Mak Jora-Jora..!!!

- Writer

Sabtu, 28 Desember 2024 - 14:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nampak warga mandi di sungai komering, lokasi adalah aliran sungai komering yang membelah desa Riang Bandung dan desa Karang Negara Kecamatan Madang Suku II Kabupaten OKU Timur Provinsi Sumatera Selatan (Photo : Suara Utama / Zahruddin Hodsay)

Nampak warga mandi di sungai komering, lokasi adalah aliran sungai komering yang membelah desa Riang Bandung dan desa Karang Negara Kecamatan Madang Suku II Kabupaten OKU Timur Provinsi Sumatera Selatan (Photo : Suara Utama / Zahruddin Hodsay)

SUARA UTAMA, Palembang – Mak Jora-Jora…!!! Mungkin kata-kata itu masih asing bagi sebagian pembaca. Penulis maklum, karena ini adalah kata-kata yang sering diucapkan oleh orang Komering. Komering adalah salah satu suku yang ada di Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT). Saya mengangkat dan mengulas hal ini, karena ada kejadian unik beberapa waktu lalu terkait kata Mak Jora-Jora ini. Hal lainnya, mengingat penulis sendiri sebagai jolma kumoring (orang komering).

Sekitar 2 pekan lalu, di belakang saya berdirilah keponakan saya  yang kebetulan saat ini sedang studi di Universitas Negeri Semarang. Tiba-tiba ia nyeletuk dekat telinga saya, “Mak Jora-Jora…!!!”.  Sebagai sesama orang komering, saya mengerti apa yang ia katakan. Saya menatap wajahnya, untuk memastikan apa yang ingin ia sampaikan. Ternyata ia mengomentari rekan kerjanya yang sudah berkali-kali dapat musibah dan kecelakaan, tapi yang bersangkutan masih saja bicara rada angkuh, tinggi hati, suka merendahkan dan dzolim dengan orang lain.

Anak Anak Mandi di Sungai Komering Mak Jora-Jora..!!! Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama
Keasyikan anak-anak mandi sambil bermain-main di sungai komering yang sedang dangkal

Iseng saya membuka WA dan bertanya pada Meta AI, “Apa arti mak jora-jora”. Tak lama langsung ada balasan “Mak jora jora adalah istilah dalam bahasa Sunda yang popular di Jawa Barat dan Banten. Arti harfiah mak berarti ibu atau emak, jora-jora berarti berbicara atau berdiskusi dengan santai” jawaban AI itu membuat saya terkejut, karena berbeda sekali dengan makna dari bahasa Komering.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Mak Jora-Jora..!!! Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saya perlu mencari info langsung dari orang Sunda nich pikirku. Pertama saya WA dulu pak Drs. Agus Sofyan, M.Sc (pensiunan Departemen Kehutanan yang dulu bertugas di Palembang dan kini tinggal di Cianjur Jawa Barat). Tak lama beliau menelepon balik, yang kebetulan sedang di Jakarta tempat besannya bapak Muhammad Damiri Malisie dan ibu Fanin Nainggolan. Saya sampaikan maksud saya apa betul mak jora-jora adalah bahasa Sunda dan apa artinya. Aak Agus (begitu saya biasa memanggilnya) mengatakan ngak ada istilah itu dalam bahasa Sunda. Mak itu memang panggilan untuk mak, tapi jora-jora ndak ada dan belum pernah dengar.

Saya perlu juga second opinion lagi, teringatlah saya dengan Prof. Dr. H. Nugraha, SE.Ak, M.Si, CA, CPA, CFP. Salah satu guru besar (professor) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung yang juga pernah menjadi Ketua Umum Asosiasi Profesi Pendidik Akuntansi Indonesia (APRODIKSI). Saya menanyakan hal serupa dan mengkonfirmasi kebenaran jawaban AI tersebut tentang kata mak jora-jora.

