banner 728x250

Kami Bersahabat Dengan China Dan Tidak Terus Menerus  Menjadi Korban & Budak Kepentingan Hegemoni Kapitalisme Amerika-Indonesia

IMG 20220902 010721 scaled 1 Kami Bersahabat Dengan China Dan Tidak Terus Menerus  Menjadi Korban & Budak Kepentingan Hegemoni Kapitalisme Amerika-Indonesia Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama
banner 120x600
2,875 Kali Dibaca

Paradigma Baru

KAMI MAU BERSAHABAT DENGAN CHINA DAN TIDAK TERUS MENERUS MENJADI KORBAN & BUDAK KEPENTINGAN HEGEMONI KAPITALISME AMERIKA-INDONESIA

“Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu (ke China), maka akan kamu peroleh” (Yohanes 20:6).

Oleh Gembala Dr. A.G. Socratez Yoman

Sudah ribuan tahun, bahkan beradab-abad lamanya, hampir sebagian besar komunitas global, masyarakat Afrika, Asia Pasifik, Asia Tenggara,  termasuk Indonesia dan bangsa Papua Barat diajarkan, diindoktrinasi, disesatkan dan dikorbankan dengan pikiran, ideologi, ajaran atas asumsi dasar  kepentingan Amerika dan dunia barat. Amerika dan dunia barat dengan kepentingan hegemoni dan kapitalisme memproduksi mitos, hoax, label dan stigma bahwa bangsa China adalah bangsa komunis yang tidak mempunyai agama dan Tuhan. Sementara bangsa Amerika dan dunia barat menampilkan diri sebagai orang-orang modern, beradab, beriman yang punya Tuhan,  berperadan tinggi, bangsa yang menghargai hak asasi manusia, kebebasan dan demokratis.

Akibat dari mitos, hoax, label dan stigma bahwa bangsa China adalah komunis, maka ini sidah menjadi seperti satu kebebaran yang harus dipegang dan dipelihara oleh bangsa Indonesia dan bangsa Papua Barat. Lebih parah dan menjadi kanker kebohongan dalam bergereja, bermesjid, berbangsa dan bernegara karena para misionaris barat dari mimbar-mimbar gereja menyebarkan dengan pengajaran dan doktrin hoax bahwa China adalah bangsa komunis.

Dalam Alkitab yang dibawa oleh orang-orang barat kepada bangsa Indonesia dan bangsa Papua Barat dari Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru tidak ada satu Pasal pun tertulis bahwa bangsa China adalah bangsa komunis. Dan dalam Alkitab yang sama kami diajarkan mengasihi sesama manusia.

Seperti dalam Injil Matius 22:37-40 tertulis: Jawab Yesus kepadanya:

”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Pertanyaan saya ialah apakah bangsa China bukan bagian dari keturuan Adam dan Hawa?  Apakah bangsa China tidak harus mendapat sapa, senyum, rasa hormat dan kasih sayang dari sesama manusia penghuni planet ini sebagai keturunan Adam dan Hawa? Apakah bangsa China harus dimusuhi oleh orang-orang Kristen sesuai dengan kepentingan hegemoni Amerika dan dunia barat?

Rakyat dan bangsa Indonesia dan Papua Barat perlu pelajari watak Amerika karena  kepentingan hegemoni kapitalisme dan tidak mau ada saingan ekonomi, politik dan militer dari Blok Timur, maka Amerika memproduksi hoax bahwa China adalah bangsa komunis dan hasilnya membuat kita ramai-ramai memusuhi dan menjauhi dari rakyat dan bangsa China.

Selama berabad-abad, bangsa Indonesia dan bangsa Papua Barat dipenjarakan dan dikurung dalam label, stigma, mitos dan hoax Amerika dan dunia barat yang menghancurkan, melumpuhkan, dan menyesatkan. Penderitaan panjang rakyat dan bangsa Papua Barat sudah mencapai 62 tahun sejak 19 Desember 1961 sampai 2023 sekarang ini, Amerika dan dunia barat dan Indonesia tidak menolong kami. Oleh karena itu,  rakyat dan bangsa Papua Barat, mari,  “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu (ke China), maka akan kamu peroleh” (Yohanes 20:6).

