SUARA UTAMA. Titik akhir ramadhan adalah idul fitri. Idul fitri diharapkan menghasilkan keseimbangan antara need keduniaan dan keakheratan, need kemanusiaan dan ketuhanan (hablu minallah wahablum minannas), need penawaran dan permintaan (supply and demand) dan hasil equilibirium bersyukur ramadhan adalah surga.
Banyak yang dilakukan dari kita sebagai manusia yang merasa “kekurangan” untuk mengejar hasil akhir ramadhan diantaranya adalah mengejar lailatur qadar, tapi tidak sedikit dari kita yang tahu bahwa lailatur qadar adalah makhluk yang dipilihkan oleh Allah untuk hambanya yang berproses pemelihan dengan waktu seleksi 2 bulan sebelum Ramadhan, yaitu dengan perlakuan terhadap bulan rajab dan syaban
Ramadhan adalah bulan magfhfiro (ampunan) dengan diterimanya taubat, bulan mustajabnya doa (dikabulkannya doa), dan bulan untuk booking surga arroyyan. Apakah surga arroyyan itu ?. yaitu surga khusus untuk orang-orang yang kuat. Kuat menahan nafsu, kuat menahan amarah, ghibah, benci, dengki dan penyakit hati lainnya yang menyebabkan kegaduhan keduniaan, kemanusiaan (sosial ekonomi) berupa sakit hati dengan terlukanya harga pada diri person kemanusiaan yang disebabkan oleh “rumongso” benar sendiri maupun kelompok.
Ramadhan adalah equilibirium bersyukur (keseimbangan berterima kasih) kepada Allah sebagai Tuhan sang pemberi dan kepada manusia serta alam sebagai alat perantara pemberian. Maka diperlukan menghormati asasi setiap manusia dan memilahara keberlangsungan alam disekitarnya.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya: “Ingatlah tatkala Rabb kalian menetapkan: jika kalian bersyukur niscaya akan Ku tambah (nikmatku) pada kalian, dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7)
Bersukur berasal dari kata “syukur” (bhs arab) dengan arti berterima kasih, diberi awalan ber artinya perbuatan syukur. Hal ini mengharuskan kepada yang bersyukur untuk melakukan sebuah perbuatan atau tindakan “kasih”. Perbuatan itu dapat berupa perbuatan lahir dan perbuatan batin, tindakan kongkrit dan implisit yang artinya berbuat kasih dengan penuh rasa atau dengan penuh hati (keikhlasan).
Pada awal, tengah dan puncak ramadhan terjadi inflasi terhadap barang dan uang, ini disenyalir karena adanya keinginan bersyukur umat muslim kepada Allah dan sesama manusia. Tindakan bersedekah dan zakat fitrah dan aksi borong pakaian serta manmi telah memberikan dorongan inflasi beras, jasa serta pakaian dan manmin.
Disinyalir dari Laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) bertajuk The Muslim 500 edisi 2023 menunjukkan, jumlah populasi muslim di Indonesia mencapai 237,55 juta jiwa. Dengan jumlah ini diperediksi apabila 1 orang berzakat fitra wajib maka beras yang dikeluarkan dan beredar sebesar 641.385.000 kg atau 6.413 juta ton dan bila diuangkan menjadi Rp. 7.953.174.000.000 (tujuh bilyun lebih) dengan asusmi harga beras per kilogram Rp. 12.400) apabila di tambah dengan sedekah harian, maka jumlah nya akan menjadi berlipat ganda bahkan lebih. Fantastis…………. andaikan dikelola secara profesional dapat mengangkat kemiskinan rakyat Indonesia dan memberikan rasa kenyamanan dan keamanan pangan negara.
Rasa bersyukur puncak ramadhan juga ditunjukan dengan aksi borong pakaian dan manmin (makanan dan minuman) masyakat muslim maupun non muslim, berekonomi rendah, menengah maupun tinggi dengan dalih memberikan hadiah lebaran, dan menghormati tamu pada hari raya. Dari aksi borong ini sektor jasa (jasa transportasi, jasa pembuatan barang, dan jasa kreator ekonomi digital) mengalami kenaikan drastis diperkirakan dari pergerakan kegiatan ini uang yang beredar berada pada Rp. 100 bilyun lebih. Berbeda dengan era zama mbah-mbah kita makanan dan pakian hari raya adalah makanan dan pakaian yang dibuat sendiri sehingga tidak tejadi inflasi barang.
Dari semua yang dilakuan masyarakat kita di atas, merupakan equilibirium bersyukur ramadhan untuk menuju kesucian (hari Idul fitri) dengan menyeimbangkan antara need keduniaan dan keakheratan, need kemanusiaan dan ketuhanan (hablu minallah wahablum minannas), need penawaran dan permintaan (supply and demand) dengan harapan surga arroyyan dan ridlo allah SWT…………….Wallahushowab.