SUARA UTAMA, Tulang Bawang- Sebanyak 50 ribu bibit bakau ditanam di sepanjang pantai timur Kampung Bumi Dipasena Abadi, Rawajitu Timur, Tulang Bawang. Pada Rabu (13/3/2024). Kegiatan ini dilakukan atas inisiasi dan koordinasi Yayasan Gajah Sumatra (Yagasu) dalam upaya restorasi kerusakan hutan mangrove seluas 20 hektar akibat terpaan angin dan gelombang laut yang terjadi di sepanjang garis pantai pertambakan udang Dipasena.
Ketua Kelompok Peduli Lingkungan Kampung Bumi Dipasena Abadi, Hasan Basri, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi antara kelompoknya dan Yayasan Gajah Sumatra (Yagasu) serta masyarakat setempat.
“Sangat mendukung karena ini merupakan langkah positif dalam membangun komunitas, khususnya seluruh warga Dipasena. Kami mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Gajah Sumatra yang telah peduli terhadap lingkungan pantai di seluruh Dipasena,” ungkap Hasan Basri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Awalnya, rencana penanaman melibatkan warga Teluk Gedung, sebuah kampung nelayan di pinggir pantai Kampung Bumi Dipasena Abadi. Namun, karena kondisi lokasi yang ekstrim, yakni lumpur yang sangat dalam, warga tersebut tidak sanggup untuk ikut berpartisipasi. Akhirnya, kegiatan penanaman melibatkan kelompok peduli lingkungan dan warga Bumi Dipasena Abadi saja.
Seperti yang diketahui, Yagasu adalah sebuah LSM yang fokus pada isu lingkungan, khususnya restorasi hutan mangrove. Untuk pertambakan Dipasena Lampung, Yagasu aktif memberdayakan warga lokal. Di masing-masing kampung yang ada dibentuk beberapa kelompok peduli lingkungan yang sebelumnya diberikan pemahaman dan bimtek pengelolaan mangrove mulai dari pencarian, penyemaian sampai dengan penanaman dan perawatan bibit mangrove yang telah ditanam.
Penanaman bibit bakau diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam menjaga kelestarian pantai Dipasena dan mencegah abrasi yang terus mengancam. Dengan kerjasama yang kuat antara berbagai pihak, diharapkan lingkungan sekitar pantai dapat terus terjaga dan memberikan manfaat bagi seluruh komunitas.