Late Pasang Seribu Lilin Tragedi Dogiyai Berdarah

- Writer

Jumat, 14 April 2023 - 04:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

_doc/late/:pasang 1000 lilin/tragedi Dogiyai berdarah 12 tahun yang silam._

_doc/late/:pasang 1000 lilin/tragedi Dogiyai berdarah 12 tahun yang silam._

Suarautama.id -Yogyakarta-Salah satu Mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta atau yang disingkat dengan UPY. Nama late ia mampu memasang seribu lilin sendiri di kamarnya sendirian.  Katanya kepada wartawan Suara utama.id   

Dua Puisi Tentang Mama Papua Oleh: Gustaviana Mote

Ia memasang seribu lilin dan menulis artikel tentang tragedi Dogiyai berdarah yang terjadi 10 tahun siram.  Tulisan ini bangkit dari kesedihan korban dalam tragedi tersebut ini. 

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Late Pasang Seribu Lilin Tragedi Dogiyai Berdarah Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lanjut late; MENOLAK LUPA 12 Tahun Dogiyai Berdarah ini, Kekerasan negara melalui militer Indonesia terhadap rakyat Papua dan Alam Papua dari sejak 1 Mei 1963 secara paksa oleh negara Indonesia (kolonial). Namun semenjak kemerdekaan Bangsa West Papua 1 Desember 1961 kolonial  melakukan banyak hal guna merampas hak-hak rakyat Papua dan alam Papua. Katanya.

Apa saja penting sekali untuk Membaca buku

Awal mulai kejahatan kemanusiaan di Papua dari sejak 19 Desember 1961 dengan nama Trikora di alun-alun Utara oleh Ir. Soekarno. Isi dalam pidatonya Soekarno; kibarkan bendera merah putih diata seluruh Irian Barat, bubarkan negara buatan Belanda, dan siapkan mobilisasi umum. Militer masifkan di Papua meredam isu hak mentukan nasib sendiri bagi rakyat west Papua dan sisi lain, kepentingan objekfital inperalisme melalui Indonesia. Katanya.

Fais Asohul Beri materi Pengolahan Arsip dan Perpustakaan Kepada Organisasi Ipmanapandode Jog-Lo

Lanjut; late. Bukan pada disitu saja namun banyak rentetan peristiwa yang panjang sepanjang sejarah mulai dari 19 Desember 1961 hingga sampai detik ini. Pendorong militer di Papua masifkan oleh negara kolonial sehingga rakyat Papua yang menjadi trauma dan ketakutan dalam segala aktivitasnya. Melihat saat ini pembunuhan lihat,  pemerkosaan, perampasan tanah, dan segala macamnya  yang lakukan militer adalah tujuan dari pada eksploitasi sumber daya alam di tanah Papua. Katanya.

Puisi bahasa mee

Lanjut; late. Berjuta-juta rakyat Papua mati di tangan militer merupakan wujutan dari negara kolonial. Dan watak kolonial penjajahan di atas tanah Papua.

Wamena Berdarah: Miris Dugaan Masalah Kasus Penculikan Anak Alat Negara Disalah Gunakan Hingga Memakan Banyak Korban

Biak berdarah, Uncen berdarah, Wamena berdarah, Paniai berdarah, Deiyai berdarah, Dogiyai berdarah dan tragedi-tragedi yang terjadi di Papua yang alamia oleh rakyat Papua adalah bentuk dari kejahatan kemanusiaan yang tidak pernah berujung oleh negara kolonial.

12 tahun yang silam,  tepat pada tanggal 13 April 2011 terjadi peristiwa penembakan dua warga sipil oleh militer kolonial di moanemani Dogiyai. Korban yakni;  Dominikus Auwe & Alwisus Waine dan tiga warga sipil lainya luka-luka. Katanya.

