Mengangkat Tangan Saat Berdoa: Pendekatan Berdasarkan Hadis

- Writer

Jumat, 4 Oktober 2024 - 08:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Abu Mahdi Ibn Ibrahim
Abu Mahdi Ibn Ibrahim

Oleh : Abu Mahdi ibn Ibrohim

SUARA UTAMA – Dalam banyak hadis sahih, tercatat bahwa Nabi SAW mengangkat kedua tangannya ketika berdoa. Hal ini menjadi landasan penting dalam praktik doa umat Islam, di mana beberapa riwayat mengisyaratkan kebiasaan ini, baik dalam ritual haji maupun dalam situasi lain, seperti saat shalat istisqa’ (memohon hujan). Berikut ini adalah beberapa hadis yang berkaitan dengan topik ini:

 عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِي اللهُ عَنْهُمَا أَنَّهُ كَانَ يَرْمِي الْجَمْرَةَ الدُّنْيَا بِسَبْعِ حَصَيَاتٍ يُكَبِّرُ عَلَى أَثَرِ كُلِّ حَصَاةٍ ثُمَّ يَتَقَدَّمُ حَتَّى يُسْهِلَ فَيَقُومُ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ فَيَقُومُ طَوِيْلاً وَيَدْعُو وَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ ثُمَّ يَرْمِي الْوُسْطَى ثُمَّ يَأْخُذُ ذَاتَ الشِّمَالِ فَيَسْتَهِلُ وَيَقُومُ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ فَيَقُومُ طَوِيلاً وَيَدْعُو وَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ وَيَقُومُ طَوِيلاً ثُمَّ يَرْمِي جَمْرَةَ ذَاتِ الْعَقَبَةِ مِنْ بَطْنِ الْوَادِي وَلاَ يَقِفُ عِنْدَهَا ثُمَّ يَنْصَرِفُ فَيَقُولُ هَكَذَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَفْعَلُهُ

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Mengangkat Tangan Saat Berdoa: Pendekatan Berdasarkan Hadis Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

(رواه البخاري، كتاب الحج، ج:1، ص:198)

Terjemah: Dari Ibnu Umar ra., bahwa beliau melihat Nabi SAW melempar jumrah yang pertama dengan tujuh batu kecil, bertakbir setelah setiap lemparan, kemudian maju hingga ke tanah lapang. Beliau berdiri menghadap kiblat dalam waktu lama, berdoa dengan mengangkat kedua tangannya. Lalu beliau melempar jumrah tengah dan mengambil posisi ke kiri, berdiri menghadap kiblat dalam waktu lama, berdoa dengan mengangkat kedua tangannya. Kemudian beliau melempar jumrah Aqabah dari lembah, tanpa berhenti di sana, dan kemudian beranjak pergi. Beliau berkata, “Beginilah aku melihat Nabi SAW melakukannya.” (HR. Bukhari, Kitab Haji)

Riwayat lainnya menyebutkan:

 قَالَ أَبُو مُوسَى اْلأَشْعَرِيُّ دَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ رَفَعَ يَدَيْهِ وَرَأَيْتُ بَيَاضَ إِبْطَيْهِ وَقَالَ ابْنُ عُمَرَ رَفَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَبْرَأُ إِلَيْكَ مِمَّا صَنَعَ خَالِدٌ

BACA JUGA :  Siapkan Wartawan Kompeten, Redaksi SUARA UTAMA Fasilitasi Pelatihan Jurnalis Bergelar Non Akademik

(رواه البخاري، كتاب الدعوات، ج:4، ص:68)

Terjemah: Abu Musa al-Asy’ari ra. mengatakan, “Nabi SAW berdoa, kemudian beliau mengangkat kedua tangannya hingga tampak putih ketiaknya.” Dan Ibnu Umar ra. berkata, “Nabi SAW mengangkat kedua tangannya, ‘Ya Allah, sesungguhnya aku berlepas diri kepada-Mu dari apa yang dilakukan oleh Khalid.’” (HR. Bukhari, Kitab Doa)

Namun, hadis lainnya menyatakan pembatasan waktu atau kondisi tertentu:

