Oleh: Mas Andre Hariyanto, CPS, CFNLP, CT.ALC™, CLMA®
Mantan Cleaning Service, Penjual Koran Keliling, dan Pengamen kini selaku Pendiri Yayasan Pusat Pembelajaran Nusantara DIY & Lembaga AR Learning Center
SUARA UTAMA – Menyadari hidup selalu menbutuhkan orang lain, karena hidup saling melengkapi dalam kebersamaan.
Nah, apa kita semua tahu menjaga kebersamaan bagaimana caranya, mari kita bahas tentang menjaga perasaan dan komitmen
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tidak akan sempurna bila sesama manusia jikalau tidak saling memahami segala perbedaan, pendapat, dan pergaulan di sekelilingnya dalam memahaminya.
Menjaga Perasaan dan Komitmen
Belajar menjadi manusia baik dimanapun kita berada, karena dengan menjadi manusia baik tentu memiliki banyak menjalin pertemanan. Tak hanya itu, Allah SWT (Tuhan) kita akan memberikan imbalan atau hadiah luar biasa dalam silaturahmi.
Sebagaimana yang tersurat berikut ini:
Artinya: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia menyambung tali silaturrahmi, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam” (HR Bukhari).
Komitmen dalam Membangun
Komitmen organisasi adalah suatu keadaan dimana seseorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Menurut Stephen P.
Namun sebelumnya perlu disadari apakah kita sudah berkomitmen dalam membangun sebuah kebersamaan? Komitmen itu diliat dari saat pertama hadir. Jika dalam kebersaman ia hadir saat pada sukses namun pergi saat terjatuh dengan berbagai alasan, tentu sudah pasti dipertanyakan komitmennya.
BACA : Kesempatan Bergabung Menjadi Wartawan Jurnalis di Kantor Berita Suara Utama ID
Tapi tidak bisa melihat dari hal itu saja, bisa juga saat kehadiran kita dibutuhkan selalu berusaha ada dan melengkapi adalah sebuah kesetiaan tiada taranya.
Komitmen juga harus bisa memahami segala karakter masing – masing bila kita dalam rana hal kebersamaan dalam membangun visi misi yang sama. Dan dibuktikan sesuai kenyataan dalamn pernyataan.
Menjaga Perasaan
Dalam organisasi dan perkumpulan atau sejenisnya, perlu kita memahami semua perasaan atau menjaga sebuah perasaan. Jika saat sudah lewat batas maka komitmennya bisa diartikan hanya sesaat. Karena keluar dari komitmen kebersamaan yang tentunya sudah diingatkan dan diberikan kesempatan tapi mengulangi kembali.
Lain lagi jika baru pertama kali masih ada tolernasi sebagai pengertian toleransi dibawah ini:
Toleransi atau Toleran secara bahasa kata ini berasal dari bahasa latin tolerare yang berarti “menanggung”, “menerima dengan sabar”, atau “membiarkan”. (sumber: Wikipedia).
SILAKAN BACA : Pimred Mas Andre Hariyanto Berharap Professional dalam Mengabarkan Kebenaran, Happy Milad SUARA UTAMA
Sementara dari kata lain yakni rukhsah dalam buku Rukhshah Dalam Tinjauan Syariah karya Vivi Kurniawati, Lc adalah murah, mudah, dan ringan. Kata rukhsah juga berasal dari kata kerja bentuk lampau (fi’il madhi) yaitu rakhasa yang artinya telah menurunkan atau telah mengurangkan.
Menjaga Perasaan dan Komitmen
Jadi kita bisa memberikan kepada siapapun kalau ingin berubah dengan saling menjaga perasaan dan tentu siap komimen kembali dalam 1 visi misi.
KLIK & BACA : Lowongan Kerja di Yayasan Pusat Pembelajaran Nusantara, Kantor Berita dan AR Learning Center
Menjaga Perasaan adalah menjaga hati dan menenggang perasaan yang kesimpulan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti menjaga perasaan adalah menjaga hati. Arti lainnya dari menjaga perasaan adalah menenggang perasaan.