SUARA UTAMA, MANOKWARI – Ikatan mahasiswa Yahukimo (IMY) melakukan seminar-seminar. didalam seminar-sehari ini Membawah Materi oleh Alumi intelektual Yermias helembo. “Materi berjudul Eksistensi Mahasiswa-mahasiswi dalam era-globalisasi.”
Hal ini secara bersama-sama mahasiswa hadir dan saksikan yang telah melakukan seminar-seminar ini. (5/11/2022).
Materi yang telah bawah untuk menjelaskan bahwa hal ini saya bawh karena berdasarkan perkembangan era-globalisasi didalam masyarakat umum yaitu secara positif dan negatif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Untuk melihat hal ini mahasiswa merupakan fungsi kontrol sehingga disampaikan kepada mahasiswa untuk menghadapi tantangan global berdasarkan keintelektualan lalu memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk menghadapi tantangan globalisasi ini.” Tandasnya Yermias helembo melalui telepon media suara Utama. Id (5/11/2022).
Kordinator Biro penalaran dan keilmuan
Kefas Siep katakan bahwa memberikan apresiasi kepada pemateri, karena program ini merupakan wujud dari pada program pengurus sehingga dia pun turut asosiasi
“Dan turut memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang turut datang mendapatkan materinya.” Kata biro terkait penalaran dan keilmuan Kafas Siep.
kesempatan yang sama, Padan pengurus korwil Roy Ulunggi sebagai ketua IMY sangat memberikan apresiasi kepada pemateri, kami tidak membalas dengan segala apa pun, sehingga apa yang kita miliki namun hanya tuhan memberikan lebih dari ilmu yang di berikan.
“Menurut, Roy juga memberikan apresiasi kepada Piro penalaran dan keilmuan yang mana bisa melaksanakan kegiatan seminar sehari ini merupakan menyukseskan program pengurus.” Ujarnya Ketua Korwil IMY.
Ia mengharapkan kepada biro tersebut bisa terus solid dan membuka ruang untuk materi berikut.
“Kata Roy menyampaikan, kita yang datang terima materi ini sangat luar biasa dan untuk, karena materi yang kita dapatkan hari ini tidak sama dengan materi yang kita dapat di tingkat kuliah. Jadi teman-teman yang ikut materi lebih beruntung daripada mereka yang tidak datang itu rugi.” Tuturnya. (*)