++++++

Dalam tulisan ini, saya mau memperkuat apa yang ditulis Iyyas Subiakto yang bertopik: CHINA MANUSIA PILIHAN.*( Perspektif Kemanusiaan ), tentang peran bangsa China dalam membangun peradaban ekonomi dengan semangat kemanusiaan dan kesetaraan. Sebelumnya itu, saya mau kutip ayat Kitab Suci, Alkitab yang menggambarkan hati, watak dan pikiran Presiden China Xi Jinping dan rakyat China.  Presuden China Xi Jinping dan rakyat dalam menolong bangsa-bangsa lain tidak bertanya tentang agama. Tetapi bantuan ekonomi, pendidikan dan kesehatan di negara-negara atau bangsa-bangsa lain ditingkatkan.

Presiden China Xi Jinping tidak banyak berkoar-koar di media publik, tidak janji-janji kosong, Xi Jinping melihat, bekerja, melayani  dan membangun rakyat dan bangsanya dan bangsa-bangsa lain dari mata iman dan mata hati. Dia tidak mencari pujian, pengakuan dan penghormatan,  Xi Jinping adalah pemimpin berbudi luhur dan memiliki rasa kemanusiaan tinggi dalam abad ke-21.

Saya mengamati dan melihat, Xi Jinping adalah wajah Tuhan, mata Tuhan, telinganya Tuhan, tangannya Tuhan dan kakinya Tuhan dalam abad ke-21 yang hadir sebagai penolong sesamanya. Seperti tertulis dalam Firman Tuhan, Alkitab sebagai berikut:

“Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum, ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku” (Matius 25:34–36).

+++++

Iyyas Subiakto dalam artikel bertopik: CHINA MANUSIA PILIHAN.*( Perspektif Kemanusiaan ) dimulai dengan, di kalangan umat Islam tidak bisa menampik ada hadist yg berbunyi ;
” Belajarlah sampai ke Negeri China “, ini ucapan nabi ya, sekali lagi ini ucapan nabi, bukan asal bunyi.Karena ucapan itu di sampaikan oleh nabi Muhammad maka dapat di pahami bukan ucapan asalan.

“Kini setelah 1400 tahun berlalu ucapan itu terbukti dan kita rasakan, walau ratusan tahun yang lalu juga sudah bisa di rasakan tanda² itu oleh generasi pada masanya. Kini pada generasi kita apakah ini puncak ucapan nabi itu, atau ini tanda² yg makin nyata bahwa China adalah manusia pilihan, manusia bermanfaat yg dapat di rasakan dunia.”

“Pahlawan perjuangan  kemanusiaan banyak sekali jumlahnya, museum keturunan dan perjuangan keturunan Tionghoa yg ada di Senen dan di swakelola yang oleh seorang yg luar biasa keturunan Aceh adalah bukti dari semua itu, masyarakat Indonesia harus menyadari hal itu. Bukan malah menyerap framing murahan anti China, anti Aseng yg di hembuskan manusia dangkal moral serta tipis rasa kemanusiaannya.”

“Sampai sekarangpun masih  dapat kita temui keturunan warga China yg berjuang utk kemanusiaan, ada Dr Lie dari Padang yg membangun RS kapal, Dr Lo di Solo yg memungut biaya berobat utk warga setempat hanya Rp. 1.000 rupiah dan selalu menebus obat utk pasien tak mampu.”

“Dalam skala nasional ada yayasan Buddha Tzu Chi yg terus berkiprah melakukan kegiatan kemanusiaan.
Sekarang juga sudah membuat RS di PIK Jakarta. Buddha Tzu Chi adalah salah satu yayasan kemanusiaan yg tampil lebih awal pada setiap ada musibah massal seperti gempa bumi, dll.  Tsunami Aceh adalah kiprah kemanusiaannya yg begitu luar biasa.
Mereka membangun ribuan rumah utk warga terdampak. Apa pernah mereka tanya tentang agama? Tidak pernah._
Karena mereka fokus pada kemanusiaan.”

“Sekarang China dan eksistensinya mulai di rasakan dunia. Ada musibah kemanusiaan dunia China pasti datang duluan, terakhir musibah di Pakistan, Turky, ratusan tenaga medis dan sukarelawan serta ribuan ton bantuan pangan dan obat²an mereka datangkan. Apa mereka bertanya Pakistan dan Turky agamanya apa?”

