Di Lelilef Kematian Mengawasi

- Writer

Kamis, 13 Juni 2024 - 19:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Oleh: Firmansyah Usman

Di Lelilef darah para buruh tambang tak terkeringkan

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Di Lelilef Kematian Mengawasi Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Angin musim ini tak dapat menghapusnya

Juga hujan tak dapat membersihkannya

 

Begitu pula darah petani

Waktu pun tak dapat menghilangkannya

Aku tak mau bersaksi seperti Pablo Neruda

‘Sejak saat itu tanah, roti dan anggur di El Salvador berasa darah’

– Banemo, (Rabu 13/03/2024)

 

Matinya Buruh Tambang

Oleh: Firmansyah Usman

Di surat kabar pagi

Seorang buruh tambang ambruk semalam

Tubuhnya terbakar api

Dari semburan tungku nikel

 

Di meja tuan Bupati surat kabar itu belum di baca

Ada tamu penting dari Ibu Kota

Di kantor Serikat Pekerja tak nampak seorang pun

BACA JUGA :  Ratusan Pekerja dan Buruh di Sumatera Selatan Menggelar Aksi Demo di Kantor Gubernur Sumatera Selatan

Tubuh buruh tambang itu terbujur kaku di kamar jenazah

Sedang di pabrik pagi itu juga

Buruh kembali bekerja

Seperti biasa, seperti biasa

Aroma maut malam itu

Berganti partikel-partikel debu

Dan besi-besi karat

Di loket pendaftaran, manusia-manusia baru Antri untuk menjadi buruh

Alangkah bahagianya maut

Datang tak dijemput

Pulang tak diantar

– Banemo, (Senin, 11/03/2024)

 

Aku Butuh Rumah Tadinya

Oleh: Firmansyah Usman

Aku butuh rumah tadinya

Tadinya aku butuh rumah

Lantas aku ganti kalimat rumah dengan tanah

Ternyata semua orang butuh tanah

Aku tegaskan lagi semua orang butuh tanah

Tanah untuk sebuah rumah

Apa yang kita harapkan dari cerobong besi…

– Banemo, (Minggu 10/3/2024)

Penulis : Firmansyah Usman

Berita Terkait

Rindu yang tak sama
Puisi : Ibu, Apa Kabarmu Disana ?
Puisi Pelangi Cinta Para Guruku
Bimbang
Sesaat Indah
Diam Menyakitkan
Lembar Rindu Sendu Dalam Kemasan Semu
Jovanov, Apatisme Dalam Goresan Puisi
Berita ini 40 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 30 Desember 2024 - 11:22 WIB

Rindu yang tak sama

Minggu, 22 Desember 2024 - 23:37 WIB

Puisi : Ibu, Apa Kabarmu Disana ?

Senin, 25 November 2024 - 23:19 WIB

Puisi Pelangi Cinta Para Guruku

Jumat, 30 Agustus 2024 - 00:12 WIB

Bimbang

Jumat, 30 Agustus 2024 - 00:05 WIB

Sesaat Indah

Senin, 26 Agustus 2024 - 15:21 WIB

Diam Menyakitkan

Senin, 24 Juni 2024 - 19:13 WIB

Lembar Rindu Sendu Dalam Kemasan Semu

Minggu, 16 Juni 2024 - 02:38 WIB

Jovanov, Apatisme Dalam Goresan Puisi

Berita Terbaru

Suasana pasar kaget Cikeas, Jl raya akses tol Cimanggis-Cikeas Bogor (Itam Mustopa/Suara Utama)

Berita Utama

Pasar Kaget Cikeas Ragam Pilihan Jualan

Minggu, 16 Feb 2025 - 23:00 WIB

FOTO : Ilustrasi era digital dan literasi Suara Utama

Artikel

Memaknai Surah As-Shaff dan Literasi di Suara Utama

Sabtu, 15 Feb 2025 - 21:35 WIB

Advertorial

Lubuk Buaya Pasaman Barat Buka Kembali, Ajak Pecinta Mancing 

Sabtu, 15 Feb 2025 - 21:30 WIB