Dua Puisi Tentang Mama Papua, Gustaviana Mote

Lanjut; late. Peristiwa ini hawanya berangkat dari bisnis ilegal (togel/sio) yg pemiliknya orang Bali sebut saja (Dewa).  Dominikus Auwe ditugaskan buka agen di pasar sekitaran. Polisi datang ambil uang dls. Dari situlah terjadi penembakan senjata api oleh militer. Pernyataannya, mengapa sebelum nya tidak pernah dilarang oleh pihak kepolisian seketika sudah ketauhi judi togel adalah ilegal?  Curiga bahwa apa diantara pemilik togel dengan militer ada link bisnis.

IMPT Gelar Mimbar Bebas Sikapi Kasus Pembunuhan Mutilasi Empat Warga Sipil di Mimika dan Nyatakan Delapan Pernyataan Sikap

Peristiwa ini sesungguhnya bawa dalam hukum karena terjadi pembuahan terhadap warga sipil, negara biarkan saja; institusi negara adalah HAM dan demokrasi.  Katanya.

BACA JUGA :  Kapal Penumpang Telok Batang - Rasau Jaya Transportasi Alternatif ke Pontianak.

“luka busuk dalam rakyat Papua”

Medan Juan Yogyakarta, 13 April 2023

Berita Terkait

Setahun Sudah Honor Piket PAM Nataru Nakes Puskesmas Laboy Jaya Tidak Dibayarkan, Sang Kapus “Santai” Saja.
Kunjungan kapolres Solok Selatan AKBP M. FAISAL PERDANA S.I.K ke kantor kapolsek kecamatan koto parik gadang di ateh
Dedie Abdu Rahman – Jenal Mutaqin Bersyukur Unggul Dalam Pemilihan Calon Walikota dan Wakil Walikota Kota Bogor
Diduga Palsukan Tanda Tangan BPD, Kepala Desa Lewuombanua Dilapor ke Polres Nias
Berpikir Positif Rahasia Sukses dan Kebahagiaan dalam Mengarungi Hidup
Dandim 0702 Panen Perdana Talas Pratama di Purbalingga: Langkah Menuju Ketahanan Pangan Nasional
Ancaman Krisis Iklim Meningkat, Komunitas di Enam Desa Lakukan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik
Rapat Kerja III GKI Klasis Yalimo Angguruk Digelar di Kabupaten Yahukimo
Berita ini 116 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 16 Januari 2025 - 02:28 WIB

Setahun Sudah Honor Piket PAM Nataru Nakes Puskesmas Laboy Jaya Tidak Dibayarkan, Sang Kapus “Santai” Saja.

Rabu, 15 Januari 2025 - 20:58 WIB

Kunjungan kapolres Solok Selatan AKBP M. FAISAL PERDANA S.I.K ke kantor kapolsek kecamatan koto parik gadang di ateh

Rabu, 15 Januari 2025 - 19:20 WIB

Dedie Abdu Rahman – Jenal Mutaqin Bersyukur Unggul Dalam Pemilihan Calon Walikota dan Wakil Walikota Kota Bogor

Rabu, 15 Januari 2025 - 18:41 WIB

Diduga Palsukan Tanda Tangan BPD, Kepala Desa Lewuombanua Dilapor ke Polres Nias

Rabu, 15 Januari 2025 - 14:25 WIB

Berpikir Positif Rahasia Sukses dan Kebahagiaan dalam Mengarungi Hidup

Rabu, 15 Januari 2025 - 10:09 WIB

Ancaman Krisis Iklim Meningkat, Komunitas di Enam Desa Lakukan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik

Selasa, 14 Januari 2025 - 20:52 WIB

Rapat Kerja III GKI Klasis Yalimo Angguruk Digelar di Kabupaten Yahukimo

Selasa, 14 Januari 2025 - 18:01 WIB

Sempat Viral, Tribun Penonton Stadion Tridaya Akhirnya Dirapihkan oleh Pemerintah

Berita Terbaru