“Manfaat  yg lain dari luar biasanya China adalah Pembangunan Ekonomi.
<span;>Afrika adalah jazirah sehamparan dgn  Arab yg kaya minyak. Apakah mereka membangun dan membantu rakyat Afrika? Sekarang masyarakat Afrika merasakan kehadiran China yg membangun ekonomi, pendidikan dan alih teknologi dari China. Apa kepentingan China di Afrika, tentulah perdagangan yg win-win. SDA Afrika di kelola bersama, diberi sentuhan teknologi.”

+++++

Rakyat dan bangsa Papua Bara perlu belajar dan mengetahui,  bahwa tangan Tiongkok China bersih dari penjajahan Papua Barat karena tidak terlibat dalam proses politik dimasukkannya Papua Barat ke dalam wilayah Indonesia.

Dalam proses pembuatan Perjanjian 15 Agustus 1962 dan Perjanjian Roma 30 September 1962, Tiongkok-China tidak terlibat. Dalam kekuasaan UNTEA di Papua Barat Tiongkok tidak terlibat. Dalam proses penyerahan sepihak dari UNTEA kepada Indonesia pada 1 Mei 1963 Tiongkok China tidak terlibat. Dalam pelaksanaan Pepera 14 Juli – 2 Agustus 1969 Tiongkok China tidak terlibat. Dalam proses pelaporan hasil Pepera 1969 di New York September 1969 Tiongkok China tidak terlibat. Dalam program pengiriman Transmigrasi Tiongkok China tidak terlibat. Dalam pemaksaan Otsus nomor 21 Tahun 2001 Tiongkok China tidak terlibat. Tiongkok China belum pernah jual sentani, pesawat perang, kapal perang, tank-tank kepada Indonesia.

+++++

Sudah waktunya United Liberation Movement for West Papua (ULMWP)
“Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu (ke China), maka akan kamu peroleh” (Yohanes 20:6).

Kalau ULMWP belum berani, saya Gembala Dr. Socratez Yoman bersedia berkomunikasi dengan Presiden Xi Jinping dengan tujuan membantu rakyat dan bangsa Papua dalam bidang Pendidikan, Kesehatan dan Pemberdayaan Ekonomi Penduduk Orang Asli Papua (POAP).

Saya tidak menghendaki dan tidak mau melihat rakyat dan bangsa Papua Barat mati sia-sia dengan kemiskinan, kemelaratan, penderitaan yang diciptakan oleh Amerika dan Indonesia dengan kepentingan hegemoni kapitalisme mereka. Waktu 62 tahun sejak 19 Desember 1961 bukan waktu yang pendek. Rakyat dan bangsa Papua Barat harus SADAR, BANGKIT, BERSATU, dan gelorakan HARAPAN dan OPTIMISME, bahwa Tiongkok-China bukan bangsa komunis. Rakyat dan bangsa Papua Barat harus bebaskan diri dan keluar dari penjara ajaran yang sangat menyesatkan dan melumpuhkan serta membinasakan kami selama bertahun-tahun. Rakyat dan bangsa Papua Barat harus memulai kehidupan baru dengan bangsa China dalam semangat kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pendidikan, kesehatan dan ekonomi untuk kehidupan yang layak dan damai antar bangsa Papua Barat dengan rakyat China.

Era ini, dunia semakin mengglobal dan terus bergerak maju dan dunia semakin tidak rahasia lagi, semua terbuka, maka rakyat dan bangsa Papua berhak untuk bekerjasama dengan bangsa manapun, termasuk Tiongkok. Rakyat dan bangsa Papua Barat bukan budak Amerika, dunia barat dan Indonesia.

+++++

Saya menulis untuk bebaskan dan memerdekakan bangsaku dari ajaran dan doktrin yang menyesatkan yaitu China adalah bangsa komunis. Saya menulis untuk sadarkan bangsaku yang sudah dilumpuhkan kesadaran oleh bangsa Amerika dan  bangsa kolonial Indonesia dengan doktrin sesat, hoax yang menyatakan China adalah bangsa komunis. Saya meneguhkan dan menguatkan bangsaku yang ragu-ragu bahwa China adalah bukan bangsa komunis. Saya menulis untuk kemuliaan dan kehormatan bangsa China dan bangsa Papua Barat. Saya menulis untuk martabat bangsaku dan martabat kemanusiaan China. Saya menulis untuk sampaikan pesan tentang penderitaan bangsaku kepada Presiden Xi Jinping dan rakyat dan bangsa China. Saya menulis untuk nyalakan cahaya lilin kecil dalam hati dan pikiran rakyat dan bangsaku bahwa bangsa China bukan komunis. Saya menulis untuk umumkan secara terbuka kepada Presiden Xi Jinping dan rakyat dan bangsa China  tentang krisis dan tragedi kemanusiaan berkepanjangan yang dialami bangsaku.

