Pondok Pesantren di Indonesia Peringati HUT ke-79 Dengan Upacara Bendera

- Writer

Senin, 19 Agustus 2024 - 20:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARA UTAMA, Kediri – Pondok-pondok pesantren (Ponpes) di seluruh Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan upacara, termasuk Pondok Pesantren nangan LDII. Upacara bendera tersebut, dilaksanakan pula di Ponpes Wali Barokah Kediri, Ponpes Al Ubaidah, Ponpes Gadingmangu, dan berbagai ponpes lainnya.

Saat upacara, berbagai pesan kebangsaan untuk para santri dan generasi penerus pun digemakan. Di Kediri, Ketua Ponpes Wali Barokah, KH Sunarto mengajak santrinya untuk mengisi dan melanjutkan cita-cita perjuangan para pendiri bangsa. “Cinta-cita pendirian bangsa ini, sekaligus tujuan pembangunan nasional terdapat dalam amanat Pembukaan UUD 1945, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,” ujar KH Sunarto di Ponpes Wali Barokah, pada Sabtu (17/8).

Ia berharap, para santri, selain memahami ilmu agama, juga memiliki 29 karakter luhur. “Generasi unggul sangat dibutuhkan. Generasi yang profesoinal religius, dan memiliki karakter yang mumpuni untuk mengisi dan mengembangkan kemerdekaan ini,” imbuh Sunarto.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Pondok Pesantren di Indonesia Peringati HUT ke-79 Dengan Upacara Bendera Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, dari Kertosono, Pengasuh Ponpes Al Ubaidah, Habib Ubaidillah menekankan, pentingnya upacara HUT RI bagi para santri. “Indonesia sangat bersyukur kepada Allah SWT atas kemerdekaan yang diperoleh. Perjuangan para pejuang dan rakyat saat itu tidak boleh dilupakan, dan sebagai santri, harus menjaga semangat patriotisme,” ujarnya.

Habib Ubaidillah melanjutkan, santri saat ini, memiliki tantangan yang berbeda dengan masa perjuangan kemerdekaan. “Dahulu mengangkat senjata hingga berdarah-darah, kini santri menghadapi banyaknya godaan dan cobaan, yang ingin memecah belah bangsa. Santri harus memiliki akhlak yang baik, dasar agama yang kuat dan kemandirian,” jelasnya.

BACA JUGA :  Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Upaya Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular

Untuk itu, ia berpesan kepada para santri untuk menunjukkan ketulusan dalam membangun bangsa. “Indonesia adalah tempat terbaik dan tempat terindah, untuk kehidupan berbangsa, bernegara, dan beragama, menuju kehidupan yang hakiki, kehidupan yang abadi di akhirat,” pungkasnya.

Beralih ke Jombang, Humas Ponpes Gadingmangu, Toto Raharjo mengungkapkan, usai upacara HUT RI, dilaksanakan pembentangan bendera merah putih raksasa berukuran 30×50 meter, oleh 79 santri, “Diiringi ribuan santri lainnya, bermakna Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah nusantara. Sebagai simbol kemegahan Indonesia, serta cita-cita mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tutup Toto.

Di Jakarta, Yayasan Minhajushobirin di bawah naungan DPD LDII Jakarta Timur menyelenggarakan upacara bendera untuk memperingati Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia, pada Sabtu (17/8). Pimpinan Pondok Pesantren Minhajushobirin, Ust.H Samsul Hadi, menyampaikan tantangan yang dihadapi generasi muda dalam mengisi kemerdekaan, “Tantangan generasi muda saat ini terutama meneruskan perjuangan para pahlawan di era teknologi yang semakin maju. Tanpa akhlakul karimah, budi pekerti yang baik, dan ilmu agama yang kuat, generasi kita dikhawatirkan akan menjadi tidak produktif,” ujar Samsul.

Sementara itu, Pembina Yayasan Minhajushobirin, Deni Rahmat Banani juga menyoroti peran penting santri dalam menghadapi era globalisasi. “Santri harus mampu bersaing secara kompetitif dan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Kami menanamkan 29 karakter luhur LDII kepada para santri, yang mencakup kealiman dalam agama, kemandirian, dan nasionalisme. Para santri kelak menjadi pemimpin bangsa yang mampu membawa Indonesia menjadi negara yang lebih rukun, berdaulat, dan sejahtera,” ucap Deni.

Berita Terkait

ASTEK, Inovasi Sederhana yang Mengubah Wajah Layanan Publik
Bangkitkan Semangat Bahasa Inggris, IPMADO Joglo Gelar Diskusi Bersama 44 Anggota
Pendaftaran SPMB SMA Negeri 6 Merangin Banjir Peminat, Seleksi Online Digelar
Sarjana Bina Desa dan Kader Pemuda Muhammadiyah Tebar Manfaat ke TPA/TPQ se-Kecamatan Ujan Mas
Literasi Digital dan Tanggung Jawab Intelektual: Dari Simulakra ke Dunia Nyata
Diduga Tak Transparan, Optimalisasi P3K oleh BKPSDM Muara Enim Tuai Kecaman
Seminar Ekonomi HMPS Universitas Tama Jagakarsa
Prodi Perbandingan Mazhab dan Hukum Gelar Kajian Bulanan: Bahas Status Hukum Pemanfaatan AI dalam Berfatwa Perspektif Maqasid Syariah
Berita ini 63 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:10 WIB

ASTEK, Inovasi Sederhana yang Mengubah Wajah Layanan Publik

Jumat, 4 Juli 2025 - 08:12 WIB

Bangkitkan Semangat Bahasa Inggris, IPMADO Joglo Gelar Diskusi Bersama 44 Anggota

Kamis, 3 Juli 2025 - 19:14 WIB

Pendaftaran SPMB SMA Negeri 6 Merangin Banjir Peminat, Seleksi Online Digelar

Kamis, 3 Juli 2025 - 16:33 WIB

Sarjana Bina Desa dan Kader Pemuda Muhammadiyah Tebar Manfaat ke TPA/TPQ se-Kecamatan Ujan Mas

Senin, 30 Juni 2025 - 16:18 WIB

Literasi Digital dan Tanggung Jawab Intelektual: Dari Simulakra ke Dunia Nyata

Kamis, 26 Juni 2025 - 16:21 WIB

Diduga Tak Transparan, Optimalisasi P3K oleh BKPSDM Muara Enim Tuai Kecaman

Senin, 23 Juni 2025 - 20:51 WIB

Seminar Ekonomi HMPS Universitas Tama Jagakarsa

Kamis, 19 Juni 2025 - 09:08 WIB

Prodi Perbandingan Mazhab dan Hukum Gelar Kajian Bulanan: Bahas Status Hukum Pemanfaatan AI dalam Berfatwa Perspektif Maqasid Syariah

Berita Terbaru