SUARA UTAMA, MANOKWARI – Ketua Panitia Hari Ulang Tahun Komite Nasional Papua Barat (HUT KNPB ke-XIV) Nikson Bayage mengatakan, dalam momentum perayaan kali ini, KNPB Yahukimo mengajak kepada rakyat Papua dari Sorong sampai Merauke, bersatu kolektif menuju pembebasan nasional Papua barat, melalui Mogok Sipil Nasional (MSN). “Mari kita solidkan barisan bersama rakyat pejuang, sukseskan mogok sipil nasional (MSN) di West Papua itu merupakan solusi demokrasi bagi rakyat Papua barat,” Katanya kepada media suara utama.id, melalui pesan WhatsApp, Senin (21/11/2022).
Bayage mengatakan, khususnya untuk KNPB Wilayah Yahukimo memperingati momentum HUT KNPB yang ke XIV 2022 dengan cara ibadah bersama pengurus pusat, wilayah, anggota dan sektor-sektor di Yahukimo.
“Momentum HUT KNPB ke-XIV tahun ini dipandu oleh protokol Ince Suhun. Sementara pelayan benih Firman Tuhan disampaikan oleh Ev. Ayus Matuan dalam khotbahnya diambil dari perikop Mazmur pasal 1:17-18,” Katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bayage mengatakan, usai melakukan ibadah syukur atas HUT KNPB ke-XIV pihaknya merayakannya secara simbolis dengan memotong kue ulang tahun sebagai simbol persatuan dan kesatuan dalam organisasi menuju MSN. Pemotongan kue ulang tahun dipimpin langsung oleh juru bicara KNPB wilayah Yahukimo Tn. Melky Giban bersama-sama 14 perwakilan rakyat Yahukimo.
“Karena tema nasional KNPB mengajak kita untuk bersatu bangkit dan melakukan perlawanan kepada kolonialisme Indonesia di West Papua. Kita tetap solid eksis maka tidak boleh terpecah pecah dengan provokasi orang orang untuk menuju ke Papua merdeka,” Katanya.
Pada momentum itu, KNPB wilayah Yahukimo Ruben Wakla berpesan kepada rakyat Yahukimo dan Papua bahwa pembebasan nasional ditentukan oleh tangan rakyat Papua itu sendiri.
“Namun jalan menuju kemerdekaan adalah rakyat Papua bersatu mendorong Mogok Sipil Nasional (MSN) teritorial West Papua,” Katanya.
Mantan Ketua KNPB Wilayah Yahukimo Tahun 2009-2020 Songbird Suhun mengatakan, bangsa Papua ibaratkan perempuan -perempuan cantik dan laki-laki ganteng sehingga banyak orang ingin rebutan untuk memilikinya.
“Maka para-pejuang pejuang muda tetap solidkan barisan perlawanan, karena kapitalisme dan kolonialisme Indonesia ingin musnahkan rakyat Papua sebagai pemilik sah atas tanah air Sorong sampai Almasih Merauke West Papua,” Katanya. (*)