 عَنْ أَنَسٍ أَنَّ نَبِيَّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لاَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ فِي شَيْءٍ مِنْ دُعَائِهِ إِلاَّ فِي اْلاِسْتِسْقَاءِ حَتَّى يُرَى بَيَاضُ إِبْطَيْهِ

(رواه مسلم، كتاب صلاة الاستسقاء، نمرة: 5/895)

Terjemah: Dari Anas ra., bahwa Nabi SAW tidak mengangkat kedua tangannya dalam doa, kecuali ketika shalat istisqa’ (meminta hujan), hingga tampak putih ketiaknya. (HR. Muslim, Kitab Shalat Istisqa’)

Menggabungkan ketiga riwayat tersebut, terdapat dua pemahaman:

1. Pemahaman Khusus: Praktik mengangkat tangan hanya dilakukan pada momen tertentu, seperti saat ibadah haji dan istisqa’.

2. Pemahaman Umum: Mengangkat tangan bisa dilakukan dalam berbagai situasi doa, tidak terbatas pada momen tertentu.

Riwayat yang menyebutkan Nabi SAW mengangkat tangan hingga tampak ketiaknya menunjukkan pengangkatan tangan yang tinggi. Maka, pembatasan doa dengan mengangkat tangan hanya pada istisqa’ akan menafikan riwayat lain yang sahih.

Mengambil pendekatan yang menggabungkan kedua sudut pandang ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang praktik doa Nabi SAW. Maka, saat menghadapi perbedaan, kita harus menyatukan dalil yang ada dengan cermat dan tidak mengambil kesimpulan sepihak yang membatasi amalan Nabi SAW.

Wallahu a’lam.

Penulis : Abu Mahdi Ibn Ibrahim

Editor : Redaksi Suara Utama

Berita Terkait

Seminar Ekonomi HMPS Universitas Tama Jagakarsa
Konflik Ukraina dan Iran : Api Pemicu Perang Dunia III antara Barat dan Timur ?
Sejarah Baru Dimulai! Pemekaran Kecamatan Khusus Pulau Tabuan Disetujui
Pers Bermartabat: Lawan Suap, Jaga Marwah Profesi Jurnalis
Trumpisme dan Politik Global: Ketidakkonsistenan yang Disengaja?
Menjaga Jati Diri Bangsa: Paradigma Kebangsaan dari Perspektif Warga yang Bertanggung Jawab
Menakar RPMK Kuasa Hukum Pengadilan Pajak Jelang Transisi ke MA
Sepeda Motor Itu Hilang Saat Aku Sujud
Berita ini 126 kali dibaca
Mengangkat Tangan Saat Berdoa : Pendekatan Berdasarkan Hadis

Berita Terkait

Senin, 23 Juni 2025 - 20:51 WIB

Seminar Ekonomi HMPS Universitas Tama Jagakarsa

Senin, 23 Juni 2025 - 19:41 WIB

Konflik Ukraina dan Iran : Api Pemicu Perang Dunia III antara Barat dan Timur ?

Senin, 23 Juni 2025 - 17:45 WIB

Sejarah Baru Dimulai! Pemekaran Kecamatan Khusus Pulau Tabuan Disetujui

Senin, 23 Juni 2025 - 08:52 WIB

Pers Bermartabat: Lawan Suap, Jaga Marwah Profesi Jurnalis

Minggu, 22 Juni 2025 - 21:36 WIB

Trumpisme dan Politik Global: Ketidakkonsistenan yang Disengaja?

Sabtu, 21 Juni 2025 - 18:16 WIB

Menjaga Jati Diri Bangsa: Paradigma Kebangsaan dari Perspektif Warga yang Bertanggung Jawab

Jumat, 20 Juni 2025 - 17:14 WIB

Menakar RPMK Kuasa Hukum Pengadilan Pajak Jelang Transisi ke MA

Jumat, 20 Juni 2025 - 17:07 WIB

Sepeda Motor Itu Hilang Saat Aku Sujud

Berita Terbaru

Dok:HMPS Manajemen UTAMA Jagakarsa

Berita Utama

Seminar Ekonomi HMPS Universitas Tama Jagakarsa

Senin, 23 Jun 2025 - 20:51 WIB