Saya menulis dengan visi kebangsaan. Saya menulis dengan tujuan bahwa rakyat dan bangsa Papua Barat harus hargai dan hormati bangsa China sebagai manusia yang percaya Tuhan bukan komunis. Saya menulis digerakkan dengan kekuatan visi, tujuan dan target bahwa Presiden Xi Jinping melihat penderitaan kami. Saya menulis dengan keadaan sadar bahwa rakyat China bukan komunis. Saya menulis apa yang saya tahu bahwa China bukan komunis. Saya menulis apa yang saya mengerti bahwa China bukan komunis. Saya menulis apa yang saya lihat Presiden Xi Jinping adalah manusia berbudi luhur di abad ke 21. Saya menulis apa yang saya saksikan tentang dikerjakan bangsa China.  Saya menulis apa yang saya pikir tentang masa depan bangsaku bersama bangsa China. Saya tulis apa yang saya rasakan bahwa China bukan bangsa komunis.

Saya menulis untuk melawan stigma, label, hoax  China bangsa komunis. Saya menulis untuk melawan  rasisme, ketidakadilan, kolonialisme, kapitalisme, neo imperialisme, diskriminasi, marginalisasi, pemusnahan etnis Penduduk  Orang Asli Papua (POAP) secara sistematis, terprogram, terstruktur, masif, kolektif, meluas dan kolektif yang dilakukan oleh penguasa kolonial modern Indonesia yang bertangan besi dan kejam dan tidak mengenal rasa kemanusiaan.

Saya menulis menyuarakan yang tak bersuara. Saya menulis untuk bangsaku yang tertindas dan terjajah. Saya menulis untuk bangsaku yang terabaikan. Saya menulis untuk bangsaku yang dibuat tidak berdaya. Saya menulis untuk bangsaku yang terpinggirkan dari tanah leluhur mereka. Saya menulis untuk melindungi bangsaku yang merasa ketakutan dari ajaran sesat bahwa China adalah bangsa kafir. Saya menulis untuk menyelamatkan bangsaku yang sedang dimusnahkan oleh penguasa Indonesia sebagai Firaun dan Goliat moderen.

Saya menulis tentang sejarah bangsaku. Saya menulis tentang harga diri dan identitas bangsaku. Saya menulis pengalaman bangsaku. Saya menulis tentang harapan masa bangsaku bersama bangsa China.

Saya menulis untuk bebaskan bangsaku dalam rasa ketakutan bersama Xi Jinping dan rakyat China. Saya menulis untuk sadarkan bangsaku yang sudah dilumpuhkan kesadaran oleh bangsa kolonial Indonesia. Saya meneguhkan dan menguatkan bangsaku yang ragu-ragu, kecewa dan bimbang. Menulis merupakan pertanggungjawanan iman dan ilmu pengetahuan serta panggilan hati nurani untuk rakyat dan bangsaku Melanesia di West Papua supaya menghargai dan menghormati rakyat dan bangsa China sebagai sesama manusia.

Tugas dan kewajiban saya dengan jalan menulis ini dapat mengubah cara pandang dan berpikir orang Melayu Indonesia, terutama penguasa, TNI-Polri  dan rakyat dan bangsa Papua Barat bahwa RAKYAT DAN BANGSA CHINA BUKAN KOMUNIS. Kata KOMUNIS hoax dan mitos Amerika dan dunia barat.

Rakyat dan bangsa Papua Barat, “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu (ke China), maka akan kamu peroleh” (Yohanes 20:6).

Terima kasih  Selamat membaca. Tuhan memberkati kita.

Ita Wakhu Purom, Rabu, 19 April 2023

Penulis:  Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua.

+++++

Kontak: 08124888458; 08128888712
Email: socratesyoman@gmail.com

banner 468x60
Penulis: Pdt Sofyan yoman
banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90