Suara Utama, Jayapura – Sejumlah Mahasiswa/i asal Kabupaten Jayawijaya kota study Jayapura, mengklarifikasi pernyataan bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom SE.M,si beberapa waktu lalu, yg berlangsung di salah satu lokasi diwilayah Jayapura, pada Minggu(22/05/2022).
Dalam klarifikasi tersebut para mahasiswa/i asal Jayawijaya menjelaskan isi Pidato Befa Yigibalom tersebut kami meyakini, dirinya telah menghancurkan moral rakyat papua, dan para elit politik papua lainnya termasuk gubernur papua Lukas Enembe.
Sebelumnya acara Bakar Batu yg di gelar di Distrik Honolema Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Kamis (19/5), kegiatan tersebut juga dilakukan dalam rangka pengucapan syukur berakhirnya masa jabatan Bupati Lanny Jaya, masa jabatan Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua, dukungan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan pemekaran DOB.
Kegiatan Bakar Batu tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pihak, seperti Bupati Jayawijaya, Bupati Yahukimo, Bupati Mamberamo Tengah, Bupati Yalimo, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jayawijaya, dan Ketua Umum Forum Komunikasi Pemekaran Lapago.
Dalam klarifikasi tersebut para Mahasiswa/i ini menjelaskan, “Pidato Befa Yigibalom dihadapan ribuan masyarakat Jayawijaya yg hadir saat itu lebih mempolitisir isu-isu jakarta tentang DOB dan OTSUS.
Sementara, banyak masyarakat di wilayah Laapago dan khususnya di Jayawijaya, mereka dengan tegas telah menyatakan diri untuk menolak segala macam tawaran dari Jakarta termasuk DOB dan OTSUS jilid II.
Kami Mahasiswa wilayah Laapago dan khususnya Kabupaten Jayawijaya menolak DOB, cabut OTSUS jilid II dan meminta gelar referendum.
Kami menegaskan agar Bupati Befa Yigibalom tidak memprovokasi masyarakat untuk menciptakan perpecahan.
Befa Yigibalom stop mengatasnamakan Rakyat Papua untuk memberikan legitimasi kepada Jakarta untuk mendukung DOB. Dan segera bertanggung jawab karena telah menghancurkan moral orang Wamena,”tegas mereka.