banner 728x250

Komnas HAM RI Desak Tim Pencari Fakta Kasus Penembakan Warga Di Mapia, Dogiyai

Foto saat jumpa pers di Kantor Komnas HAM RI Menteng, Jakarta pusat.foto doc tempo,(Fajar Febrianto)

4283bae0684677030c8ae249dfc5ce09938df98621a8ae83ecadc3dc2415b481.0 Komnas HAM RI Desak Tim Pencari Fakta Kasus Penembakan Warga Di Mapia, Dogiyai Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama
banner 120x600
156 Kali Dibaca

SUARA UTAMA, Jakarta- Sejumlah kelompok masyarakat siang ini akan mendatangi Komnas HAM untuk melaporkan kasus Dogiyai di Papua Tengah yang terjadi pada 21 Januari 2023 lalu. Pelapor menyebut ada lima orang sipil yang tewas dalam kejadian ini akibat tindakan aparat.

“Kami langsung jumpa pers di depan komnas HAM RI jam 13.00,” demikian keterangan dari pelapor saat dihubungi, Senin, 30 Januari 2023.

Sebelumnya, kericuhan kembali terjadi di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah pada Sabtu, 21 Januari 2023. Massa melakukan penyerangan terhadap aparat kepolisian dan melakukan pembakaran beberapa kios yang ada di wilayah itu.

“Diduga massa menyerang anggota karena tidak terima adanya warga yang menjadi korban penembakan dan sesaat kemudian terjadi pembakaran di beberapa kios serta pengrusakan terhadap dua kendaraan jenis truk,” kata Kapolres Dogiyai Komisaris Samuel D. Tatiratu.

Ia mengatakan, sebelumnya seorang warga bernama Yulianis Tebai, 30 tahun, tewas tertembak di sekitar Kampung Gopouya, Kabupaten Dogiyai.

Dari laporan yang diterima polisi, insiden itu berawal dari kasus dugaan pemalakan terhadap sopir truk yang dilakukan sekelompok pemuda sekitar pukul 13.00 WIT. Polisi menyebut para pemuda itu dipengaruhi minuman beralkohol.

“Saat pemalakan, tiba-tiba terjadi penembakan yang mengenai korban Yulianis Tebai hingga meninggal,” kata Kompol Tatiratu, Sabtu malam, 21 Januari 2023.

Menurut dia, polisi yang mendapat laporan adanya pemalakan kemudian menuju tempat kejadian perkara, namun setibanya di lokasi, korban ditemukan meninggal.

Polisi, kata Tatiratu, bernegosiasi dengan keluarga korban yang sudah ada di tempat terjadinya perkara itu untuk membawa Yulianis Tebai ke Puskesmas Bomomami. Setelah dibawa, di tengah jalan rombongan dicegat dan diserang massa menggunakan batu, kayu, dan alat tajam sehingga, kata Tatirati, anggotanya mengambil keputusan untuk mengamankan diri di Polsek Mapia.

Selain menyerang anggota, massa juga merusak dua kendaraan jenis truk. Kapolres Dogiyai mengatakan, ada dua warga sipil, salah satunya sopir truk yang saat itu melintas menjadi korban penikaman. Tutup Tatiratu.

banner 468x60
banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90