SUARA UTAMA, NTT – Perhimpunan Mahasiswa Manggarai (PERMMAI) Ende melaksanakan kegiatan reboisasi atau penghijaun di kabupaten Manggarai Timur, tepatnya di desa Compang Kantar, kecamatan Rana Mese, kabupaten Manggarai Timur pada Kamis (2/2).
Baca Juga: https://suarautama.id/ribuan-warga-serbu-kantor-bupati-mabar-ini-soalnya/
Kegiatan penghijauan itu dilaksanakan Mahasiswa PERMMAI Ende bersama Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Manggarai Timur dan masyarakat desa Compang Kantar.

Baca Juga: https://suarautama.id/sat-reskrim-polres-mabar-kembali-menerima-laporan-kasus-pelecehan-yang-menimpa-sr-bocah-16-tahun/
Ketua Panitia Pelaksana, Hironimus Tonda menjelaskan kegiatan reboisasi itu merupakan salah satu item kegiatan kemah kerja bakti mahasiswa yang mereka laksanakan selama lima hari di desa Compang Kantar itu.
Baca Juga: https://suarautama.id/simpang-siur-jawaban-pemda-mabar/
“Roboisasi dilakukan di beberapa titik yaitu di sumber mata air wae Cobe dan Wae Ludung,” terang Hironimus Tonda.
Ia menambahkan, setidaknya ada 500 lebih anakan pohon yang mereka tanam.
Ketua PERMMAI Ende, Boni Jangku mengatakan kegiatan reboisasi itu sebagai bentuk kepdulian Mahasiswa PERMMAI Ende dalam menyikapi persoalan ekologi.
“Ini kita laksanakan untuk menyikapi persoalan ekologi, pemanasan global dan persoalan lainnya yang dapat merugikan mahluk hidup termasuk manusia,” Kata Boni.
Boni melanjutkan kegiatan reboisasi itu juga mendukung program pembanguan jangka panjang atau development sustainable.
Baca Juga: https://suarautama.id/patut-dicontoh-kapolres-mabar-terima-permintaan-maaf-bripka-samsul/
Kegiatan itu mendapat respon positif dari masyarakat desa Compang Kantar. Masyarakat menilai kegiatan itu sangat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup masyarakat.
Baca Juga: https://suarautama.id/geram-dengan-sikap-bupati-mabar-warga-translok-siap-demo-jilid-2/
Hal itu dikatakan Stanis, salah seorang warga yang ikut melaksanakan penanaman.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat apalagi Adik adik Mahasiswa PERMMAI Ende memilih tempatnya di sumber mata air,” Tutur Stanis.