Sebagai Warisan Budaya Yang Abadi

Rabu, 22 Januari 2025 - 00:41 WIB

Pembangunan SPAM Desa La’uri Diduga Bermasalah: Masyakat Keluhkan Kualitas dan Pasokan Air

Selasa, 21 Januari 2025 - 21:15 WIB

Alumni Fakultas Syariah dan Hukum Raih Sukses pada Penerimaan CPNS 2025

Selasa, 21 Januari 2025 - 17:01 WIB

Libur, Belajar dan Libur Lagi…Itu Skema Pembelajaran di Bulan Ramadhan Tahun Ini

Selasa, 21 Januari 2025 - 16:29 WIB

Milad dan Silatnas, Yayasan Pusat Pembelajaran Nusantara Berikan Penghargaan untuk 7 Anggota Terbaik

Selasa, 21 Januari 2025 - 12:09 WIB

Pesona Pulau Tabuan Lampung, Lebih dari Ekspektasi

Selasa, 21 Januari 2025 - 10:30 WIB

Konon Kucing Di Anggap Memiliki 9 Nyawa Mitos Atau Fakta

Berita Terbaru

Berita Utama

Bogor Kembali Cerah Setelah Hujan Berkepanjangan

Kamis, 23 Jan 2025 - 11:42 WIB

Berita Utama

Mengenal Keris Sebagai Warisan Budaya Yang Abadi

Rabu, 22 Jan 2025 - 17:14 WIB