Cukup panjang jawaban Prof Nug melalui WA. Namun salah satu jawaban beliau adalah “Kayaknya AInya rada kurang tepat, infonya dia ga punya. Didekatkan ke kata Emak dan kata Jora. Harus dimarahi tuh AInya” ujarnya bercanda. Lanjutnya, AI memang sering miss untuk info-info yang detail. Polanya dia mencari kata yang similiarity terdekat. Apalagi yang free, wah infonya suka aneh-aneh. So, intinya kata mak jora-jora tidak dikenal dalam bahasa Sunda.

BACA JUGA :  Pengenalan Lambang Bilangan Dengan Media Jepi (Jam Edukasi Pintar) di  Kelompok A TK PERTIWI NGANJAT KECAMATAN POLAHARJO KABUPATEN KLATEN - Semester 1 Tahun Ajaran 2021/2022

Saat pagi tadi Sabtu 28 Desember 2024 saya baru sampai di parkiran Universitas PGRI Palembang, tiba-tiba hp saya berbunyi. Ternyata ayunda saya Zauyah Hodsay yang sedang berada di kota Serang – Banten menelepon. Ada obrolan keluarga yang kami bicarakan, terkait kepulangannya Minggu 29 Desember 2024 besok ke desa kami Riang Bandung  Kecamatan Madan Suku II Kabupaten OKU Timur – Sumatera Selatan. Sekalian  saya bertanya tentang makna kata mak jora-jora dalam bahasa komering yang ia fahami.

Mak jora-jora sina hortina mak ingok-ingok, mak ingok di sai pengalaman-pengalaman mak holaw sebelumna. Kok pira kali ngalami sai mak holaw dan mak tuwon, tapi lokok tiulangi lagi. Misalnya kok pira kali mangsa musibah atau buhaban, tapi lokok mak jora. Jadi jolma juk sina sai ticawako mak jora-jora” jelas ayunda saya pakai bahasa komering. Artinya lebih kurang, mak jora-jora itu artinya tidak ingat-ingat, tidak ingat dengan pengalaman-pengalaman tidak baik sebelumnya. Sudah berapa kali mengalami kejadian tidak baik dan tidak benar, tapi masih diulangi lagi. Misalnya sudah berapa kali mendapat musibah atau sakit, tapi masih tidak jera. Jadi orang seperti itu dinamakan mak jora-jora.

Kamis 26 Desember 2024 lalu, setelah menghadiri pelepasan keberangkatan jenazah almarhumah Prof. Dr. Hj. Ratu Wardarita, M.Pd (guru besar Universitas PGRI Palembang yang meninggal pada Rabu 25 Desember 2024 lalu) dari komplek polygon Palembang ke Manggala Lampung, saya dan anak gadis Naila Aqilah Azzahra bersilaturahim ke rumah paman kami Nawawi Damiri di Lorong Bukit Baru II Bukit Lama Palembang. So, paman kami ini tentunya orang komering juga. Saya sempat menanyakan juga arti mak jora-jora. Ia mengatakan, mak jora-jora itu seperti bahasa Palembang tidak jera-jera. Ini sebutan untuk orang yang koras hulu (keras kepala) dan mak andongiko cawa (tidak mendengarkan nasehat). Istilah lainnya adalah bandel atau nakal.

Senja di Sungai Komering Mak Jora-Jora..!!! Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama
Gambar tak kala senja di pinggiran sungai komering Kabupten OKU Timur (Sumber Gambar : https://atourin.com/destination/ogan-komering-ulu-timur/sungai-komering)

Untuk menambah informasi tentang makna kata mak jora-jora, saya menelepon ibu Jumara Santi, S.PdI (guru agama di SMP Negeri 1 Belitang OKU Timur). Ibu guru yang saya kenal ini adalah orang komering yang berasal dari desa Rasuan Kecamatan Madang Suku I OKUT dan aktif di Facebook membahas bahasa komering. Sama seperti di atas, saya menanyakan apa yang ia ketahui tentang makna kata mak jora-jora.

“Artinya tidak pernah jera. Tidak kapok-kapok. Misalna kok pernah salah, lokok tiulangi lagi. Kok salah, tapi lokok tilakuko lagi. Lokok ditiluwotko lagi. Kesanna melakukan kesalahan sudah sangat kelewatan atau berlebihan” jelas Santi dengan bahasa campuran komering dan bahasa Indonesia. Pembaca media online nasional Suara Utama yang budiman, bisa kan menterjemahkan sendiri arti kalimat yang terakhir ini. Semoga bisa ya…kalau tidak, anda bisa bertanya dengan orang komering yang Anda kenal. “Man mak kita sapa lagi, man mak ganta idan lagi”.

Penulis : Zahruddin Hodsay

Editor : Zahruddin Hodsay

Sumber Berita : Desa Riang Bandung OKUT, Agus Sofyan, Nugraha, Zauyah Hosay, Nawawi Damiri, Jumara Santi

Berita Terkait

Hoaks, Politik, dan Ekonomi: Kepentingan di Balik Kebohongan Publik
PGRI Berbagi
10 Hari Terakhir Ramadhan, Zafa Tour Ajak Warga Palembang I’tikaf
Usai Dilantik, Ketua DPC APDESI Merangin Abu Bakar Acang Siap Mendukung Pemerintah
HMP Kabupaten Lumajang Gelar Aksi Sosial Ramadan.
Pembentukan Pribadi Unggul dalam Cahaya Ajaran Islam
Memaknai Malam Nuzulul Quran: Menghidupkan Cahaya Ilahi di Bulan Ramadhan
Ramadhan Penuh Berkah, SDIT Teladan Talang Padang Berbagi untuk Masyarakat Sekitar
Berita ini 194 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 22 Maret 2025 - 09:06 WIB

Hoaks, Politik, dan Ekonomi: Kepentingan di Balik Kebohongan Publik

Jumat, 21 Maret 2025 - 22:42 WIB

PGRI Berbagi

Jumat, 21 Maret 2025 - 21:21 WIB

10 Hari Terakhir Ramadhan, Zafa Tour Ajak Warga Palembang I’tikaf

Jumat, 21 Maret 2025 - 10:31 WIB

HMP Kabupaten Lumajang Gelar Aksi Sosial Ramadan.

Jumat, 21 Maret 2025 - 06:13 WIB

Pembentukan Pribadi Unggul dalam Cahaya Ajaran Islam

Kamis, 20 Maret 2025 - 22:04 WIB

Memaknai Malam Nuzulul Quran: Menghidupkan Cahaya Ilahi di Bulan Ramadhan

Kamis, 20 Maret 2025 - 21:53 WIB

Ramadhan Penuh Berkah, SDIT Teladan Talang Padang Berbagi untuk Masyarakat Sekitar

Rabu, 19 Maret 2025 - 23:00 WIB

GSG Yusuf Jaiz Gelar Peringatan Nuzulul Qur’an, Bupati Tanggamus Tegaskan Komitmen Pembangunan

Berita Terbaru

Berita Utama

Hoaks, Politik, dan Ekonomi: Kepentingan di Balik Kebohongan Publik

Sabtu, 22 Mar 2025 - 09:06 WIB

Berita Utama

PGRI Berbagi

Jumat, 21 Mar 2025 - 22:42 WIB

I'tikaf Ramadhan (Irama) Bersama Zafa Tour yang dilaksanakan pada 10 Malam Terakhir Ramadhan di Masjid Al-Fattah Jln. Ampibi Kecamatan Kemuning Palembang, dimulai pada Kamis malam (20/3) (Photo : Suara Utama / Zahruddin Hodsay)

Berita Utama

10 Hari Terakhir Ramadhan, Zafa Tour Ajak Warga Palembang I’tikaf

Jumat, 21 Mar 2025 - 21:21 WIB